Chapter 31

1.9K 166 46
                                        

Persiapan untuk acara perpisahan anak kelas tiga pun sudah dilakukan. Jeongwoo, yedam dan pasangan Mashikyu pun ikut serta dalam acara ini. Mereka sibuk untuk memikirkan lagu apa yang ingin mereka bawa nanti. Tapi, jeongwoo merasa ada sesuatu yang beda belakangan ini.

Tingkah haruto tiba tiba saja berubah, ia sudah tidak pernah menjemput dan mengantar jeongwoo pulang. Di dalam kelas pun, haruto sering tidak ada. Ia juga mendapat kabar bahwa haruto dan wonyoung semakin dekat. Kini haruto yang sering mengunjungi wonyoung ke kelas nya.

" Woo "

" Hah "

" Hah hoh hah hoh, nape lo. Ngelamun ae ".

" Gapapa gue ".

" Jan di pendam sendiri woo, kita kan sahabat ".

" Beneran gapapa gue kyu ". Tiba tiba Mashiho dan yedam pun menghampiri mereka berdua.

" Ada apa " tanya yedam.

" Ini si jeongwoo ngelamun, kek kagak ada semangat semangat nya dia mah ".

" Kamu kenapa woo, cerita ke kita. Kamu gak enak badan ".

" Gapapa Cio, gue ke toilet bentar yah ".

" Beneran gapapa ".

" Iya dam, ntar kita lanjut lagi yah ".

" Oke ". Jeongwoo pun keluar dari ruangan musik.

Saat jeongwoo berjalan menuju toilet sekolah. Ia melihat dua sosok orang yang mungkin saat ini menjadi perbincangan hangat di sekolah. Ya Mereka Haruto dan Wonyoung. Benar benar membuat sesuatu di dalam hati jeongwoo berdenyut, entahlah apakah jeongwoo merasa cemburu atau apa pun itu ia berusaha untuk menutupi nya dan kembali berjalan ke dalam toilet.

" Hufhhh ". Jeongwoo menatap wajah nya di depan kaca.

" Gue punya salah yah, kok tu anak jadi berubah kek gitu. Katanya gak setuju tapi, malah seneng jadi topik hangat di sekolah ". Jeongwoo mencuci wajah nya dan kembali bercermin untuk menatap wajah kusut nya.

" Kek nya lo gak pantes ama dia woo, dia udah punya bahagianya sendiri. Anjirrr kok jadi melow gini sih gue ". Saat jeongwoo ingin keluar toilet tiba tiba saja sesorang masuk dan mengunci toilet itu. Orang itu mendekat dengan wajah datar dan dingin nya. Wajah yang beberapa hari ini membuat nya merasa bingung.

" Lo ". Ucap jeongwoo.

" Lo ngapain " sambung nya.

Orang itu terus saja mendekat hingga menyudutkan jeongwoo ke dinding.

" To, l-lo ngapain ". Ya dia haruto, wajah nya benar benar bukan seperti haruto yang ia kenal. Haruto yang ia tatap saat ini adalah haruto yang penuh dengan amarah.

" Gue udah bilang kan, jangan deket sama kapten basket gue ". Ucap nya datar dengan terus menatap jeongwoo sinis.

" Kkkenapa lo marah ".

" Gue udah sabar selama ini woo, lo terus buat hati gue sakit. Lo paham ".

" Ngomong apa an sih lo to, gue gak paham ".

" Lo terus buat gue menahan diri buat gak macam macam ama lo karena perjanjian kita, gue udah nuruti semua kemauan lo. Tapi, lo dengan mudah nya buat hati gue hancur ".

" Gue buat salah apa to, kok lo marah marah gini ama gue ".

" Lo tau gue cemburu kan woo, semakin gue jauhin lo semakin lo dekat sama dia. Gue gak bisa tinggal diam ". Dengan buru buru haruto menempelkan bibir nya ke bibir jeongwoo. Memaksa untuk terus melumat bibir manis itu, jeongwoo tentu saja berontak. Tapi, tenaga yang di miliki jeongwoo tak sebanding dengan tenaga yang dimiliki haruto. Tangan haruto menahan kedua tangan jeongwoo, sedangkan tangan yang satu nya berada di pinggang jeongwoo.

Kita 《~ HAJEONGWOO ~》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang