7

850 68 13
                                    

"Moooooorning, Taehyuuung.." sapa segerombol cewek-cewek begitu melihat Taehyung mengayuh sepedanya melewati gerbang sekolah. Taehyung tersenyum manis yang dibalas dengan teriakan gemas. Taehyung terkekeh, tidak memahami kenapa mereka semua bereaksi seperti itu.

Sekolah masih sangat sepi. Hampir tak ada orang di hall tempat loker ketika Taehyung mulai menaruh tasnya. Tak biasanya, Taehyung datang satu jam lebih awal, karena hari ini anggota Black Pearl akan mengadakan rapat untuk peliputan perayaan ulang tahun sekolah Sabtu ini. Ulang tahun Stone International High School jatuh pada akhir November, dan hal ini menurut Taehyung sangat pas. Mereka bersenang-senang di akhir bulan, sebelum ujian semester di awal Desember yang kemudian akan ditutup dengan liburan akhir tahun hingga awal Januari nanti. Taehyung tersenyum bahagia membayangkan liburan, bebas dari semua tugas yang menumpuk tiada akhir!

"Kenapa senyum-senyum sendiri?"

Sebuah kecupan mendarat di pipinya diikuti dengan aroma vanilla, woody, dan fruity yang semakin membuatnya bahagia.

"Aku membayangkan liburan, Hyungi."

Taehyung mengalungkan lengannya di leher Seokjin, menariknya mendekat.

"Tapi kita masih harus ujian minggu depan, babe." Seokjin tersenyum jahil dan merengkuh pinggang Taehyung.

"Aaaah, Hyung!" Taehyung cemberut, menarik badan Seokjin semakin dekat tanpa jarak, bersandar di lokernya, "Kenapa mengingatkan ujian?"

"Because I like seeing your pout."

Seokjin dan Taehyung hanya berjarak beberapa senti.

"You jerk!"

Taehyung segera mencium Hyung Tampannya gemas, mengeratkan pelukan, mengelus lehernya halus, dan punggungnya yang lebar. Seokjin membalas ciumannya dengan lembut, merengkuh wajah Taehyung, mengelus pipinya yang sempurna.

"Ahem!"

Terdengar dehem keras yang membuat mereka berdua terlonjak.

"I always know you're crazily in love with each other." Jimin berjalan mendekat sambil terkekeh.

Melihat hanya Jimin yang masih ada di hall, Taehyung mempererat pelukannya lagi pada Seokjin yang sempat merenggang, "So?"

"So.. I'm happy for you guys!!!" Jimin berlari memeluk mereka berdua, tertawa riang bersama sahabat dan pacar barunya, "Jaga Taehyung baik-baik, Sunbaenim. My Taehyung is still virgin."

Seokjin tertawa keras, sementara Taehyung berteriak, "Heiii!!"

Seokjin dan Jimin menertawakan Taehyung yang salah tingkah, berusaha melepaskan dirinya dari rengkuhan Seokjin dan Jimin.

"Kamu tumben sekali datang pagi, Tae?" tanya Jimin yang mulai menaruh tasnya di lokernya. Seokjin juga sibuk di depan lokernya sendiri di barisan loker anak kelas 12 yang terpisah beberapa meter.

"Aku ada rapat dengan anak Black Pearl jam 7, bukan rapat serius. Hanya pembagian tugas untuk hari Sabtu." Taehyung menguap, "Lalu kamu sendiri? None of us is early bird, tho!"

"Ah, kupikir kamu janjian dengan Hyung Tampanmu." bisik Jimin, "What a surprise to see your best friend making out with his boyfriend in this ealy morning!" Jimin mendecak, "I'm glad you are in good hands!"

Senyum kotak Taehyum merekah, meninju pelan bahu Jimin, "Shut up! Just tell me why are you here this early!"

"Aku belum mengerjakan PR!" sungutnya, "Aku dan Alice janjian mengerjakan bersama pagi ini, tapi sepertinya dia belum datang."

"Mau mengerjakan bareng? Aku mau ke perpustakaan, suruh Alice kesana kalau dia datang. Akan kubantu jika kamu kesulitan, Jimin." tawar Seokjin yang tiba-tiba muncul tapat di belakang Taehyung. Taehyung sudah akan bersandar ketika dilihatnya Shizo mendekati mereka, cepat-cepat dia menegakkan badan.

We will Ship in the NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang