Chapter 32

1.5K 128 9
                                        

Hari ini jeongwoo rencananya tidak ikut makan malam, ia terlalu memikirkan apa yang tidak seharus nya ia pikirkan.

" Anjirrr gimana gue ngilangin nya ni tanda ".

" Ntar ketauan bunda sama ayah sama bang woojin berabe hidup gue ".

Tok tok tok

" Adekkk, makan malam dulu yuk ".

Suara bunda nya dari luar kamar . Jeongwoo yang terlalu malas untuk keluar kamar pun sengaja tidak menjawab bunda nya.

" Aduhhh ada bunda lagi, gimana dong ". Ucap nya pelan dari dalam kamar.

" Adekk, bunda boleh masuk gak nih ".

Dengan cepat jeongwoo mengambil selimut untuk menutupi tanda di leher nya yang memang sangat nampak terlihat.

" Sialan lo to ".

Akhirnya jeongwoo membukakan pintu kamar nya.

" Adek kenapa hm ". Tanya bundanya sambil memeriksa suhu tubuh jeongwoo.

" Gapapa bun, lagi kecapean aja. Bentar lagi kan acara perpisahan kakak kelas ".

" Makan dulu yah, bunda udah masakin kesukaan kamu loh. Ayah juga udah datang ".

" Uwu makan di dalam kamar aja deh bun ".

" Ehh gak boleh gitu, anak gadis nya bunda gak boleh makan di kamar ".

" Ihhh bunda, uwu cowok loh ".

" Hehe, iya iya. Makan malam bareng yah. Bunda tunggu di bawah oke ".

" Hmm iya bun ". Akhirnya jeongwoo membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dan memakai piyama kesukaan nya. Tak lupa ia menutupi tanda itu dengan fondation yang pernah ia miliki sebelumnya.

" Untung gue punya ini ".

Setelah itu ia bergabung di ruang makan bersama keluarganya.

" Dek, ntar temenin abang ke rumah seobie yah ".

" Ngapain ".

" Ngambil baju abang yang ketinggalan tadi ".

" kan besok bisa ".

" Gak mau, mau nya malam ini ".

" Gue capek bang ".

" Ihhh giliran temen lo aja yang ngajak jalan, lo seneng ".

" Gue beneran capek, astaga punya abang gak pernah ngertiin adek nya ".

" Iye iye, gue sendiri aja ".

" Adek mau bunda pijatin ".

" Gak usah bun, istirahat bentar aja pasti udah hilang ".

" Yaudah ayo kita mulai makan nya, habis ini ada yang ayah mau omongin sama adek ".

Dan mereka pun makan dengan khidmat. Setelah selesai makan, woojin membantu bunda nya didapur. Sebenarnya woojin menolak, tapi bunda nya bilang kalau adiknya itu sedang tidak enak badan. Sedangkan jeongwoo dan ayah nya berada di halaman belakang rumah.

" Ada apa yah ".

" Ayah mau cerita sama kamu ".

" Cerita apa, tumben hawa hawa nya serius nih ".

" Emangnya ayah sering gak serius ya ".

" Ya terkadang sih ".

" Sini duduk dulu, biar enak ceritanya ". Mereka berdua pun duduk di bangku dekat pohon.

" Kamu tau kan haru di jodohin ". Jeongwoo langsung terkejut mendengarnya. Mengapa ayahnya membahas tentang haruto.

" iiiya yah ".

Kita 《~ HAJEONGWOO ~》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang