Pagi kembali datang, kita beralih ke Mashiho. Saat ini dia mendapatkan misi untuk menggali di... Entahlah namanya apa. Yang jelas disana dia harus menemukan tanda X dan menggalinya.
Kenapa seperti misi mencari harta karun?!
Mashiho fokus dengan peta dan jalannya, dia harus bisa menemukan harta karun itu. Semoga saja isinya berguna.
"Kalau nanti isinya makanan, minuman, atau bahkan sampah, beneran akan kulempar kotak itu ke Yedam." gerutu Mashiho.
Selama beberapa menit akhirnya dia berhasil menemukan tanda X itu, segera dia mengambil cangkul dan mulai menggalinya.
Cangkul.. Cangkul yang dalam—Ehh
Dan.. Sesuai yang diharapkan...
Isinya hanya makanan dan sampah dedaunan. Ia benar benar akan melempar ini ke Yedam:)
————
Asahi hanya diam sambil melempari batu ke sungai, dia bingung mau ngapain, mau menyelesaikan misinya, tapi mager mau jalan jauh, jadi ya disini saja.
Dia terbayang seseorang yang akhir akhir ini mengganggu pikirannya. Entah kenapa tadi malam dia memimpikan orang itu, orang yang sangat dia rindukan, dan orang itu adalah—
"Hey." suara itu mengejutkan Asahi. Ternyata si Yoshi yang datang. Asahi mendelik.
"Memikirkan siapa kau?" tanya Yoshi.
"Tidak perlu tahu." Jawab Asahi.
"Yee.. O iya, kau tahu tidak." ucap Yoshi.
"Tidak."
Ingatkan Yoshi kalau Asahi itu lebih muda darinya, takutnya nanti dicebutkan ke Sungai kan berabe urusannya.
"Tadi malam aku bermimpi tentang Keita—"
Asahi terkejut lalu menatap Yoshi.
"—Di dalam mimpi itu kita bermain bersama, aku jadi rindu dengannya, andai kan-Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Yoshi.
"Kenapa mimpi kita sama?" tanya Asahi to the point.
"Lah.. Kamu juga memimpikan itu?" tanya Yoshi. Asahi mengangguk.
"Wahhh.. Mungkin Keita kangen kita, andaikan dia masih ada, pasti dia akan ikut bermain disini." ucap Yoshi. Asahi mengangguk pelan. Hanya saja Keita sudah—
"Ada yang melihat Yedam?" suara itu mengejutkan Asahi dan Yoshi. Terlihat Mashiho datang mendekat kearah mereka sambil membawa peti berukuran sedang.
"Aku tidak melihatnya." jawab Asahi.
"Aku tadi sempat melihatnya di Bukit sana." ucap Yoshi sambil menunjuk sebuah bukit hijau. Hanya saja tempat itu tertutup banyak sampah. Mashiho mengangguk lalu berjalan kesana.
"Tumben dia mencari Yedam?" tanya Asahi.
"Tidak tahu, mungkin ada urusan dengannya." jawab Yoshi.
————
Keadaan Yedam sekarang amburadul, dia sibuk berlari menghindar dari Haruto, namun tetap saja Haruto menemukannya.
Sekarang Yedam bersembunyi di belakang batu besar, semoga saja Haruto tidak menemukannya, tapi...
"kau mau lari kemana pun tetap saja aku bisa menangkapmu." ternyata itu Haruto.
"Jangan bunuh aku tolong, aku akan membantumu, ya.. Ya.. Plis jangan bunuh aku." ucap Yedam. Haruto tertawa kecil lalu menatap sesuatu di jamnya.
"Baiklah, aku akan melepasmu, asalkan kau membawa Mashiho Hyung kehadapanku." ucap Haruto. Yedam bimbang, apa yang harus dia lakukan?
"Kelamaan mikir malah kubunuh beneran kau." Yedam menyengir.
"Gimana ya? Nanti kalau aku dianggap penghianat gimana?" tanya Yedam.
"Ya itu urusanmu lah, kalau kau tidak mau, aku akan membunuhmu." ucap Haruto.
"Iya iya aku mau, tapi aku tidak tahu Mashiho Hyung ada dimana, jadi besok besok saja aku membawanya kepadamu." ucap Yedam, semoga saja itu bisa menyelamatkan nya sekaligus Mashiho.
"Mashiho Hyung sebentar lagi kesini, jadi bersiaplah." ucap Haruto lalu menghilang begitu saja. Yedam bimbang, ia harus bagaimana, terlihat Mashiho mendatanginya.
"Yedam!"
Bruk!!!
Grep!!!
Eh?
# Bersambung.
Iyain aja udah.😂
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game |•| Treasure (End)
Fanfic---------***-------- Aturan dalam Game ini : 1. mereka boleh bersembunyi dimanapun agar tidak terbunuh. 2. pada pukul 00.00 semuanya harus berkumpul di markas dan melihat siapa yang sudah terbunuh. 3. pembunuh bisa berubah menjadi orang yang sudah...