Chapter 5

41K 6K 181
                                    

Chapter 5 – Bergetarnya hati seorang yang tidak tahu cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 5 – Bergetarnya hati seorang yang tidak tahu cinta.

––––

Luisa mengenggam tangan Keano erat, sesekali gadis itu mencium punggung tangan Keano penuh cinta. Menyalurkan kekuatan untuk Keano yang tengah terbaring saat ini. Berharap, cowok itu akan bangun dan kembali padanya seperti dulu.

"Keano kamu cepet bangun, ya?" Luisa mengelus wajah Keano lembut. "Aku bakalan nunggu kamu sampe kamu bangun dan kita sama-sama lagi kayak dulu." sambungnya.

Cleo yang duduk di samping Luisa menepuk pundak Luisa pelan, "Lo sabar aja, Sa. Berdoa semoga Keano cepet bangun dan balik lagi sama kita-kita." ujar Cleo memberi kekuatan.

Pintu berwarna putih di ruang itu terbuka, menunjukan sosok Samuel yang baru saja datang dari kamar mandi. Cowok berbadan tinggi itu lalu duduk di hadapan Luisa dan Cleo.

"Gimana? Keano belum juga nunjukin tanda-tanda bangun?" tanya Samuel yang dibalas anggukan oleh Cleo.

Luisa yang mendengar pertanyaan Samuel lantas menangis lagi, membuat kedua cowok itu langsung panik.

"Sa, udah jangan nangis," ujar Cleo.

Samuel bangkit dari duduknya, menghampiri Luisa bahunya sudah bergetar. Cowok itu berlutut di samping Luisa sambil menggenggam tangannya, menatapnya penuh arti.

"Lo berdoa aja buat Keano, karena cuman itu yang bisa kita lakuin buat dia." kata Samuel menguatkan wanita yang dicintainya itu. Namun sayang, Luisa kini sudah bertunangan dengan Keano. Kedua keluarga mereka menjodohkannya karena ingin mempererat hubungan antar perusahaan mereka masing-masing.

Luisa sangat mencintai Keano. Tapi entah dengan perasaan Keano pada Luisa.

"Ini udah hampir seminggu Keano gak bangun-bangun. Gue khawatir banget sama dia." Luisa menghapus air matanya, lalu menunduk dalam. "Gu-gu...takut Keano gak bangun lagi." sambungnya dengan tangis yang semakin menjadi.

Samuel lantas memeluk cewek mungil itu dengan erat. Menyalurkan energi positif pada Luisa yang sudah mulai pesimis sejak kemarin. Padahal saat awal Keano dinyatakan koma, Luisa yang paling yakin jika Keano akan bangun.

"Keano pasti bangun, lo harus percaya itu."

"Harusnya gue gak ngajak latihan hari itu, kejadian ini gak bakal kejadian. Keano gak akan kayak gini!" ujar Luisa menyalahkan dirinya.

"Itu bukan salah lo, Sa. Udah." Samuel semakin mengeratkan pelukannya.

Keduanya melerai pelukannya setelah Luisa sudah merasa tenang. Samuel berdiri, kembali ke tempat duduknya.

IDOL GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang