3

240 34 24
                                    

"Hyung, bangun." Hyunsuk perlahan membuka mata. Terlihat Yedam membangunkannya.

"Sekarang jam berapa?" tanya Hyunsuk.

"Jam 7 kurang, Hyung mandi dulu sana, yang lain sudah berkumpul." ucap Yedam. Hyunsuk mengangguk lalu berjalan ke Kamar mandi.

————

"Hyung, ikut aku aja yuk." ajak Mashiho saat melihat Hyunsuk berjalan ke kolam renang.

"Tidak, aku akan mengerjakan misi itu lagi." jawab Hyunsuk.

"Yaudah aku pergi ya Hyung." ucap Mashiho diangguki Hyunsuk.

————

"Sebenarnya beneran ada cincin disini gak sih, dari kemarin tetep gak ketemu ketemu." gerutu Hyunsuk.

"Apa misi itu hanya prank." ucap Hyunsuk. Dia membuka kertas misinya, melihat lebih detail, berharap ada kata yang tertinggal agar memperjelas semua.

Dan ternyata...














Memang tidak ada.

"Lalu aku harus bagaimana." teriak Hyunsuk frustasi. Beruntung teriakannya tidak didengar oleh yang lain karena dia menutup mukanya dengan kertas misi itu.

Tiba tiba...

"Kalau hyung frustasi, lebih baik hyung keluar saja dari permainan ini, dan menyusul Doyoung Hyung." Suara itu membuat Hyunsuk terkejut, dia berbalik dan melihat Haruto di depannya..

Oh no.. Oh no.. Oh no no no..

Hyunsuk terpojok sekarang, dia tidak bisa lari kemana pun.

"Hyung boleh memberikan satu permintaan kepada ku dan aku akan mengabulkannya." ucap Haruto.

"J-janji kau akan mengabulkannya?" tanya Hyunsuk. Haruto mengangguk.

"Berikan kertas ini ke Jihoon, bilang padanya jalankan misi ini sampai berhasil." ucap Hyunsuk. Haruto menerima kertas itu tanpa membukanya.

"Baiklah, selamat tinggal Hyung." ucap Haruto lalu memencet sesuatu di jamnya, setelah itu sinar merah keluar dan membuat tubuh Hyunsuk memudar dan akhirnya menghilang.

"Botolnya kosong, pantas saja dia tidak memakainya." ucap Haruto lalu menghilang.

————

"Benarkah itu, kenapa kau jahat sekali Hyung, jika Hyunsuk Hyung kenapa napa bagaimana?" ucap Jeongwoo. Jihoon hanya menyengir.

"Lagipula, aku sudah penasaran apa isi dari botol itu, yaudah aku membukanya, dan ternyata memang luar biasa isinya, dan karena aku panik, tadi malam aku menukar botolku dengan botol Hyungsuk Hyung." cerita Jihoon. Jeongwoo hanya menggelengkan kepala.

"Memangnya kekuatan di botol itu apa?" tanya Junghwan yang tiba tiba datang.

"Rahasia, nanti kalian juga tahu, tapi... pakailah saat dalam keadaan bahaya, karena itu memang sangat membantu." ucap Jihoon. Jeongwoo dan Junghwan mengangguk.

"Jihoon." panggilan itu membuat mereka terkejut.

"Hyunsuk Hyung." ucap Junghwan.

"Selesaikan misi ini ya Hoon, sampai tuntas pokoknya." ucap Hyunsuk.

"Loh, emangnya Hyung kenapa?" tanya Jihoon lalu menerima kertas dari Hyunsuk.

"Kenapa tangan Hyunsuk Hyung dingin sekali?" tanya Jihoon dalam hati.

"Emm.. Kepalaku pusing, aku ingin istirahat, tolong ya, selesai kan misi itu Hyu-ehh.. aku akan pergi." ucap Hyunsuk lalu berjalan pergi.

"Hyunsuk Hyung kok aneh banget ya?" tanya Jeongwoo.

"Tidak tahu, tapi.. Ayo coba kita selesaikan misi Hyunsuk Hyung." ucap Jihoon. Mereka mengangguk.

Dari kejauhan Haruto tertawa."Sekali kali melakukan kebaikan, masak mau membunuh terus."

————

"Ini udah satu jam kita nyari, kok belum ketemu ketemu ya." ucap Jihoon.

"Ini beneran ada cincin gak sih disini?" tanya Junghwan.

"Aku capek." ucap Jeongwoo.

"Gimana kalau kita selesaiin misi lain aja, misiku, untuk misinya Hyunsuk Hyung, kita simpen dulu, mungkin misinya belum selesai di Upgrade." ucap Junghwan.

"Okelahh.. Ayo kita kejain misi kamu dulu, ini aku simpan saja." ucap Jihoon lalu memasukkan kertas misi Hyunsuk ke sakunya.

"Misi kamu apa?" tanya Jihoon.

"Bersihin sampah di Treasure Home lantai 3." ucap Junghwan lalu menyengir.

"Bersih bersih lagi, yaudah yuk." ucap Jihoon. Mereka bertiga pun berjalan menuju tempat yang dimaksud. Meninggalkan Haruto yang memang sedari tadi mengikutinya.

"Hyung, sepenting apa sih misimu itu sampai harus benar benar diselesaikan." ucapnya. harusnya dia tadi membuka dan membawa misi Hyunsuk.

"Semoga saja bukan sesuatu yang penting." ucap Haruto lagi kemudian menghilang dari sana.

————

Kringgggggggggg....

Semuanya sudah berkumpul di markas, saatnya menerima pengumuman.

Pengumuman!
Choi Hyunsuk keluar dari permainan

Semua orang terkejut bukan main, tidak terkecuali Jihoon, Jeongwoo, dan Junghwan.

"A-apa... Hyunsuk Hyung." ucap Jihoon pelan.

"Udah ada dua orang, kalian harus lebih berhati hati." ucap Yoshi. Semua mengangguk.

"Yasudah, ayo kita tidur." ucap Junkyu. Mereka pun berjalan menuju kamar.

Jihoon ingin berjalan namun Jeongwoo dan Junghwan menghadangnya.

"Hyunsuk Hyung baik baik saja bukan Hyung." Jihoon menunduk.

"Maafkan aku." ucap Jihoon pelan.

"Lain kali berpikir sebelum melakukan sesuatu." ucap Junghwan. Mereka pun melanjutkan perjalan kek Kamar.

"Maaf Hyung."  batin Jihoon, dia menatap foto Hyunsuk terpajang di layar.

Fyi... Orang yang sudah dibunuh, fotonya akan muncul di sebuah layar besar yang berada di dekat pintu markas.

Jihoon menunduk, dia merasa bersalah sekali.

Di tempat lain Haruto sibuk tertawa."Drama sekalii.." kek Indosiar...😂

# Bersambung.

Dahlah aku bingung.. Segini aja dulu.😂

By : RA.

Game |•| Treasure (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang