SEMBILAN BELAS

46 3 0
                                    

Hello everyone! Balik lagi sama gue disini!

Siap ramein? Vote nya dulu sebelum baca.🌟

Komen pake emot dong. Biar rame, Hahaha🐈🐈

Kuy baca!

Kuy baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Hari ini, tepat hari Minggu.

Aretha menghela nafas lega, setelah kemarin ia disibukkan dengan pengganti nya dalam turnamen hari ini.

Ia merasa lega, karena pada akhirnya ia bisa menemukan pengganti nya sesuai dengan saran Bagas. Yaitu, mencari dalam kalangan juniornya.

Awalnya Dimas sempat ragu, karena memang belum ada junior nya yang mengikuti turnamen basket. Apalagi kategori basket putri. Tapi Aretha berhasil meyakinkan Dimas, dan membuktikannya pada ketua club basket itu.

Hari ini, turnamen terlaksanakan. Dimas sempat meminta agar Aretha menyempatkan diri untuk menonton turnamen karena memang terlaksana di GOR dekat rumah Aretha.

Aretha sebenarnya ingin, tapi Barra mengajaknya untuk belajar bersama di sore hari. Turnamen itu dilaksanakan pada sore hari. Jadi, Aretha tak bisa menghadirinya.

Aretha melirik jam dinding di kamarnya. Masih pukul 10 pagi, dan ia bingung untuk melakukan apa.

Aretha turun dari kamarnya. Suasana sepi langsung menyerang nya dan itu membuat ia sedikit berdecak.

Tadi, saat ia bangun tidur, Aretha mendapatkan pesan dari Rita dan Reno. Orang tua nya itu mengatakan bahwa seluruh keluarganya pergi berlibur ke rumah nenek.

Keluarga nya berencana untuk berlibur bersama. Namun karena Aretha telat bangun, mereka meninggalkan nya begitu saja. Hanya memberikan uang di atas meja agar Aretha bisa menyusul ke rumah nenek.

Tentu saja Aretha kesal. Karena itu, ia sempat mengurung dirinya sendiri di kamar selama 1 jam sebelum akhirnya keluar.

Aretha masuk ke dapur. Ia melirik pada meja makan, yang hanya tersedia beberapa lembar roti, dan selai.

"Gak bakal kenyang." Gumam Aretha.

Aretha berjalan untuk membuka kulkas. Persediaan makanan cukup banyak. Namun, Aretha bingung harus memasak apa dikarenakan ia yang tak pandai memasak.

"Bubur depan pasti udah pulang jam segini, mah." Ujar Aretha lesu.

Aretha mengambil telur, dua buah sosis, keju, juga daun bawang. Setidaknya, bahan simple itu bisa ia masak.

Aretha mengikat rambutnya, dan mulai memasak. Mencampurkan semua bahan menjadi satu, dan di goreng sesuai dengan ingatannya saat melihat Barra memasak.

FAJAR UNTUK SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang