"Tadi Yoonbin ngebuang kearah mana sih?" Tanya Jihoon sambil mencari kearah semak semak, Asahi juga melakukan hal yang sama. Mereka takut kalau Cincin itu belum ditemukan sampai Haruto terbangun, bisa apa mereka.
"Kita pasti bisa nemuin cincin itu." Ucap Asahi yakin, emtah kenapa dia merasa kalau mereka akan menang.
"Sudah hampir 5 jam kita mencari, apa mungkin kita akan kalah." Jihoon terduduk di rumput, dia sudah pasrah. Asahi hanya memandang dalam diam. Mungkin benar kalau mereka akan kalah.
"Hyung!" Suara panggilan itu membuat Jihoon dan Asahi mendongak. Terlihat Junghwan berdiri di depan mereka.
"Junghwan, kenapa kamu bisa ada disini." Ucap Jihoon. Dia mencoba memegang tangan Junghwan, tidak bisa.
"Aku cuma mau bilang Hyung..." Junghwan tersenyum sebentar lalu melanjutkan ucapannya.
"...jangan menyerah Hyung, kalian pasti bisa menemukan cincin itu, ingat, kami mempercayai kalian, ayo Hyung semangat." Setelah mengatakan itu Junghwan menghilang. Jihoon dan Asahi ngebug selama beberapa saat kemudian kembali mencari.
"Jangan bikin mereka kecewa." Ucap Asahi pelan. Jihoon mengangguk.
Apa mereka bisa menemukan cincin itu sebelum Haruto terbangun?
Jawabannya adalah?...
"Kalian mau lari kemana hah?"
Suara itu berhasil membuat Jihoon dan Asahi terdiam. Oke, mungkin mereka akan kalah.
"Kalian tidak akan bisa lari dariku, sudahlah, biarkan aku menang." Ucap Haruto lalu tertawa pelan.
"Enggak, kami tidak akan menyerah." Setelah mengatakan itu Jihoon pun berlari. Asahi pun mengikutinya.
"Hey... Kalian mau lari kemana? Huft... Kenapa aku harus berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan teleport.. aku harus berlari saat ini." Gerutu Haruto, dia pun dengan cepat berlari menyusul dua orang itu yahg sudah cukup jauh.
"Kita mau sembunyi dimana?" Teriak Jihoon. Jujur mereka udah capek berlari, tapi mau bagaimana lagi, mereka harus—
Bruk....
Mau tahu itu suara apa? Itu adalah suara tubuh Asahi dan Jihoon yang jatuh pada sebuah lubang yang cukup lebar namun dalam.
"Shit!" Umpat Asahi pelan.
"Sudahlah kita menyerah saja." Ucap Jihoon emosi. Mereka sudah pasrah dengan keadaan sampai akhirnya.
"Kalian sudah menyerah?" Tanya Haruto dari atas. Jihoon mendongak lalu mengangguk, dia udah capek.
"Oke... Siap siap." Ucap Haruto lalu menyalakan sinar merah itu mengenai Jihoon, tubuh pemuda itu perlahan memudar hingga akhirnya hilang.
"Siap Hyung?" Tanya Haruto pada Asahi. Yang ditanya diam aja, Haruto jadi khawatir orang itu pingsan.
"Maaf Hyung, aku harus pakai kekuatanku untuk turun kesana." Ucap Haruto kemudian menghilang dan berada di depan Asahi. Belum Haruto berbicara. Tiba tiba....
"Akhh...."
Sinar biru keluar dari tangan Asahi, itu adalah kekuatan dari cincin yang tadi dia temukan, ternyata cincin itu jatuh kedalam lubang ini, pantas saka tidak ketemu.
"Hyung!" Teriak Haruto pelan kemudian menghilang menjadi debu.
Anjir debu. Canda.
Asahi mengatur napasnya pelan hingga melihat sebuah tali jatuh di kepalanya, Asahi sedikit bingung, namun dia bodo amat lalu memanjat ke atas.
Tubuh Asahi sangat kotor kalau kalian mau tahu, udah tadi panas panas nyari gak ketemu, jatuh ke lubang pula, kasihan banget anak ini.
Saat sudah sampai di atas, Asahi tersenyum, dia menatap cincin yang ada di jari manis kemudian memamerkannya.
"Kita menang yeay."
"Udah aku duga itu Asahi, dari clue Putih tuh kan mengarah ke rambutnya." (Cek di tokoh euy, Asahi di cerita ini rambutnya putih)
"Lagian jahat banget deh si om bikin lubang disitu."
"Si Yoonbin juga jahat kenapa harus ngelempar cincinnya."
"Yakan biar adil."
"Aku kalah huwaa....😭"
# Bersambung.
Chapter depan End yeayy....
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game |•| Treasure (End)
Fanfiction---------***-------- Aturan dalam Game ini : 1. mereka boleh bersembunyi dimanapun agar tidak terbunuh. 2. pada pukul 00.00 semuanya harus berkumpul di markas dan melihat siapa yang sudah terbunuh. 3. pembunuh bisa berubah menjadi orang yang sudah...