"Sudah sudah... mari makan dulu, Doni pasti laper kan nak."
"Sangat pah, hehe😁""Mirnaaa... tolong siapin makan siangnya." Perintah Nyonya Wijaya
"Baik bu.""Ayo nak."
Mereka bertiga pun berjalan menuju ruang makan dan tiba tiba
"Loh nya ini kan santri yang tadi, dia ikut makan siang disini.""Hussttt Mirna, ini itu anak kami Doni. Dia tuan muda di rumah ini."
"Ya tuhan,, mohon maaf Nyonya, Mirna nggak tau. Mohon maaf Tuan muda.""😂😂 santai aja mbak."
Mirna pun kembali ke dapur dengan wajah merah menahan malu.
"Bagaimana pendidikanmu di Kairo? Lancar?"
"Alhamdulillah lancar pah. Oh yha pah mah Doni juga udah punya rumah sendiri loh.""Benarkah? Mana coba liat."
"Bagus banget nak. Tapi dapat uang dari mana kamu nak?"
"Pah aku di Kairo tu nggak hanya belajar, aku juga kerja disana sebagai manager di salah satu perusahaan. Terus gajinya Doni tabung😁.""Mah lihatlah putra kita sudah dewasa."
"Iya pah, kita juga udah pantes jadi mertua kan😂" goda sang mamah"Tenang mah. Doni juga udah punya calon kok. Hebat kan."
"Wihhhh malah udah punya mah. Punya fotonya nggak, papah mau lihat.""Ada pah, kemarin aku dikasih sama temennya. Bentar aku cariin."
"Ini pah mah."
"Ya Allah pah, cantik banget. Putra kita pinter milih mantu buat kita☺️. Kapan kita bisa ngelamar?""Rencananya mau taaruf dulu mah pah. Biar bisa kenal lebih dekat. Nanti papah sama mamah ikut ya."
"Pasti nak pasti. Berarti ini kamu udah siap ngehandle perusahaan papah dong?""Insya Allah siap pah."
"Alhamdulillah, ya udah ayo makan dulu.
Mahh ambilin buat papah dong.""Papah ini nggak malu apa, diliatin ma Doni tu ahh. "
"Biarin.""😂😂 Doni iri lo pah." Kata Doni
"Nggak boleh iri irian😋 kan mamah papah udah nikah, jadi udah halal ngapain aja😆" ejek sang papah"Papah ihhh 😒 malu maluin aja."
"Ngapain malu, lagian yang ngeliat juga anak sendiri😂."Setelah makan siang, Doni shalat dzuhur dan pamit pergi ke cafe.
"Mah pah Doni mau pamit, mau ke Cafe dulu."
"Nggak istirahat dulu. Nanti sore baru ke Cafe.""Nggak mah udah janjian juga. Assalamualaikum. Muahh😆"
"Dasar nakal🤭"
"Waalaikumsalam.""Lihatlah pah, putra kita, pangeran kita sudah begitu dewasa. Sudah bisa mandiri. 🥺 hikkss hikks."
"Udah jangan nangis. Harusnya kita bangga punya putra seperti dia. Ya udah ayo masuk, nyiapin kamar Doni. Habis tu buatin adik buat Doni ya mah😂.""Papah😑 nggak."
"Halah.. ayolah mah. Masa Doni nggak dikasih adik, kan kasian tu.""Papahhhhh. Iiiiihhh." Sambil nyubit perut sang suami
"Aaaaaaaaa iya nggak mah☹ sakit."
"Biarin."Ya itu lah keluarga Doni, kasih sayang melimpah, canda gurau sangat terasa didalam keluarga ini. Bahkan harta pun tidak bisa mengganti kasih sayang keluarga ini.
Sebelum jalan, Doni mengirim pesan ke Deni.
OTW
12.45✔✔OK
12.48✔✔15 menit perjalanan pun berakhir
"Heii Don kesini."
"Oii, Assalamualaikum. Udah lama?""Waalaikumsalam bro, nggak baru aja. Duduk Don."
"Ok.""Jadi gimana?."
"Ok gini Den. Gue pulang ke Indo itu gue disuruh jadi penerjemah buat Syekh dakwah. Mungkin Reni ma Nisa nggak sengaja liat gue di kajian, bukan maksud gue nggak ngabari kalo gue pulang.""Hmmm ok ok, bisa diterima. Btw lu jadi ma Nisa? Kemarin gue liat Abu Bakar dateng ke rumah Nisa lo, bawa keluarga juga. Mau ngelamar mungkin."
"Beneran? Nggak nggak, lu boong kan.""Mana mungkin gue boong. Mungkin Nisa kelamaan nunggu lo balik ke Indo."
"Tapi Den gue harus gimana. Syekh juga mau kerumah Nisa mau nyampein niat baik gue.""Jangan pesimis dulu bro. Ya berdoa dan berusaha biar Nisa bisa jadi milikmu."
"Hmm iya Den. Gue balik dulu. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam. Yang sabar Don."
"Ok Den."Apa ini Ya Allah. Apa dia benar benar akan menjadi milik orang lain? Nisa aku mohon jangan terima lamaran itu. Aku akan datang sebentar lagi. Aku sudah membangun rumah buat kita, Aku mohon jangan kau terima lamaran itu dulu... aku mohon... Batin Doni
Sekian dulu guys. Follow, Vote, and Comment please❤ biar ada semangat buat ceritanya.
Assalamualaikum Semua