Chapter 13

35.3K 5.2K 115
                                    

Chapter 13 – Jangan dipaksa, nanti juga ada waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 13 – Jangan dipaksa, nanti juga ada waktunya.

–––

Kantin penuh dengan lautan manusia. Siang hari yang terik menambah kesan panas dan enggap di dalam kantin.

Naya duduk bersama teman-temannya dan Yoga. Saat ini Yoga dan Raisa sedang memesan makanan. Yoga memesan mie ayam, sedangkan Raisa sedang memesan es jeruk dingin.

Tak lama, Yoga datang membawa lima mangkuk piring di atas nampan besar. Selang beberapa waktu, mang Aep datang membawa es jeruk diikuti Raisa di belakangnya. Kini semua makanan sudah tersaji di atas meja.

"Ehem!" Pica berdehem tiba-tiba membuat mereka yang sedang makan langsung menoleh. "Sel, ya, kemarin temen gue yang dari kelas IPS 2 cerita sama gue, katanya dia niatnya mau nembak seseorang tapi katanya keburu ditikung orang lain!" sindir Pica pada Yoga.

Gisel menoleh, "Siapa temen lo yang dari IPS 2? Gak pernah denger gue, lo punya temen kelas IPS 2." balas Gisel sambil mengunyah mie ayamnya.

Pletak!

"Aw, sakit sapi!!" pekik Gisel sambil mengelus kepalanya yang disentil tadi.

Pica melotot memberi isyarat pada Gisel, "Iyain aja napa, nyet!" gumam Pica lalu terkekeh pelan. Gisel akhirnya mengerti maksud dari Pica barusan, mulailah Gisel berakting sama seperti Pica tadi.

"Oh.... Si..." Gisel melirik Pica, "Siapa lupa namanya?" sambungnya.

"Marino!" seru Pica.

"Ah, iya! Marino! Gue inget-inget tadi siapa ya lupa namanya, seinget gue namanya mirip sama merek handbody." ujar Gisel lalu terkekeh.

Raisa ikut terkekeh sambil geleng-geleng kepala, "Marina kalau itu, Sel." ujar Raisa.

"Ada-ada aja lu, Sel. Udah makan aja tuh mie ayamnya!" ujar Naya jengah. Naya tahu kemana arah pembicaraan teman-temannya itu.

"Eh, tapi serius deh, Nay! Kalau terus-terusan gak dikasih harapan nanti ceweknya diembat orang lain baru tahu rasa!" ujar Pica semakin memanas-manasi. Gadis itu terus melirik Yoga yang anteng mendengarkan mereka. Peka gak sih tu orang?!!

"Ga, lo pernah nembak cewek?" tanya Gisel berhasil membuat Naya terbatuk-batuk tersedak es jeruk yang sedang dia minum.

Naya melotot pada Gisel, jangan ngadi-ngadi lu!

Naya melotot pada Gisel, jangan ngadi-ngadi lu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IDOL GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang