Getar ponsel membuat kepala Taehyung berdenyut-denyut, membuat cowok itu menarik selimutnya dan makin merapatkan tubuhnya ke tubuh di sebelahnya yang memberikannya kehangatan dan kenyamanan. Huh! Si penelepon pasti tak tahu selama seminggu ini dia susah tidur, dan tadi malam ketujuh cowok itu begadang dan minum hingga pagi untuk merayakan kelulusan Seokjin.
"Angkat ponselmu, Voo." Keluh Seokjin, "Aku pusing.. Halmeoni dan Eomma tadi pagi jalan-jalan.. Appa dan Yeontan.."
Dengan rambut awut-awutan, Taehyung memandangi Seokjin yang meracau dengan mata tertutup. Taehyung memandang Seokjin gemas, Hyung-nya tetap tampan di pagi hari dengan kulitnya yang glowing dan bibir merah yang membuat Taehyung menelan ludah. Bibir Taehyung sudah berjarak satu senti dengan bibir Seokjin ketika entah kenapa lehernya memutuskan untuk melihat nama yang terpampang di layar.
Eomma
Calling...
Taehyung terkesiap dan seketika panik, bagaimana kalau Eomma tahu dia bolos kuliah dan malah ke Amerika untuk menemui Seokjin. Taehyung menggigit bibir memandang lekat-lekat layarnya dengan getar yang seakan memburunya mewakili Eomma yang jauh di sana. Taehyung menarik nafas, menghela nafas lagi, kemudian,
"Yeoboseyo, Eomma." Sapa Taehyung manis.
"Kim Taehyung!!!" seru Eomma, "Apa kamu tahu betapa kagetnya aku ketika Ssanghwa-taepyo memberitahuku kamu di Amerika?!"
"Eomma.. tenang.. aku bisa jelaskan.."
"Dan Ssanghwa-taepyo juga menyebut Barry Kang dan James Lee! Astaga Taehyung-aaaah.. Mereka kan kkangpae, Nak. Kenapa kalian tiba-tiba berurusan dengan mereka?!"
"Eomma, dengar dulu.." Taehyung makin panik mendengar suara Eomma yang bergetar, "Eomma!! Biar aku jelaskan!!"
Taehyung memotong omelan Eomma dan mulai menjelaskan bagaimana awal mula semua ini terjadi. Mulai dari malam ketika didengarnya Lee Junpyo menelepon Barry Kang hingga rencana mereka semua, keterlibatan Halmeonim, dan rencana Seokjin. Taehyung beringsut, meraih Juul-nya dan duduk di balkon kamar Seokjin. Bercerita pada Eomma memberikan kelegaan tersendiri pada Taehyung.
"... begitu Eomma. Seokjin-hyung pintar sekali, kan? Dia sekarang berkongsi dengan James Lee dan dalam waktu dekat James berencana untuk ke Korea lagi mengunjungi Lee Bonghoon-taepyonim."
Eomma menghela nafas, "Kamu tidak apa-apa kan, Nak? Bolehkah aku video call denganmu, Nak? Eomma sangat merindukanmu."
Mereka saling menyalakan video. Taehyung sangat bersyukur orang tuanya sangat menghargai privasinya.
"I'm okay, Eomma." Taehyung tersenyum, "Maafkan aku telah membuat Eomma khawatir dan aku minta maaf juga karena telah bolos kuliah dan pergi ke Amerika tanpa memberitahu kalian. Aku juga sangat merindukan Eomma dan Appa."
"Hmm.. melihatmu baik-baik saja sudah sangat membuatku bahagia, Nak. Dan meskipun yang kalian lakukan sangat berbahaya, aku senang kalian semua bekerja sama membantu Seokjin. Ssanghwa-taepyo sangat senang dan lega sekali begitu tahu apa yang kalian lakukan, dan dia berterima kasih padaku dan Appa karena kamu mau datang langsung ke Amerika untuk menolong Seokjin." Eomma memandang Taehyung lembut, "Mungkin, Eomma pun akan bersikap begitu bila Eomma berada di posisi Ssanghwa-taepyo. Bersyukur bahwa putra kami dikelilingi orang-orang yang baik."
Taehyung tertawa bangga.
"Tapi, ngomong-ngomong kamu kapan kembali ke Paris?"
"Mungkin minggu depan, Eomma. Teman-teman yang lain akan kembali ke Seoul besok, aku akan menemani Seokjin-hyung hingga seminggu ke depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
We will Ship in the Night
FanfictionTaehyung yang ceria, bersemangat, fotografer majalah sekolah, vokalis band sekolah, dan memiliki banyak teman dan fans. Tiba-tiba, seorang cowok Korea luar biasa tampan datang dengan bahu lebar dan bibir merah merona. Seokjin dengan cepat mendapat p...