Setelah menikah, mereka memutuskan tinggal di rumah Seungwan. Chanyeol lebih nyaman tinggal di rumah istrinya karena lokasinya sangat strategis.
Hunian bergaya vintage itu tampak klasik. Bisa dilihat dari perabotan, furnitur, hingga hiasan dinding pun disesuaikan dengan selera pemilik rumah.
Nuansa hijau dan asri begitu terasa, bahkan rumah yang dibeli dari hasil kerja kerasnya itu memiliki halaman belakang yang lumayan luas hingga berbagai tanaman hias khususnya bunga beraneka jenis tumbuh subur di sana.
Di malam pengantin, wajah Seungwan masih tampak muram. Malam yang seharusnya menjadi momen paling membahagiakan, terasa menyedihkan. Tentu saja karena pernikahan yang sangat dipaksakan sebab terlanjur hamil.
Malam itu mereka sudah berada ditempat tidur. Karena musim panas, Seungwan hanya mengenakan lingerie sebagai pakaian tidurnya. Pakaian minim itu ia kenakan untuk meminimalisasi rasa gerah saat cuaca panas. Namun, lebih dari sekedar itu, bagi pria yang kini telah resmi menjadi suaminya, hal itu jelas sangat menggelitik untuk segera mengerjainya.
Chanyeol mendekap pinggang istrinya dari belakang, tangannya menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pundak indah dengan kulit mulus milik Seungwan. Dengan lembut mengecupinya, merambat ke tengkuk, leher, telinga hingga rahang. Parfum dengan aroma lavender yang dominan terasa begitu menenangkan sekaligus sensual, tercium lembut di hidung pria yang semakin semangat mencumbu penuh hasrat menggelora.
Rasa kecewa yang masih begitu besar, membuat gairah Seungwan meredup. Seperti apapun suaminya mencumbu, tak kunjung membuat gairahnya bangkit.
"Apa kau tak bahagia, Sayang?" Pria yang telah bertelanjang dada itu berbisik lembut di telinga istrinya, telapak tangannya sudah menyelinap ke dalam lingerie satin itu, meraba yang ada di dalamnya.
"Jangan tanyakan kebahagiaan untuk saat ini," jawab Seungwan dingin.
Chanyeol menggeser posisinya yang tadinya di belakang, menjadi saling berhadapan.
Pria itu memeluk tubuh wanita yang sangat dicintainya, menempatkan di dada bidangnya
"Hatiku sakit melihatmu murung seperti ini. Aku tahu, semua yang terjadi adalah kesalahanku. Kau berhak marah bahkan memakiku, kalau mau. Tapi, rasa cintaku tak akan pernah berkurang sedikit pun. Kamu segalanya bagiku. Aku ingin melihat senyumanmu malam ini." Chanyeol menyentuh lembut rahang istrinya. Namun, senyuman yang di harapkan tak kunjung merekah.
Rasa tak sabar terdesak gairah membuat lelaki itu langsung menautkan bibir, melumatnya perlahan, merasakan tekstur lembut bibir pink Seungwan penuh perasaan, bahkan menggodanya dengan memsukkan lidah. Tapi, lagi-lagi tak ada respons sedikit pun.
"Ayolah, Sayang...," biskiknya menggoda, "Apa kau tak menginginkanku malam ini?"
"Lakukan apa yang kau inginkan terhadapku...," lirih Seungwan dingin tanpa ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (TAMAT)
FanficTidak mudah menjalani kehidupan rumah tangga sebagai idol di Korea, berbagai cobaan merintangi keutuhan rumah tangga Seungwan dan Chanyeol, seperti; sasaeng, haters, orang ketiga, komentar jahat, skandal, musuh dalam selimut, dan sebagainya. Mampuka...