Chapter 21

1.5K 170 27
                                        

Keesokan hari nya jeongwoo terlambat bangun pagi. Woojin sudah berangkat lebih dulu karena dia ada kelas pagi.

" Babyy, kamu nggak sekolah ". Ucap ayah jeongwoo.

" Lima menit lagi to".

" Ini ayah, babyy ". Kenapa cara memanggil nya sangat mirip dengan haruto pikir jeongwoo. Biasanya haruto sangat suka mengucapkan kata babyy.

' Kenapa gue jadi inget si curut
sih ' batin jeongwoo.

" Ayo cepet bangun, berangkat bareng ayah yah. Ayah tunggu di bawah oke ".

" Siap ayah ". Jeongwoo tersenyum pada ayah nya.

" Atau mau berangkat bareng haru aja ".

Mendengar nama haruto jantung jeongwoo jedag jedug. Entah bagaimana bisa hanya mendengar nama haruto saja jantung nya masih saja berdetak.

" Nggak ayah, mau sama ayah aja uwu berangkat sekolah nya ". Ucap jeongwoo Dengan cepat.

" Oke, jangan lama yah. Soalnya Ayah mau ke kantor daddy nya haru ".

" Oke ayah ". Ayah nya pun keluar dari kamar nya jeongwoo.

" Anjirrrr kenapa jantung gue kembali kek gini sih cuma denger nama nya doang ".

Dengan cepat jeongwoo bangkit dari kasur nya dan bergegas ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian jeongwoo turun ke bawah, awal nya tidak ada hal yang ganjil dari apa yang ia lihat pagi ini. Ia pikir abang nya belum berangkat. Kini di meja makan sudah ada empat orang dengan dirinya. Jeongwoo duduk di sebelah yang menurutnya itu abang nya.

Namun, saat ia mencium aroma familiar dengan seseorang di samping nya ini. Ia akhirnya sadar dan terkejut bukan main.

" Ha haruto ". Dan haruto hanya tersenyum manis.

" Babyy, ayah hari ini nggak bisa bareng kamu yah berangkat
nya ".

" Ayahhhh, tadi katanya sama uwu ". Rengek jeongwoo.

" Sama bunda aja yah ". Sambungnya

" Kok malah sama bunda, kan mobil nya ayah yang pake. Kamu sama haru aja. Kasihan lo dia dari tadi nungguin kamu ".

' Hah haruto nungguin gue dari tadi, jadi abang gue kemana '

" Abang mana bun ".

" Abang tadi berangkat duluan, kamu sih nggak bangun bangun. Soalnya abang katanya ada kelas pagi ".

" Iya woo bareng gue aja, lagian kan biasanya emang bareng gue "

" Iye ". Dengan terpaksa jeongwoo pun akhirnya menyetujui.

Di dalam mobil suasana kembali hening. Jeongwoo sengaja tak ingin memulai topik pembicaraan pada haruto. Karena, jantung nya sejak pagi masih saja terus berdetak sampai sekarang.

" Woo ". Akhirnya haruto lah yang memulai.

" Hmm ".

" Lo ntar malem mau nemenin gue nggak ".

" Kemana ".

" Ntar lo tau sendiri, tapi lo sibuk nggak nih. Ntar lo sibuk lagi sama si yoonbin ".

" Nggak, gue gak sibuk ".

" Jadi mau kan nemenin gue ntar malem ".

" Hmm ".

" sip ".

Sesampainya di sekolah, haruto membukakan pintu untuk jeongwoo. Jeongwoo tentu saja malu dan sedikit tidak suka dengan sikap haruto.

" Lo apa apa an sih ".

Kita 《~ HAJEONGWOO ~》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang