BARRALEO FAJARANSYAH

301 7 1
                                    

Hai!! Karena part ini ulang, dari part akun sebelumnya. Aku ada sedikit perubahan tentang tokoh Barra ini ya.

Happy reading 💕
––––––––––

Tas hitam tersambar di bahu nya yang tegap dan gagah itu. Senyuman manisnya selalu ia tampilkan di setiap langkahnya. Rambut hitam yang sedikit berantakan itu, mampu menyita beberapa pasang mata. Apalagi cara lelaki itu berjalan pun tak luput dari pandangan banyak orang.

Matanya yang berkali-kali berkedip genit pada para gadis, tak mampu mereka elak.

Wajah tampan itu, seakan begitu menarik mereka semua untuk membalas kebiasaan yang sudah menjadi trend di SMA Tunas Harapan.

BarraLeo Fajaransyah.

Nama yang sangat familiar untuk menggambarkan sosok perawakan tinggi itu.

Sosok lelaki dengan predikat Playboy, namun tetap menjadi incaran para gadis.

Tak jarang, dari setiap angkatan pasti ada yang menyukainya. Bahkan secara terang-terangan mengatakan hal yang seharusnya dilakukan oleh lelaki.

Hukum alam, jika lelaki harus mengatakan hal suka terlebih dahulu pada para gadis.

Bukan hanya soal pintar di bidang taklukkan hati para gadis, Barra juga pintar di bidang non akademik.

Barra merupakan kapten futsal yang sangat di banggakan oleh sekolah ataupun keluarganya.

Sudah banyak penghargaan yang Barra raih, berkat prestasinya itu. Barra bahkan tak begitu menghawatirkan, jika ia ingin masuk universitas negeri.

Yap, Barra menginjak kelas XII saat ini. Waktu dimana, ia berpikir sangat mudah jika ia masuk universitas negeri.

Barra itu, tipe ideal para gadis. Ganteng, tinggi, pintar, berprestasi, sopan santun, dan menghargai sesama.

Maka dari itu, Barra sangat mudah dikenal oleh banyak orang. Termasuk, di lingkungan luar sekalipun.

Prinsip Barra itu sangat penting.

Sayangi dan cintai hal yang telah ia perjuangkan untuk orang yang ia butuhkan di hidupnya.

Maka, Barra tak ingin mengecewakan orang-orang yang ia sayangi.

Barra bersiul ria di tengah langkahnya itu. Sapaan demi sapaan ia dapatkan di setiap langkah kakinya.

Barra melirik jam arlojinya, tinggal 8 menit lagi sebelum upacara di mulai.

Barra bukan anak pemalas, yang akan membolos upacara Senin yang selalu dilakukan tiap Minggu ini. Hanya saja, ia lebih malas jika harus datang terlalu awal setiap harinya.

Barra memasuki kelasnya, setelah ia melewati banyaknya sapaan di pagi buta ini.

Kelas XII IPA 1 yang terkenal dengan kegaduhan yang ditimbulkannya setiap hari.

Banyak yang bilang, bahwa setiap jurusan IPA itu memiliki para siswa dan siswi yang kalem, damai, pintar, dan menomor satukan ke ambisius an. Sedangkan anak IPS, cenderung berisik, nakal, dan benar-benar membuat para guru pusing.

Tapi berbanding terbalik dengan kelas IPA di SMA Tunas Harapan.

Kelas IPA dan IPS sangat jauh dari kata orang-orang kebanyakan.

"Waw! Liat bos kita ini, Dateng jam berapa nih? Jam segini baru Dateng." Suara Taufan langsung menyambut Barra.

"Kaya gak tau aja kebiasaan si bos. Kalo nggak godain cewek, ya pasti bales sapaan beribu-ribu people lah." Timpal Zhafran.

FAJAR UNTUK SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang