Tidak mudah menjalani kehidupan rumah tangga sebagai idol di Korea, berbagai cobaan merintangi keutuhan rumah tangga Seungwan dan Chanyeol, seperti; sasaeng, haters, orang ketiga, komentar jahat, skandal, musuh dalam selimut, dan sebagainya.
Mampuka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah test pack dengan dua garis merah digenggam erat oleh seorang gadis bernama Son Seungwan. Wajahnya seketika pucat bagai bulan kesiangan, tubuh gemetar seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
"Hamil? Tidak mungkin ... tidak! Tidaak!" lirihnya, dibarengi cairan hangat dari pelupuk mata yang terus menetes deras. Kepalanya menggeleng perlahan, menolak getirnya kenyataan.
Alat itu sangat akurat, tak mungkin salah. Apalagi, aku sudah 'telat' selama beberapa minggu ini. Oh Tuhan, apa yang terjadi?
Tangannya mengepal kuat, dengan wajah terbenam di lutut yang tertekuk di depan dada. Tetapi beberapa saat kemudian kembali terangkat, ketika memikirkan sesuatu yang terasa janggal di pikiran.
Apa aku salah minum obat? Apa manajerku salah memberiku obat? Atau, obat ini tidak mempan?
Berbagai spekulasi ada di dalam kepalanya yang semakin kalut.
Ditariknya napas dalam, mencoba menela'ah kembali awal mula kesalahannya. Mengapa hal mengejutkan itu sampai menimpa dirinya?
Seungwan syok berat, harus menerima kenyataan yang membuat hidupnya berubah dalam sekejap mata. Bagaimana mungkin dia hamil di puncak kariernya. Apalagi statusnya masih single, belum menikah.
Sebagai seorang idol, berita kehamilannya pasti akan membuat kehebohan besar, santapan empuk netizen apalagi haters. Mengundang mereka untuk menghujat, mencemooh, serta caci-maki yang akan memberondongnya habis-habisan, bila aib itu sampai terkuak dan tersebar ke publik.
Dia tahu persis betapa kejamnya para Knetz yang akan menghakimi tanpa ampun. Apalagi kalau diketahui kekasihnya sesama penyanyi seperti Park Chanyeol, yang memiliki fandom yang sangat besar, tak hanya di Korea tetapi di berbagai negara di belahan dunia lainnya.
Bagaimanapun keadaannya, dialah yang akan menjadi sasaran utama pem-bully-an di media sosial dari para penggemar yang tak rela biasnya tiba-tiba mengumumkan pernikahan.
Hati Seungwan seketika hancur, tak tahu apa yang harus di lakukan. Belum lagi harus menghadapi petinggi agensinya yang pasti akan memojokkan habis-habisan.
Dan yang paling parah dari semua itu adalah, pemutusan kontrak secara tiba-tiba dari berbagai perusahaan yang bekerja sama dengannya. Membayangkannya saja sudah membuat gadis itu stress, tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.
Manager Kim bersama Seulgi datang ke rumah Seungwan.
Mau tak mau harus jujur pada rekan satu grup seksligus kakak tirinya itu dan managernya, karena tak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Seungwan tak mau memendam masalah seorang diri.
