Jimin heran, kenapa seminggu ini Taehyung uring-uringan, terutama saat dia mendengar nama Kim Seokjin disebut. Semua maklum ketika dalam sekejap Seokjin menjadi idola baru sekolah, guru-guru pun memuji Seokjin karena ternyata dia tidak bodoh, pintar malah di hampir semua pelajaran. Sekarang, tak hanya Taehyung yang memiliki groupies, Seokjin diam-diam telah memiliki banyak pengagum rahasia dilihat dari betapa banyak coklat atau permen yang ada di lokernya tiap pagi.
"Tae, berhenti bersungut-sungut seperti itu!" bisik Jimin kesal.
Taehyung dan Jimin duduk bersebelahan di perpustakaan sekolah yang dingin. Hari ini Jumat, mereka seharusnya bisa pulang cepat, tapi karena Taehyung terlalu sibuk mengedit foto untuk keperluan Black Pearl dan Jimin terlalu sibuk berlatih untuk resital dance kontemporernya, mereka berdua gagal menyelesaikan tugas rangkuman Sejarah Dunia yang diberikan Ms. Annabelle. Karena ini sudah kedua kalinya mereka gagal menyelesaikan tugas, Ms. Annabelle memberi tenggat waktu bagi mereka untuk mengirim tugas mereka via email paling lambat jam 9 malam ini, setelah sebelumnya menyemprot Taehyung dan Jimin dan memberi mereka petuah bagaimana mereka seharusnya bisa mengatur waktu dengan baik dan tahu prioritas.
Seokjin masuk ke perpustakaan dengan menenteng laptop dan beberapa buku-buku, Taehyung mengenali salah satu bukunya 'Wizard of Oz'.
"Kenapa dia kesini?" sungutnya kesal, "Fansnya pasti berisik."
Benar saja, beberapa menit kemudian datang segerombol cewek-cewek yang Taehyung yakin, mereka tidak pernah menginjakkan kaki di perpustakaan selain hari ini. Jimin memutar bola matanya, "Look who is talking. Kamu pikir, kami semua tak punya pikiran seperti itu ketika fansmu berisik di sekitar kita?"
"Tapi aku kan tidak seperti dia yang membiarkan anak-anak itu berisik, Chim. Aku ngomong baik-baik ke mereka, menyuruh mereka meninggalkan kita." Taehyung berbisik keras membela diri, "Dia diam saja. Dia sepertinya menikmati perhatian dari semua orang."
Taehyung melempar pandangan sebal pada Seokjin yang memilih duduk di pojok dan mengerjakan sesuatu dengan serius di laptopnya dengan earbud terpasang. Jimin memicingkan mata berusaha memikirkan perkataan Taehyung tentang Seokjin yang 'menikmati perhatian semua orang' Seokjin tetap cool seperti biasa, tidak banyak bicara, selalu tampan sempurna dengan rambut hitam lembut dan bibir merah merona.
"Chim! I'm talking to you!" Taehyung menusukkan jarinya ke bahu Jimin, "Jangan bilang, kamu naksir dia juga!" tuduhnya sinis.
Jimin memandangnya tak percaya, "Apa sih? You are starting to go nuts!" dia kemudian memukul punggung Taehyung pelan, "Ini saatnya kita say hi ke dia, Tae. Groupies nya sudah diusir Ms. Ambrossia tuh." Jimin memandang berkeliling, hanya ada lima orang di ruangan itu termasuk mereka bertiga, Ms Ambrossia dan seorang petugas perpustakaan yang lain.
"No, thanks!" katanya cemberut, "Aku mau menyelesaikan tugas ini. Aku mau cepat pulang, Chim. Aku janji akan mengajak Yeontan jalan-jalan malam ini"
"Kenapa aku merasa ini bukan masalah ingin mengerjakan tugas dengan cepat dan mengajak Yeontan jalan, ya?" mata Jimin menatap Taehyung yang mulai salah tingkah, "Kamu iri ya, karena sekarang bukan cuma kamu yang jadi pusat perhatian di sekolah? Taehyung-ah, kamu teman terbaikku, tapi kamu kelewatan kalau kamu sudah termakan popularitas. Fame changes people. Aku baru sadar kamu punya celebrity syndrome."
"Celebrity syndrome, apa?" bisik Taehyung kesal, "Bukan itu masalahnya."
"Lalu?" Jimin mulai menyilangkan tangannya depan bahu, "Cerita, sekarang." Perintah Jimin dingin.
Taehyung menceritakan semua yang terjadi di rooftop,
"Bayangkan Chim, setelah hari itu, tak sepatah kata pun dia ucapkan ketika kami bertemu. Beberapa kali kami bertemu di hall, perpustakaan, kami sempat memegang roti yang sama di kantin, tapi dia tetap dingin! Menyapaku pun tidak, padahal aku selalu menyapanya duluan. Dia berbicara hangat pada orang lain, tapi tidak padaku."
![](https://img.wattpad.com/cover/235005613-288-k970013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We will Ship in the Night
ФанфикTaehyung yang ceria, bersemangat, fotografer majalah sekolah, vokalis band sekolah, dan memiliki banyak teman dan fans. Tiba-tiba, seorang cowok Korea luar biasa tampan datang dengan bahu lebar dan bibir merah merona. Seokjin dengan cepat mendapat p...