26.Teror

220 39 33
                                    

Tangan kekar berotot menggapai-gapai meraba seprai putih kusut dengan mata terpejam, seperti sedang ada yang dicari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kekar berotot menggapai-gapai meraba seprai putih kusut dengan mata terpejam, seperti sedang ada yang dicari.
"Sayang." Gumaman manja maluncur dari bibirnya.

Namun, saat matanya terbuka perlahan, baru menyadari tengah berada di tempat berbeda. Ia bangun, duduk di tepi ranjang, menghela napas dalam.

Aku tak 'kan pernah terbiasa hidup tanpamu. Bahkan dalam keadaan tak sadar, bayangmu selalu menghantui....

Pintu terbuka tiba-tiba, membuyarkan lamunan Chanyeol dalam sekejap.

"Selamat pagi," sapa Chanyeol pada kakak perempuannya yang berdiri di ambang pintu.

"Apa skandal yang menimpamu itu benar?" tanya Yoora begitu saja. Sepertinya, topik penting itu sudah ada dibenaknya. "Soalnya aku tahu, saat remaja kau sering gonta-ganti pacar."

Kata bernada sindiran itu begitu menohok Chanyeol. "Aigoo, itu dulu. Sekarang, aku hanya mencintai istriku, tak mungkin mengkhianatinya. Namun, sayangnya, dia menelan mentah-mentah gosip murahan itu," desah Chanyeol penuh sesal.

"Jadi, hal itu yang membuatmu minggat dari rumah?" lanjut Yoora, tak biasanya seperhatian itu pada adik lelakinya.

Chanyeol mengangguk lemah. "Ya, begitulah."

Tatapan mata wanita itu berubah sinis. "Ckk, kekanakan. Harusnya kau tetap bertahan. Emosi sesaat hanya akan menghancurkan segalanya dalam sekejap."

"Tapi, berpisah sejenak terkadang ada baiknya. Kami bisa saling mengkaji diri. Merenungkan semua masalah dengan kepala dingin," bela Chanyeol mencoba mengukuhkan pendapatnya. "Aku sendiri yang akan meluruskan semua masalah ini."

"Bukannya istrimu sedang hamil?"

"Seungwan kembali mengalami keguguran."

"Apa maksudmu dengan 'kembali'?Memangnya sudah berapa kali istrimu keguguran?" Yoora mengerutkan keningnya heran.

Chanyeol rupanya keceplosan bicara hingga menggaruk kepala, bingung. "Sebenarnya ... saat menikah, Seungwan sudah dalam keadaan hamil."

"Sudah kuduga. Saat kau dan Son Seungwan datang ke rumah meminta restu keluarga untuk menikah, terasa begitu mendadak. Minji pun mendengar Seungwan muntah-muntah di toilet."

"Jangan salahkan kucing lapar, mustahil bila mengabaikan ikan segar di depan mata."

"Dasar otak mesum." Yoora mendelik sebal pada sang adik yang malah terkekeh.

.
.

Di meja makan Kim Hajoon tengah menikmati sarapan pagi. Sandwich berbagai isian menjadi makanan padat gizi yang disajikan ibunya untuk mengawali hari.

"Selamat pagi, jagoan!" sapa Chanyeol pada keponakannya seraya mengecup pipi chubby-nya.

"Paman, ayo duduk kita sarapan!" Tangan mungil bocah itu ditepukkan pada kursi di sampingnya.

Stay With Me (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang