17

561 47 12
                                    

"Selamat Tae!!" seru Francois dan Suzanne mengangkat gelas mereka untuk tos dengan Taehyung.

"Terima kasih.. Terima kasih semuanya.." Taehyung mengangkat gelasnya juga, kemudian bersama-sama meneguk wine di gelas mereka, "Terima kasih Francois dan Suzanne, berkat kalian aku bisa menjadi kru Heloise Le Garrec!"

Taehyung, Francois, dan Suzanne berkumpul di bar sepulang kerja untuk merayakan keberhasilan Taehyung.

"Kami hanya mengarahkan, Tae. Masalah diterima atau tidak, semua benar-benar karena dirimu sendiri." Francois terkekeh, "Heloise bilang padaku, dia menyukai caramu menjelaskan lukisannya, katanya kamu mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain. Kamu akan jadi kurator yang unik suatu hari nanti."

Suzanne mengangguk, "Kamu memang berbakat, Tae."

Taehyung tersenyum malu, "Yah, aku belajar banyak dari kalian di sini sehingga aku bisa presentasi dengan baik."

"Lalu kapan kamu berangkat ke Korea?" tanya Suzanne.

"Selasa malam. Dan keesokan harinya, kami semua diundang makan malam bersama nenek dan ibu Seokjin." Taehyung menggosok matanya gugup, "Aku takut."

Francois dan Suzanne tertawa.

"Kamu kan Kim Taehyung, gunakan semua pesonamu untuk memikat keluarganya, Tae." kata Suzanne santai, "Jadilah dirimu sendiri, Tae. Kamu orang yang menyenangkan, tak ada orang yang kebal dengan pesonamu."

"Oui! Percayalah pada Suzanne dan percayalah pada dirimu sendiri."

Taehyung tersenyum memandang mereka berdua, "Kalau di Korea, kalian akan kupanggil Francois-hyung dan Suzanne-noona. Terima kasih banyak."

Taehyung bergantian memeluk Francois dan Suzanne, yang dibalas pelukan hangat mereka berdua. Trio itu menghabiskan sepanjang malam mengobrolkan banyak hal hingga bar itu tutup. Mereka bertiga berjalan pulang bersama, melewati jalanan sepi kota Paris yang diselimuti salju.

-------

Taehyung mengelus setelannya lagi, merapikan rambut, dan mematut bayangannya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Hmph! Taehyung bersyukur, tak ada jerawat yang muncul kali ini. Flawless! Semoga dia bisa memberi kesan yang baik pada Halmeonim dan Eomonim malam ini. Taehyung berjalan pelan keluar kamar sambil memperhatikan desain hotel yang mereka tempati. Kata Pierre, ketua tim mereka, hotel ini milik Park Gwija, nenek Seokjin. Taehyung menelan ludah memperhatikan interior mewah dan memperhatikan lukisan-lukisan yang menempel sepanjang lorong, Taehyung sekarang harus selalu ingat betapa kaya keluarga Seokjin.

Lobi masih sepi, masih 6.45, mobil jemputan mereka akan datang jam 7 malam. Pandangan Taehyung tertuju di tumpukan koran hari ini.

The Korean Times

31.01

Kerjasama CLS dengan Hanguk Cheil secara resmi kemarin seperti yang telah disampaikan oleh perwakilan dari kedua perusahaan dalam konferensi pers yang diadakan kemarin (30/01). Masa kontrak kedua perusahaan telah berakhir dan pihak Hanguk Cheil menyatakan tidak bisa lagi melanjutkan kerjasama, karena alasan yang tidak bisa disebutkan pada publik.

Tak dipungkiri, hal ini menjadi pukulan berat bagi CLS, karena selama ini Hanguk Cheil adalah partner terpenting mereka, fakta ini dipandang para pengamat ekonomi sebagai hal yang di luar dugaan mengingat kerjasama ini telah menguntungkan kedua belah pihak selama lima tahun kerjasama mereka.

Dipantau dari lantai bursa saham, CLS sempat mengalami penurunan...

Taehyung menggigit bibir, pikirannya melayang mengingat perkataan Seokjin tentang membalas perbuatan Lee Junpyo, bola salju sudah mulai digulirkan, tinggal menunggu seberapa besar efeknya saat bola itu tiba di bawah lembah. Akhir-akhir ini, Seokjin juga sedikit sibuk mengurusi skripsi dan beberapa hal lain yang disebutnya 'urusan menyebalkan' yang baru bisa disampaikannya jika semua sudah beres. Taehyung tahu, urusan ini tentang keluarganya sehingga Taehyung tak memaksanya untuk bercerita, dia hanya berharap semoga semua akan baik-baik saja.

We will Ship in the NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang