"Membunuh siapa?" tanya Yoonbin.
"Katamu kemarin akan membantuku untuk membunuh Asahi dan Yoshi?" ucap Haruto lalu cemberut. Yoonbin terdiam sebentar lalu menghela napas kecil, dia lupa kalau Jeongwoo dan Junghwan sudah memakai botol itu, makanya mereka berdua tidak bisa terlihat.
"Masih ingat saja kau, hari ini Asahi dan Yoshi tidak ada di Sungai, tapi di Treasure Home bersama yang lain, kamu mau aku kepergok dan gak bisa bantuin lagi." ucap Yoonbin santai, dia mendengar Junghwan bertanya apa yang dia maksud. Tapi tidak mungkin kalau Yoonbin menjawabnya sekarang bukan.
"Jangan sampai kamu tertangkap, siapa yang bantu aku dong kalau Hyung tidak ada." ucap Haruto.
"Lalu, kenapa Hyung kesini?" tanya Haruto.
"Main aja, emang gak boleh, bosan main diluar sana, disini sepertinya seru." ucap Yoonbin lalu berjalan mendekat ke Haruto. Matanya memandang kearah komputer yang menampilkan sebuah game.
"Jadi inilah kerjaanmu kalau malas menangkap mereka?" tanya Yoonbin.
"Ya, ayo Hyung, bermain bersamaku." Yoonbin hanya terkekeh lalu duduk di samping Haruto.
Jeongwoo dan Junghwan masih terdiam sejak tadi. Lagipula mereka akan beraksi kalau Yoonbin memberi aba aba. Tapi sedari tadi Yoonbin masih asik bermain dengan Haruto. Sampai..
"Mulai!" itu ucap-Ralat, teriakan dari Yoonbin, apa itu kode untuk mereka. Jeongwoo terdiam sebentar lalu menarik Junghwan kearah kotak berisi cincin yang selama ini mereka cari.
"Ingat, hati hati, jangan sampai terkena sinar merah itu, atau kau akan menghilang." ucap Junghwan, dia masih mengingat jelas kalimat yang dilontarkan Yoonbin itu.
Jeongwoo pun dengan hati hati berusaha mengambil cincin itu, namun, karena kakinya tersenggol sesuatu membuatnya hilang kendali dan akhirnya menghilang karena tangannya terkena laser merah itu.
"Jeongwoo Hyung." teriak Junghwan. Jika saja Yoonbin tidak dalam misi dia pasti akan berteriak sama seperti itu.
Suara bising mulai terdengar, itu membuat Haruto terkejut, dia bangkit dari duduknya, dan menatap kotak cincin itu terbuka.
"Bagaimana kotak itu bisa terbuka?" tanya Haruto bingung.
"Mungkin karena tikus, kau tidak melihat ada tikus lewat tadi." jawab Yoonbin berusaha tenang. Junghwan? Jangan tanyakan bagaimana perasaannya sekarang.
"Tapi tidak mungkin Tikus bisa meloncat atau bahkan mencapai keatas situ." ucap Haruto.
"Mungkin tikusnya punya sayap." jawab Yoonbin santai.
"Hyung, kau tidak merencanakan sesuatu kan?" tanya Haruto. Yoonbin hanya mengangkat bahu, dia bangkit dari duduknya dan mendekat ke Haruto.
"Kau tahu, kalau sinar merah yang melindungi kotak cincin itu hilang kalau sudah ada yang mengenainya, jadi... AYO AMBIL CINCIN ITU DAN LARI JUNGHWAN."
Haruto yang mendengar teriakan itu terkejut, begitu juga Junghwan, tanpa banyak bicara Junghwan langsung mengambil cincinnya dan berlari keluar.
Haruto menatap Yoonbin tidak percaya. dia berteriak kesal kemudian menghilang. Yoonbin tersenyum kecil lalu berjalan keluar markas Haruto.
————
Mau tahu keadaan Haruto sekarang? sudah pasti sangat sangat sangat marah, dia hampir saja ingin membanting jamnya karena titik Junghwan tidak ada disana, kepalanya pusing, dia berteriak sekeras kerasnnya, sungguh sungguh sangat frustasi tahu gak.
"Sebentar lagi permainan akan selesai." ucap Yoonbin yang datang dengan santai. Haruto menatapnya dengan tatapan menusuk.
"Kupikir kau benar benar ingin membantuku, ternyata benar apa yang kupikirkan selama ini, kau tidak benar benar baik, kenapa kau melakukan ini padaku?!"
"Hanya ingin balas dendam." ucap Yoonbin singkat.
"Balas dendam?" tanya Haruto tidak mengerti.
"Kau akan tahu saat permainan ini berakhir." ucap Yoonbin lalu berjalan pergi, meninggalkan Haruto yang kembali berteriak frustasi.
# Bersambung.
Dahlah.. Cepet banget aku ngetiknya.😂😂
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game |•| Treasure (End)
Fanfiction---------***-------- Aturan dalam Game ini : 1. mereka boleh bersembunyi dimanapun agar tidak terbunuh. 2. pada pukul 00.00 semuanya harus berkumpul di markas dan melihat siapa yang sudah terbunuh. 3. pembunuh bisa berubah menjadi orang yang sudah...