Chapter 11

36.6K 5.7K 328
                                    

Chapter 11 – Ketika sudah terikat dengan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 11 – Ketika sudah terikat dengan sesuatu.

––––

"Keano!!"

Naya berteriak begitu bangun, nafasnya terengah-engah seperti orang yang baru saja dikejar-kejar.

"Nay," Pica menyentuh bahu Naya pelan. Naya menoleh, masih dengan kebingungan yang ada. "Ngapain panggil-panggil nama suami gue? Mimpiin dia lo?" tanya Pica membuat Naya akhirnya benar-benar sadar jika kejadian yang dialaminya tadi hanya sebuah mimpi.

"Iya Nay, lo kenapa?" kali ini giliran Gisel yang bertanya. Dia duduk di samping Raisa yang juga menatapnya khawatir.

Pasalnya, tadi Naya tiba-tiba pingsan saat sedang ulangan harian fisika. Wajahnya pucat dan badannya panas.

Naya mengusap wajah sambil menggeleng pelan, "Gue gak papa. Ini jam berapa?" tanya Naya lemah.

"Jam dua, lo pingsan hampir dua jam tahu! Lo sih udah tahu sakit masih aja maksain sekolah!" ujar Pica tegas.

"Haus," Naya menunjuk gelas yang ada di atas nakas. Dengan gerak cepat Gisel mengambil gelas itu lalu diberikannya pada Naya. "Makasih."

"Lo belum makan'kan dari pagi?" tanya Raisa yang langsung dibalas anggukkan oleh Naya. "Yaudah gue beliin dulu ya ke kantin." ujarnya lantas beranjak.

Pica mendekati Naya dengan tatapan penuh intimidasi, "Ngapain tadi bangun-bangun teriakin nama Keano?!"

Naya sedikit mundur, seram kalau sudah menyangkutkan nama Keano dengan Pica. Pica akan berlaga jadi istri sah Keano. Padahal sekolah aja belum beres, udah main suami-suamian.

"Emang nama Keano dia doang? Banyak kali yang namanya Keano," jawab Naya. Ingat, Naya itu jago bikin alasan.

Gisel ikut mendekati Naya, "Jangan-jangan lo lagi deket sama yang namanya Keano?" tanya Gisel sambil naik turunkan alisnya.

Naya mengerjap beberapa kali, "Bi-bisa jadi,"

"Lah kok bisa jadi?"

"Soalnya ini rahasia." jawab Naya.

Pica melipat tangannya di depan dada, "Wah, udah berani rahasia-rahasiaan lo!"

"Nanti kalau gue kasih tahu kalian bakalan kaget terus bengek," Naya terkekeh pelan. "Nanti ya, kalau udah waktunya gue kasih tahu kalian." ujarnya sambil menepuk-nepuk bahu Gisel dan Pica pelan.

IDOL GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang