14

155 34 15
                                    

"Yedam." panggil Jihoon. Yedam yang bersembunyi di belakang lemari. Jihoon saat ini baru saja keluar dari persembunyiannya. Tenang, sedari tadi tidak ada tanda tanda kedatangan Haruto, dan lampu juga dinyalakan, tidak perlu gelap gelap an lagi seperti tadi.

Fyi.. Mereka belum tahu kalau 2 orang sudah terbunuh saat ini.

"Hyung, kenapa kamu tidak bersembunyi?" tanya Yedam. Jihoon tersenyum.

"Aku ingin berjalan jalan saja, aku juga ingin tahu keadaannya yang lainnya." ucap Jihoon.

"Hyung lebih baik bersembunyi, jika dia menemukan Hyung se-"

"Bersembunyi dari siapa?"

Jihoon dan Yedam menoleh ke belakang. Melihat Haruto yang tersenyum manis ke mereka.

"Ayo larii." teriak Jihoon. Yedam mengangguk lalu menyusul Jihoon. Teriakan mereka sangat menggelegar bahkan Asahi yang berada sangat jauh dari mereka bisa mendengarnya.

"Pasti mereka dikejar Haruto, tolong selamatkan mereka." Do'a Junkyu.

"Kita sembunyi dimana Hyung?" tanya Yedam.

"Di belakang lemari itu ada celah, ayo bersembunyi disana." ucap Jihoon. Mereka berdua pun masuk ke dalam celah belakang lemari itu.

"A-ayo pakai Botol itu." ucap Jihoon sedikit bergetar, dia ketakutan sekaligus lelah. Jihoon mengambil botolnya—Ralat, botol Hyunsuk yang dia curi lalu membukanya.

"T-tapi aku..." Yedam terdiam sebentar. Jihoon menatapnya. Belum sempat Jihoon berbicara Haruto datang disamping Yedam dan akhirnya Pemuda itu menghilang.

"Tiga... Pasti Jihoon Hyung ada disini bukan walaupun aku tidak bisa melihatnnya. Tapi ingat Hyung, aku pasti akan membunuh kalian semua."

Setelah kalimat panjang itu Haruto menghilang. Meninggalkan Jihoon yang terdiam ketakutan. Haruto memang...

Sangat lah menakutkan.

————

Junkyu menatap tajam kearah pintu kamar yang saat ini dia tempati, dia takut kalau tiba tiba Haruto datang dan menangkapnnya. Dia ingin menggunakan botolnya, tapi botol itu sudah hilang entah kemana.

Junkyu panik, sangat panik, dia ingin sekali keluar mencari botol itu, tapi sepertinya Haruto sudah berkeliaran di sekitar sini.

"Uwow.. Disini pasti seru."

Nahkan:)

Junkyu semakin memojokkan diri di pojok kamar, dia sangat takut, Haruto terlihat sangat marah, tidak seperti saat dia bertemu dengannya sebelum hari ini.

"Aku mencium bau bau manusia."

Oke.. Haruto memang bukan manusia?












"Darah suci."


Anjir.. Maapkan Authornya gila.

Gedubrakk...

Junkyu terkejut saat tanpa sadar pigora di sampingnya terjatuh, dia sih dari tadi gerak gerak gak jelas.

"Oh.. Siapa itu?"

"Kucing." jawab Junkyu pelan.

"Oh kucing."

Setelah jawaban Haruto Junkyu mendengar suara langkah kaki menjauh. Junkyu menghela napas, sepertinya dia sela—

"Kucing mana bisa ngomong Hyung."

—Mat.. Gak jadi deng, orang Junkyu udah hilang. Haruto tersenyum manis.

"Empat.. Empat... Empat... Kurang sedikit lagi."

Ucapnya seperti itu terus sambil berjalan.

————

Malam sudah sangat larut, mungkin sebentar lagi bel markas akan berbunyi. mereka bersepakat saat bel berbunyi, mereka akan berkumpul di tempat awal. Tapi...














Hanya ada Jihoon dan Yoonbin disini.

"Kemana yang lain?" tanya Yoonbin.

"Yedam.. Yedam sudah terbunuh, tapi yang lain, aku tidak tahu." jawab Jihoon.

"YOSHI! JUNKYU! ASAHI! JUNGHWAN!" panggil Jihoon. Namun tidak ada balasan. Bahkan Haruto juga tidak membalasnya. O iya... Author lupa kalau Jihoon tidak terlihat, oleh Haruto.

"Mereka semua sudah menghilang." ucap Yoonbin. Jihoon menatapnya bingung.

"Aku dari tadi mengikutinya saat membunuh Yoshi Hyung dan Junghwan." jawab Yoonbin.

"Lalu, Junkyu dan Asahi?" tanya Jihoon. Yoonbin menyengir.

"Setelah aku melihat Junghwan terbunuh, aku tidak bisa melihatnya lagi, jadi aku masuk ke sebuah kamar dan tidur disana." Jihoon menggelengkan kepala.

"Sebentar, memangnya kamu tidak tertangkap, memang nya Haruto tidak melihatmu?" tanya Jihoon. Yoonbin menggeleng.

"aku tadi melihat ada sebuah botol kekuatan yang terjatuh, botol itu masih utuh, jadi aku memakainya." jelas Yoonbin. Jihoon menatapnya bingung.

"Punya siapa itu?" Yoonbin mengangkat bahu. Dia saja tidak tahu.

Kringg...

"ehh.. Bel sudah berbunyi, ayo kita kembali." ucap Jihoon diangguki Yoonbin. Mereka pun berjalan keluar dari rumah.

————

Jihoon dan Yoonbin baru saja sampai di Markas, wajah mereka lesu.

"Kita tinggal dua orang, apa kita bisa?" tanya Jihoon.

"Yakin lah kita pasti bisa." ucap Yoonbin. Mereka memandang layar di dekat pintu. Wajah Hyunsuk, Yoshi, Junkyu, Mashiho, Jaehyuk, Yedam, Doyoung, Jeongwoo, dan Junghwan berada disana.















Tunggu? Ada yang aneh?

# Bersambung.

Tapi lanjut Part selanjutnya.😂😂

By : RA.

Game |•| Treasure (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang