Chapter 37

2.1K 167 58
                                        

" Nghhhh " Jeongwoo melenguh saat haruto mulai masuk ke dalam baju milik jeongwoo.

Dan haruto terus menciumi leher jeongwoo sensual. Kegiatan mereka terus berlanjut hingga haruto berkata sesuatu.

" Woo ". Dengan suara khas nya.
Tatapan haruto pada jeongwoo seakan ingin lebih dari ini.

" Hmm ". Jawab jeongwoo dengan wajah yang merah merona.

" Boleh ".

" Boleh apa ".

" Gue pen lebih woo ".

Jeongwoo menatap haruto ragu, tapi tatapan mata haruto yang seakan mengungkapkan bahwa ia akan mempertanggung jawabkan semua.

" Gue janji bakal tanggung jawab woo ".

" Kita masih sekolah to ".

" Gak bakalan bikin lo hamil, beneran deh ". Haruto masih mengelus ngelus tubuh depan milik jeongwoo.

" Tapi to ". Ucap jeongwoo masih ragu.

" Lo ntar malam tunangan ".

" Gue cuma cinta ama lo woo, cuma sayang ama lo doang. Gue janji bakalan batalin pertunangan ini. Dan resmi in hubungan kita, mau kan ". Jujur saja jika kalian tau haruto benar benar menahan nya sejak tadi. Ia berusaha bersikap biasa agar jeongwoo tidak mengetahui nya.

" Janji lo bakalan tanggung jawab ".

" Janji woo ". Jeongwoo masih menatap dalam mata haruto. Dan ia pun mengangguk pelan. Haruto tersenyum manis sekali dan kembali memagut bibir manis milik jeongwoo.

Ia menggendong jeongwoo ke kasur king size sang tuan pemilik kamar.

Ciuman itu tidak terlepas sedikit pun dan berlanjut ke tahap yang lebih berani. Haruto sudah tertutup dengan nafsu. Begitu pula dengan jeongwoo, mereka sama sama terbawa suasana.

Di kamar itu pun hanya ada suara dan penyatuan kulit dari mereka berdua.
( Kalian berkhayal sendiri yah, author gak berani ).

Sekarang sudah pukul empat sore, ternyata woojin dan orang tua jeongwoo belum saja pulang. Yah, kalian tau haruto masih berada di dalam kamar jeongwoo. Mereka tertidur kelelahan, 🌚🌚🌚🌚.

Haruto terbangun dengan tidak mengenakan baju, kemudian ia menatap wajah terlelap jeongwoo yang damai. Di kecup nya pelan kedua mata jeongwoo dan kemudian di bibir jeongwoo. Tentu saja membuat pemilik nya terbangun.

" Mmmhh ".

" Bangun sayang, udah sore ". Ucap haruto.

" Nggak mau, capek ".

" Mandi dulu yah, ntar lanjut tidur lagi ".

" Nggak mau, mau lanjut tidur. Capek to ihhh ". Nada manja jeongwoo membuat haruto gemas.

" Mau mandi bareng nggak ". Bisik haruto di telinga jeongwoo. Seketika wajah jeongwoo merona dan menatap haruto kesal.

" Mandi sendiri sana, ntar lo ngapa ngapain gue lagi ".

" Gak lah sayang, kan aku masih punya hati. Eumm meskipun sebenernya pengen ".

" Gue bunuh ya lo to ".

" Hehe, kok masih galak sih ".

" Kan emang gue galak ".

" Tadi nggak tuh, manja banget malah. Nyebut nama aku terus ".

Jeongwoo kembali teringat dan wajah nya memanas.

" Ihhhh haruto kamu mah, aku malu ". Jeongwoo bersembunyi di ceruk leher haruto.

Kita 《~ HAJEONGWOO ~》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang