7

181 32 16
                                    

"Maaf Yoonbin Hyung, kamu akan jadi korban berikutnya." ucap Haruto lalu mengeluarkan sinar dari Jam tangannya, sinar itu berhasil mengenai Yoonbin, tapi...






















Yoonbin tertawa kecil saat melihat Haruto kebingungan.

"Harusnya Hyung menghilang, tapi kok tetap ada disini." ucap Haruto heran, padahal sinar dari jam tangannya masih terpancar kearah Yoonbin, tapi tidak ada tanda tanda Yoonbin akan menghilang.

"Apa kamu tidak membaca peraturan game ini?" tanya Yoonbin. Haruto memiringkan kepala, apa maksudnya?

"Coba baca dulu buku tata cara permainan ini, dan lihat apa yang dimaksud dengan titik hitam di jam mu, lalu datang ke aku lagi." ucap Yoonbin lalu berjalan pergi, dia haus, pengen nyari minum.

Haruto melongo, menatap jamnya, titik hitam itu adalah Yoonbin, dengan cepat Haruto memencet sebuah tombol yang jika tidak dilihat dengan jeli tidak akan menemukannya, tempatnya juga cukup menyudut, jadi tidak mudah menemukannya.

Haruto malas untuk menghilang soalnya, jadi dia pakai cara manual buat pergi ke ruangannya, tidak tahu saja seseorang sedang bersembunyi di semak semak mengamati Haruto.

'See, ternyata mudah sekali menjadi pemain istimewa!'

————

Haruto membuka sebuah buku bersampul coklat, mencoba mencari apa yang dimaksud oleh Yoonbin tadi. Setelah beberapa lama dia menemukannya.

Pemain itu adalah pemain istimewa, yang tidak dapat dibunuh, dia bisa membantu Pemain, dan dia juga bisa membantu pembunuh.

"Jadi Yoonbin Hyung." ucap Haruto lalu langsung menghilang.

————

"Kau masih saja disini, tidak ingin menjalankan misi?" tanya seseorang yang membuat Asahi terkejut, ternyata itu Yoshi. Seperti kemarin, mereka duduk di pinggir sungai sambil sesekali mengambil barang atau sampah yang hanyut di sana.

"Apa kau masih bermimpi tentang Keita?" tanya Yoshi. Asahi mengangguk kecil.

"Bahkan tadi malam aku merasa kalau aku benar benar bertemu dan berbincang dengannya." Yoshi menepuk bahu Asahi pelan.

"Apa mungkin Keita datang lagi, tapi kenapa dia datang, untuk apa." ucap Yoshi.

"Kalau kau bertanya padaku, aku bertanya pada siapa?" tanya Asahi. Yoshi tertawa kecil.

"Mimpimu kan sudah ada kemajuan, kalian bisa berbincang, tanya saja kenapa dia datang ke mimpi kita."

"Di mimpiku Keita masih sama, hanya menatapku dari jauh, saat kudekati dia menghilang, lalu muncul lagi kenangan kita dulu." lanjut Yoshi.

"Aku akan mencoba menanyakan itu, jika bisa Hyung." ucap Asahi. Yoshi mengangguk lalu berbaring di rerumputan. Pinggir sungai memang ditumbuhi rerumputan, beruntung tidak basah karena disini tidak hujan, air sungai juga tidak bisa sampai kesana.

"Sudah lama setelah kecelakaan itu, kupikir dia sudah tenang, tapi malah kembali." ucap Yoshi. Asahi tersenyum tipis.

"Mungkin Keita ingin menjelaskan sesuatu, tentang siapa pelakunya mungkin." ucap Asahi asal asal an. Yoshi memukul kepalanya pelan.

"Itu kecelakaan tunggal ngomong ngomong, lagipula jika ada pelaku, pasti pelaku itu sudah ditangkap dari dulu." ucap Yoshi. Asahi mengangguk, benar juga.

"Percaya Hyung, Keita pasti sedang menjahili kita, udah jadi Hantu tetep aja usil." ucap Asahi. Yoshi tertawa.




"Heyy.. Sedang membicarakan apa nih, kok seru amat."

Suara Yoonbin berhasil mengejutkan Yoshi dan Asahi.

"Loh.. Kok..." dengan segera Yoonbin membekap mulut keduanya. Dari tadi mereka semua selalu terkejut melihatnya.






Sebegitu terkejutnya kah melihat orang tampan sepertinya?

# Bersambung.

Pengennya double up.. Ternyata gak jadi gara gara kuota sekarat.😂

By : RA.

Game |•| Treasure (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang