Chapter 28

31.1K 5.2K 116
                                    

Chapter 28 — Khawatir.

**

"Dadah!!"

Naya melambaikan tangannya pada hantu cowok yang kini tengah berdiri di depan jendela perpustakaan. Cowok itu tersenyum lebar, tangannya terangkat sebelah membalas lambaian tangan Naya.

Namanya Haikal. Seorang cowok pintar yang selalu jadi juara kelas saat dia sekolah dulu. Tekanan orang tua lah yang membuatnya gila akan belajar. Orang tua Haikal menetapkan standar yang tinggi agar Haikal menjadi seorang dokter yang hebat, sama seperti papanya. Padahal, menjadi seorang dokter, bukanlah mimpi Haikal. Mimpinya ingin menjadi seorang arsitek. Namun mereka, memupuskan harapan Haikal itu. Katanya, masa depan Haikal sudah ditata rapih oleh mereka. Haikal tidak berhak ikut campur dalam hal itu.

Penyebab kematian Haikal itu karena gagal jantung. Menekan diri terus belajar dan belajar membuat Haikal terlalu kelelahan, hingga akhirnya Haikal harus merenggang nyawa diusia 17 tahun.

Dan kalian tahu dimana Haikal meninggal dunia?

Ya, di perpustakaan kota itu. Tepatnya di meja dekat rak yang tadi Naya melihat Haikal duduk di situ sambil baca buku.

Naya berbalik setelah selesai dadah-dadah pada Haikal. Naya menghela napas panjang, sambil meregangkan otot-otot tubuhnya. "Haduh cape banget."

"Yang barusan siapa?"

Suara bariton milik Keano terdengar tepat di samping Naya, membuat gadis itu terkejut bukan main. Naya menatap Keano tajam.

"Ngangetin tahu gak?!" gerutu Naya sambil mengelus dada.

Keano memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya, lalu menoleh. "Yang di perpus siapa?" tanya Keano lagi.

"Harus banget lo tahu?" sinis Naya.

Naya bingung sama Keano. Cowok itu bersikap seolah tidak ada masalah dengan mereka kemarin. Seolah masalah yang mereka perdebatkan kemarin hanya angin lewat saja. Tidak ada artinya bagi Keano.

Langkah Naya semakin dipercepat. Ingin cepat sampai di jalan besar lalu naik angkutan umum. Tapi selain ingin cepat sampai ke jalan besar, Naya juga ingin menghindari Keano.

Tidak mau kalah, Keano ikut mempercepat langkahnya. "Lo masih marah sama gue?" tanyanya.

"Enggak, ngapain juga marah."

"Terus? Kenapa ngehindar gitu?"

Naya tidak menjawab, tangannya terulur untuk memberhentikan angkutan umum. "Bang! Bang!" teriaknya. Angkutan umum itu berhenti di depan Naya, lalu membawa gadis itu pergi.

Di dalam angkutan umum hanya ada Naya, hal itu sedikit membuatnya ngeri. Selang beberapa menit naik angkutan umum, Naya merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya. Dan ternyata itu Keano.

"Gue minta maaf, ya." ujar Keano memecahkan keheningan.

Naya menoleh sebentar, lalu menatap ke depan lagi. "Maaf buat apa?" tanya Naya dalam hati. Dia tidak mau dianggap gila karena berbicara sendiri.

"Masalah kemarin, gue tahu lo marah sama gue."

Naya menghela napas pelan, "Udahlah lupain aja." jawab Naya.

"Tapi, Nay--"

Drettt... Drettt... Drettt....

Ponsel Naya berdering di genggamannya. Dengan cepat Naya mengangkat panggilan dari Pica itu.

"Nay... Hiks..."

Mendengar Pica menangis membuat Naya langsung khawatir. "Kenapa, Ca?"

"Huaaaa Nay... Hiks.. Gue sedih banget!"

"Iya sedih kenapa? Lo nangis kenapa? Cerita sama gue, kenapa?" tanya Naya gemas sendiri.

"Keano, Nay...."

DEG

Naya menoleh pada Keano yang duduk di sampingnya. Kini cowok itu sedang menatapnya bingung. "Ke-keano?"

Keano semakin menatap Naya bingung.

"Gue baru baca berita barusan, katanya tadi ada salah satu fans yang lihat salah satu anggota SKY ada di RS. Setelah mereka selidiki ternyata mereka lagi jagain Keano yang lagi sakit!"

Gadis itu menelan ludahnya susah payah, jantungnya berdegup kencang. "Lo yakin itu bener? Siapa tahu itu hoax lagi,"

"Gue gak tahu! Tapi udah banyak foto-foto yang ngeliat anak SKY sering banget ke RS itu. Ditambah, Keano sekarang gak pernah post IG lagi." jelas Pica sambil terus menangis.

Tubuh Naya rasanya lemas. Kalau sudah ketahuan seperti ini, Naya tidak punya banyak waktu lagi untuk membantu Keano. Dia harus cepat-cepat membantu Keano untuk mengusir makhluk menyeramkan itu.

"Aduhh Nay.... Keano gue gimana ini?! Kira-kira dia sakit apa, ya?"

Naya mematikan sambungan telepon itu sepihak. Cepat-cepat dia membuka aplikasi instagram dan mengirim pesan pada Samuel.

"Nay, ada apa?" tanya Keano.

Naya melirik Keano sebentar, "Orang-orang udah pada tahu lo sakit, sekarang udah gak ada waktu lagi lo berkeliaran gini." jawab Naya.

"Hah? Kok bisa?"

"Sekarang kita ke rumah sakit. Kita usir hantu itu sekarang juga." ucap Naya.

"Enggak!" cegah Keano mencengkram erat tangan Naya. "Kakek lo bilang terlalu beresiko buat lo,"

"Emangnya kenapa sih?"

"Gue takut lo kenapa-kenapa, Nay! Lo ngerti gak sih, gue gak mau lo kenapa-kenapa cuman karena gue!" bentak Keano membuat Naya langsung terdiam.

**

a.nJangan lupa vote dan comment! 😍

Deasm

Sukabumi, 4 Februari 2021

IDOL GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang