Seungwan membantu mengancingkan kemeja suaminya. Belum sempat menautkan kancing itu ke lubangnya, ada sesuatu mengalihkan fokusnya. Sepasang bulatan kemerahan di dada suaminya.Sangat menggoda.
Ada hasrat mencicipnya sebelum pergi. Kalau tidak sekarang, selama dua minggu ke depan pasti akan terus kepikiran.
Chanyeol mengernyitkan kening, heran dengan istrinya yang mendadak mematung seperti terkena sihir Medusa.
"Ada apa, Sayang?" tanya Chanyeol.
Cupp!
Tak bisa menahan lagi, Seungwan mengecup puting suaminya, bahkan mengisapnya.
"Sssshh, itu nikmat sekali, Sayang." Chanyeol terpejam dalam, keenakan. Aliran darahnya berdesir lebih cepat, rasa menggelenyar menjalari setiap pori-pori kulitnya. "Jangan menggodaku di saat tidak tepat seperti ini, Sayang," desah nikmat kembali lolos dari bibir Chanyeol.
Seungwan melepas kecupan dari puting suaminya, yang kini mengeras dan bertambah gelap warnanya. "Aku tidak menggodamu, cuma gemas saja," ujarnya beralasan.
"Mungkin kau hanya gemas, tapi bagiku efeknya lebih dari itu. Kau harus tanggung jawab," tuntut Chanyeol.
"Akan kubayar saat kau pulang. Tahanlah dua minggu lagi," goda Seungwan sambil tersipu.
"Awas saja nanti kalau pulang. Setelah tur konser selesai, ada jatah libur tiga hari dari perusahaan, kau harus melunasi semuanya."
"Astaga, kecupan beberapa detik, harus dibayar tiga hari? Dasar lintah darat!"
Chanyeol terkekeh dengan julukan yang istrinya tujukan padanya. "Aku tidak mau tahu." Mencubit gemas pipi chubby istrinya kiri kanan bersamaan.
.
.Selesai sarapan Seungwan membantu Chanyeol berkemas. Koper ukuran sedang warna silver menjadi tempat menampung segala keperluan selama menjalani tur konser.
Chanyeol menyerahkan semua pada sang istri, karena wanita biasanya lebih teliti pada detail, hingga tak akan ada barang penting yang tertinggal.
Chanyeol mengambil parfum milik Seungwan dari meja rias. Membuka tutupnya, menghirup beberapa saat. "Yang ini juga, tolong masukkan," pintanya seraya menyodorkan parfum berbotol kaca segenggaman tangan itu pada istrinya.
Seungwan mengerutkan dahi heran. "Ini kan parfumku, apa punyamu habis?"
"Aku membawanya karena ingin selalu mencium aromamu, Sayang. Agar selalu merasa berada di dekatmu setiap saat," jelas Chanyeol. Mengecup pipi istrinya yang sedang sibuk mengemas barang.
"Kau yakin akan memakainya juga?"
Chanyeol mengangguk mantap.
"Apa wanginya tak terlalu feminin untukmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (TAMAT)
Fiksi PenggemarTidak mudah menjalani kehidupan rumah tangga sebagai idol di Korea, berbagai cobaan merintangi keutuhan rumah tangga Seungwan dan Chanyeol, seperti; sasaeng, haters, orang ketiga, komentar jahat, skandal, musuh dalam selimut, dan sebagainya. Mampuka...