Chapter 35

1.3K 157 32
                                    

Malam ini adalah malam dimana haruto dan wonyoung melangsungkan pertunangan nya. Haruto yang belum membeli cincin itu pun berniat minta bantuan pada jeongwoo.

" Bang ".

" Eh anjirrr kaget gue ". Woojin yang sedang menyiram tanaman itu pun terkejut mendengar suara besar milik haruto.

" Jeongwoo udah bangun belom ".

" Mana gue tau lah ".

" Lo kan abangnya ".

" Lo gak liat gue lagi sibuk, liat sendiri sana. Males beut jadi orang ".

" Santai lah bang, masih pagi juga. Marah marah mulu lo ".

" Berisik tono ". Haruto pun masuk kedalam rumah jeongwoo. Kebetulan Bunda dan Ayahnya jeongwoo sudah berangkat ke kantor karena ada meeting. Jadi, dirumah hanya ada jeongwoo dan Woojin.

" Masa belom bangun sih tu anak, udah siang padahal ". Haruto menaiki lantai dua dimana kamar jeongwoo berada.

Tok tok tok
Haruto mencoba membuka pintu jeongwoo perlahan, siapa tau pintu nya tidak di kunci. Yupsss benar saja, pintu nya kebetulan tidak di kunci. Itulah salah satu kebiasaan jeongwoo sejak dulu. Jarang mengunci pintu.

Haruto langsung masuk begitu saja kedalam kamar jeongwoo. Ia melihat seseorang di balik selimut tebal itu masih dalam mata terpejam.

" Gue kerjain ah ". Haruto perlahan mendekat ke kasur milik jeongwoo. Jeongwoo yang merasa kasur milik nya bergerak itu pun mulai membuka matanya.

" Bhaaaaaaaaaaaaa ".

" Anjirrrrrr sialan lo kambing, ngapain lo ".

" Yahhh gue udah mandi malah dikatain kambing ".

" Lo emang kaya kambing, ngapain lo pagi pagi kerumah gue ".

" Emang gak boleh apa, calon suami lo ini ".

" Calon suami orang bego ".

" Eh gak boleh gitu, omongan itu jadi doa woo ".

" Biarinn ". Jeongwoo kembali tidur dan membelakangi haruto.

" Woooo~~~ ".

" Apa sih to, gue mau tidur jangan berisik ".

" Pengen cium ".

" Gak ".

" Kok gitu sih woo, sekali aja. Morning kiss ".

" Gue bilangin abang gue yah ".

" Pintu nya udah gue kunci tenang aja woo ".

" Kalo lo gak bisa diem lo pulang ".

" Jangan lah, ayolah woo. Satu kali aja yahh ".

" Lo hampir buat gue celaka bego ".

" Apa nya ".

" Lo.. ". Ucap jeongwoo gugup.

" Apa sih sayanggg ".

" Lo bikin gue hampir mati ".

" Yang jelas dong sayang, aku gak ngerti ". Haruto

" Denger ya to, lo hampir buat gue celaka bego. Lo buat tanda di leher gue yang susah banget di ilangin. Gue mati matian sembunyiin tu tanda biar kagak ketauan ayah bunda ama abang. Dan lo, lo .. lo kenapa lakuin itu "

Chupppp

Seketika haruto mencium singkat bibir jeongwoo.

" Masih pagi sayang, gak boleh marah marah. Gak baik ".

Kita 《~ HAJEONGWOO ~》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang