" Woo lo tuh kalo makan jangan kek bocil ". Haruto membersihkan sisa saos di ujung bibir jeongwoo dengan tisu. Dan bagaimana dengan keadaan jeongwoo saat ini, tentu saja jantung nya berkali kali berdetak lebih cepat dari biasa nya. Mengapa haruto bersikap seperti ini padanya, ya begitulah isi pikiran kepala jeongwoo saat ini.
" woo, lo ngelamunin apa. Woyy "
Jeongwoo berjengit kaget saat haruto menjentikan jari nya di depan wajah jeongwoo.
" Ahh gue kagak ngelamun ".
" Masa sih, yaudah lanjutin makan nya. Biar kita cepet balik nya. Lo capek kan " setau jeongwoo haruto jarang bersikap soft seperti saat ini. Biasa nya jika haruto bersikap soft pasti ia punya alasan lain. Misalnya saja ia menginginkan sesuatu dan sedang sakit saja. Tapi, ini benar benar kejadian yang sangat langka. Haruto bersikap manis sekali padanya.
" Nemenin lo beli sepatu dulu lah baru balik, masa udah di sini cuma mampir makan doang ".
" Oke oke ".
" Woo, menurut lo. Bagus yang warna putih apa warna biru ".
" Kok lo nanya gue sih, kan ini buat lo ya terserah lo lah yang mana ".
" Gue minta saran lah woo, bukan buat gue nih ".
Deg, Mendengar itu. Tiba tiba Hati jeongwoo sedikit sakit. Apa katanya, sepatu ini untuk di berikan pada orang lain. Siapa orang itu, apa dia kekasih haruto. Atau siapa, jeongwoo jadi tidak mood untuk memikirkan hal ini.
" Bukan buat lo, terus lo bakal kasih siapa "
" Ya kasih buat orang spesial lah. Udah cepetan, yang mana nih yang bagus "
Dengan berat hati jeongwoo berusaha terlihat biasa, ia benar benar tak tau mengapa perasaan nya seperti ini. Hati nya berdenyut sakit dengan tiba tiba.
" Kek nya yang putih , emang buat cewek apa cowok sih to " Tanya jeongwoo memastikan.
" Cowok manis ".
" Njirrr mana ada Cowok manis, ni yah dimana mana Cowok mah ganteng ".
" Ya lo nya aja yang kudet, makanya sekali kali lo tuh ngaca yang bener ".
" Apa an sih lo, nyuruh nyuruh gue ngaca. Gue kagak perlu kaca, ganteng dari lahir ini muka gue "
" Serah lo, jadi yang bagus warna putih yah ".
Jeongwoo benar benar sudah kesal, ia sengaja tak ingin menjawab pertanyaan haruto.
Selama di perjalanan jeongwoo masih terdiam,
" Lo kesel ama gue yah ".
" Gak ".
" Bilang aja lah woo, gak enak gue di diemin kek gini ama lo ".
" Males ngomong gue to "
" Woo ".
"..... "
" Wooo~ "
"..... "
" Jeongwoo "
"..... "
Jeongwoo benar benar mendiamkan haruto. Haruto yang mulai kesal akhirnya menghentikan kendaraan nya di pinggir jalan. Ia menghadap ke arah jeongwoo.
" Lo kenapa sih woo "
" ??? "
" Lo kesel ama gue bilang lah woo, jangan diemin gue kek gini. Gue gak tau lo kesel karena apa coba heran gue ".
" wooo.. jeongwoo ".
" Apasih to, berisik. "
" Lo tuh kenapa ".
