Ahahaha mampuslah kau, Bang Sesshy!
Apanya yang mampus?
Tuh, temanya! Huhahaha
Jangan macam-macam kau, Aiko!
Serah gue!
*****
Sudah seminggu ini hubungan Sesshoumaru dan Kagome membaik. Mereka sepakat dalam hal apapun harus komunikasi. Bila ada masalah langsung diceritakan. Kunci hubungan ingin awet adalah saling terbuka dan jujur.Sejak kenal dengan Kagome, Sesshoumaru jadi tahu sifat berapi-api kekasihnya. Semangat yang tinggi, tomboy, Kagome punya sisi lembut di dalam dirinya.
Wanita itu selalu datang ke kantornya. Awalnya ngajak damai, tapi kesininya makin aneh. Kikyo meminta balik lagi seperti dulu lagi.
"Memangnya kita dulu pacaran? Aku rasa tidak." Jawab Sesshoumaru dingin.
"Sesshoumaru, aku ingin minta maaf atas kejadian tempo hari. Dan aku ingin memperbaiki hubungan kita seperti dulu lagi," pinta Kikyo.
"Kau tuli, ya? Kita tidak pernah pacaran. Kau yang koar-koar pada teman-temanmu bahwa kita ada hubungan khusus. Nyatanya tidak. Kita hanya teman, Kikyo. Enggak lebih."
Kikyo tentu tidak menerima. Ia merasa ditolak mentah-mentah. Ia mengira dengan kecantikan dan kharisma yang dia miliki mampu menundukkan hati Sesshoumaru. Perkiraannya meleset. Pria datar itu sama sekali tidak peduli. Atau jangan-jangan .... "Apa kau sudah kekasih?"
Sesshoumaru mengangguk. "Sudah."
Kikyo meneguk ludahnya. Hatinya bagai teriris. "Wah, kok enggak dikenalin?" Berusaha tersenyum.
"Kau sudah bertemu dengannya."
Sudah bertemu dengannya? Kapan? Jangan-jangan ....
"Gadis yang pernah kau hina waktu itu adalah kekasihku."
Mata hitam Kikyo membulat. Ia merasa kalah. Dia merasa terhina. Masa wanita sekelas dia bisa kalah sama Kagome yang penampilannya biasa saja? Apa sih istimewanya dia? "Aku lebih baik darinya, Sesshoumaru. Apa bagusnya dia?"
"Kau enggak berubah ya, Kikyo. Kau masih sama yang kukenal dulu. Masih egois dan mementingkan diri sendiri. Kalau kau bermaksud kesini ada maksud terselubung lebih baik jangan." Sesshoumaru kembali duduk di kursi miliknya.
"Bukan begitu, Sesshoumaru."
"Pergilah dari hadapanku!"
"Nanti dulu-"
"Miroku!"
Sekretaris Sesshoumaru melangkah masuk. "Mari saya antarkan, Nona."
Ketika di luar gedung, Kikyo memutar tubuhnya. "Kau sekretarisnya Sesshoumaru?"
"Ya."
"Menurutmu, apa aku masih ada kesempatan?"
"Mungkin."
"Sebenarnya aku sama sekali tidak punya kesempatan, kan?"
"Nona salah. Nona pernah punya sekali. Namun, nona tidak akan bisa memasuki hati Tuan Sesshoumaru."
Kikyo tersenyum sinis. "Aku tidak akan kalah, Miroku. Aku selalu menang, aku bisa dapatkan yang aku inginkan."
Alis Miroku bertemu di tengah. "Apa maksudmu?"
"Aku akan menghancurkan gadis itu. Lihat saja nanti."
"Oh ya? Maka kau akan berhadapan denganku."
Kikyo tertawa menampilkan barisan giginya. "Memangnya kau itu apa nya Sesshoumaru dan Kagome?"
Miroku melengos pergi. "Nanti kau akan tahu sendiri."
TBC
YOU ARE READING
You And I
FanfictionSelenophile. Lelaki berkharisma itu selalu menatap rembulan. Entah apa yang dipikirkannya. ia tercenung lama, namun 'kegiatan' memandang cressent sudah tak dilakukan lagi akhir-akhir ini. Seorang perempuan berambut panjang mencuri perhatiannya. Heli...