47; anak ke enam

961 47 9
                                    


Heyra sudah mengalami pembukaan beberapa hari yang lalu dan kini sudah dirawat disalah satu rumah sakit bersalin terbaik dibusan

Doyoung mengambil cuti demi menemani sang istri melahirkan anak ke enam mereka, doyoung diam sambil mencium lama kening istrinya heyra sedang mengalami kontraksi ke empat disore hari ini.

Istrinya itu sampai menangis menahan sakitnya kontraksi yang ada, walau sering melihat heyra melahirkan tetap saja doyoung selalu kalut ia takut terjadi sesuatu pada heyra.

Dokter memeriksa keadaan heyra setelah mengalami kontraksi tadi, doyoung harap harap cemas semoga tidak terjadi apa pun pada istrinya dan anaknya.

"Bisa lahiran normal dok ya?" Tanya heyra, doyoung sedikit menekan tangan heyra yang ia genggam "suami saya takut kalau saya lahiran normal dok gimana nih?" Lirik heyra pada doyoung

Lelaki itu menggeleng "bisa langsung keluar gak dok gak usah dilahirkan?" Dokter, perawat dan heyra tertawa tangan mereka yang saling tergenggam menyatu erat heyra menarik tangan doyoung menuju perutnya "kan saya takut dok! Mana mamanya senyum senyum aja" ucap doyoung sedikit kesal

Heyra hanya tertawa "gak apa apa tuan normal juga bisa, yang gak bisa itu sekali keluar tanpa lahiran hhh..nyonya heyra pasti kuat ko tuan" doyoung sedikit lega lalu menatap sang istri yang tersenyum lebar sambil mengangguk samar

Doyoung mengantar dokter kedepan dan berterima kasih selalu membantu istrinya lahiran ya hanya dokter hwang yang dipercaya doyoung membantu persalinan heyra

"Papa"

"Hmm?" Doyoung duduk di bangkar heyra sambil mengelus tangan wanita itu

"Aku pengen deh anak ini miripnya kaya Ariana grande cantik kan pa?" Doyoung tertawa lalu menggeleng pelan

"Sayang! Ariana grande mah jauh kali dari wajah kita berdua!" Heyra terlihat sendu "kan kamu lebih cantik dari Ariana grande"

"Bisa ae pak doy" heyra mendorong lemah lengan doyoung yang juga tertawa sama sepertinya "doyoung heyra mencintaimu" bisa heyra lihat doyoung menoleh dengan senyuman merekah dibibirnya "terima kasih selalu memberi kebahagiaan dan kasih sayang yang begitu banyak! Terima kasih sudah mau bertahan hingga saat ini semoga hingga kita bersama kelangit, maaf kalau sering buat doyoung lelah dan bosan dengan heyra, terima kasih sudah mau membantu pekerjaan rumah dan mengurus anak anak, kim doyoung pemimpin yang bertanggung jawab dan baik hati Thank you so muach My husband kim doyoung" satu titik air mata doyoung jatuh

Ia tidak pernah mendapatkan pernyataan dari heyra sedalam ini rasanya sangat hangat serasa dipeluk erat tanpa dibiarkan lari kesana kemari, benar heyra selalu tak tertebak wanita itu selalu punya hal hal tak terbaca oleh doyoung walau mereka sudah bersama hampir 16 tahun.

"Peluk" doyoung merengek heyra merentangkan tangannya sambil tersenyum manis "doyoung juga mencintai heyra" doyoung melumat bibir heyra dengan lembut keduanya sangat menikmati waktu berdua mereka

Heyra menyandarkan kepala doyoung dibahunya lalu menempelkan pipinya kekening laki laki itu mengelus lembut surai lembut yang doyoung rawat setiap hari "sayang aku ngantuk" heyra menepuk nepuk bokong doyoung membiarkan laki laki itu tidur dipelukannya walau perutnya sedikit tertekan

"Aahh bayi ku sangat besar sekali! Bayi abadi namanya ini" heyra sedikit terkekeh mengecup kening doyoung

Heyra beruntung sangat sangat beruntung memiliki doyoung didalam hidupnya

Tuan Kim| kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang