12

154 32 11
                                    

Junghwan menatap cincin itu, gara gara cincin ini Jeongwoo menghilang bukan, kata Yoonbin memang harus diantara mereka itu menghilang, dan ternyata itu Jeongwoo, kenapa tidak dirinya saja.

"Bagaimana, kau baik baik saja?" tanya Yoonbin yang berjalan kearahnya. Junghwan hanya mengangguk.

"Ayo kita ke markas sekarang, untuk mengamankan cincin itu." ucap Yoonbin. Junghwan kembali mengangguk, banyak pertanyaan yang ada di otaknya saat ini, tapi lebih baik dia menanyakan saat yang lain juga mendengarnya saja.

————

Oke.. Saat ini mereka semua duduk di ruang tamu. Semua orang menatap Yoonbin untuk meminta penjelasan.

"Oke.. Jadi gini, kalian tahu kan kalau aku itu adalah pemain istimewa, aku bisa membantu kalian, aku juga bisa membantu Haruto dan tidak bisa dibunuh olehnya, jadi hal itu aku manfaatkan untuk mendapatkan Cincin itu." jelas Yoonbin.

"Jadi, itulah kenapa kau membantunya untuk membunuh Mashiho dan Jaehyuk." ucap Jihoon.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Yoonbin sedikit terkejut.

"Aku melihatmu saat mau membunuh Mashiho."

"Kukira kau orang yang jahat, sekarang aku tahu kenapa kau melakukannya." lanjut Jihoon.

"Kau juga mau membunuhku kan Yoshi Hyung kan?" tanya Asahi.

"Sudah kuduga kau pasti akan tahu." jawab Yoonbin lalu menyengir. Asahi hanya menyeringai.

"Jadi, cincin ini mau dikasih mana?" tanya Junghwan. Sedari tadi dia yang membawa itu.

"Kasih ke kotak ini aja, Kotak ini memang tempat untuk cincin itu." ucap Yoonbin, Junghwan pun meletakkan cincin itu di dalam sana.

"Kau tahu banyak tentang semua disini ya, padahal kau orang yang baru saja bermain." ucap Jihoon. Yoonbin menyengir.

"Karena aku adalah pemain istimewa." ucap Yoonbin diangguki yang lain. Mereka tidak akan melupakan itu.

"O iya, siapa yang akan memakai cincin itu?" tanya Yoshi.

"Tidak tahu, besok kita akan mencobanya, tapi pastikan setelah kita tahu orang itu, dia harus langsung berhadapan dengan Haruto, karena kekuatan di Cincin itu tidak berlangsung lama, jika kita terlambat, maka kita akan kalah." semuanya kembali mengangguk.

Di lain tempat Haruto memandang orang orang itu dalam diam, dia masih kecewa ngomong ngomong, tangannya menggenggam erat buku permainan itu.

"Salah satu cara membunuh orang itu adalah, dia sendiri yang merelakan dirinya untuk dibunuh, akan kubunuh kau besok, tunggu saja." Oke, Haruto memang benar benar marah saat ini.

"Besok, saat sendirian atau bersama, akan kubunuh mereka hingga tak bersisa." ucap Haruto lalu menyeringai.

Kita tinggalkan saja Haruto yang sedang marah, kita beralih ke Asahi dan Yoshi, mereka kembali di datangi oleh Keita dalam mimpi, sungguh Keita sangat meresahkan.

"Ada apa lagi?" tanya Asahi.

"Aku tidak akan bermain main kok, aku akan mengatakan sesuatu yang penting." Yoshi dan Asahi terdiam, melihat wajah Keita yang terlihat serius membuat mereka ikutan serius.

"Jadi, besok akan terjadi pembunuhan besar besar an, Haruto benar benar marah, jadi berhati hatilah."

"Terus?" tanya Yoshi.

"Kalian jangan sampai terbunuh ya, siapa tahu diantara kalian lah yang terpilih untuk memakai cincin itu." ucap Keita sambil tersenyum kearah mereka berdua.

"Ingat, hati hati, kalian harus saling menjaga, besok adalah hari penentuan siapa yang akan memenangkan pertandingan ini." lanjutnya setelah itu Asahi dan Yoshi terbangun dari tidur.

Kasur mereka sedikit berjauhan, tepatnya diantara Junghwan. Mereka saling berpandangan, berbicara lewat mata setelah itu kembali berbaring untuk tidur.

Mereka berdua selalu penuh dengan misteri, apalagi semua itu karena si Hantu itu.😂

# Bersambung.

kangen aku gak.😂😂

By : RA.

Game |•| Treasure (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang