Chanyeol menemui Dokter Ahn Kijoo di ruangannya. Rasa cemas menggelayuti pikirannya. Bagaimana tidak, untuk kedua kalinya harus mengalami kejadian seperti ini. Baru selang tiga bulan, sudah terjadi lagi.
"Peristiwa ini membuatku tak habis pikir, Dok. Kenapa harus terjadi lagi?" Jemari Chanyeol menyusup pada helaian rambut bagian depannya, tertunduk frustrasi.
"Kita tak mungkin tahu musibah akan terjadi. Siapa pun tak ada yang menginginkannya."
"Apa ingatan istri saya akan kembali, atau bertambah buruk?"
"Saya belum bisa memutuskannya. Kita tunggu kesadaran istri Anda, Tuan Park. Mudah-mudahan akan ada keajaiban."
"Apa kondisinya parah, Dok?"
"Sebenarnya tidak separah sebelumnya, tapi karena istri Anda pernah mengalami kejadian serupa, ada kemungkinan akan berdampak pada ingatannya. Mudah-mudahan dampak baik yang akan terjadi. Kita doakan saja."
Chanyeol mengangguk paham walau hatinya masih diliputi kecemasan.
"Apa aku boleh menemuinya?""Tentu saja, silakan."
Chanyeol menemui Seulgi terlebih dahulu untuk mengetahui kronologi penyerangan yang menimpa istrinya.
Walau selalu segan untuk berhadapan, Chanyeol selalu berusaha bisa dekat layaknya keluarga, meskipun tak berharap banyak akan mendapatkan respons baik dari kakak iparnya itu.
Di ruang tunggu hanya ada Seulgi dan Manajer Kim, sedangkan Kim Jiyeon masih dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Seulgi sudah memasang muka masam saat Chanyeol mendekat.
"Semenjak mengenalmu, terlebih setelah menikah, berbagai peristiwa buruk tak henti menimpa Seungwan. Kau membawa kesialan baginya!"
Entah sampai kapan Seulgi bisa menerima keberadaan Chanyeol sebagai adik ipar. Berbagai peristiwa buruk yang menimpa Seungwan malah semakin menguatkan ketidak-sukaannya pada Chanyeol.
"Maaf, kakak ipar. Pandanganmu terhadapku memang tak pernah baik dari dulu, tapi aku sangat menghormatimu. Di saat seperti ini aku tak ingin membuat keributan. Bagaimana pun adanya, sekarang aku suami adikmu. Aku merasakan kekhawatiran yang sama denganmu. Aku mencintai Seungwan, tentu tak pernah menginginkan hal buruk menimpanya." Chanyeol berusaha meredam emosi untuk tak membalas kesinisan Seulgi dengan cara yang sama.
"Dia benar. Tahan emosimu, Kang Seulgi." Manager Kim pun berusaha menenangkan.
"Permisi, aku harus menemui Seungwan." Tanpa menoleh lagi, Chanyeol langsung memasuki ruangan tempat istrinya mendapat perawatan.
Tiga hari belakangan mereka dipisahkan pekerjaan masing-masing. Seungwan ke Los Angeles mengikuti Mnet KCON, sedangkan Chanyeol pergi ke Ilsan untuk syuting iklan bersama member Purple Line.
Digenggamnya tangan sang istri, dirapatkan di pipinya. Chanyeol memejamkan mata selama beberapa menit kemudian mengecupi punggung tangannya.
"Kapan kita akan memperoleh kebahagian seutuhnya?
Setiap hari aku mencemaskan hubungan kita. Takut, kau tak bahagia bersamaku....
Ceptlah sadar dengan ingatan penuh, kita mulai lagi dari awal. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku akan memperlakukanmu lebih baik lagi, mencintaimu lebih sungguh-sungguh.
Tak akan kubiarkan siapapun menyakitimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (TAMAT)
FanfictionTidak mudah menjalani kehidupan rumah tangga sebagai idol di Korea, berbagai cobaan merintangi keutuhan rumah tangga Seungwan dan Chanyeol, seperti; sasaeng, haters, orang ketiga, komentar jahat, skandal, musuh dalam selimut, dan sebagainya. Mampuka...