Same Page - 14

6.4K 700 17
                                    

Ohm Pawat POV

Suara ketukan pintu menginterupsiku yang sedang menanda tangani banyak proposal. "Masuk"

Pluem masuk dengan tergesa gesa, "Paw, OG Company minta perjanjiannya dibatalkan, padahal kemarin dia minta di hold sampai masalah ini selesai loh. Gimana dong? Mau bawa ke jalur hukum aja?" Tanya Pluem dengan bingung.

Aku tersenyum acuh, "Nope, Lakukan saja apa yang mereka minta. Jangan buang energi kita, masih banyak hal yang harus kita lakukan kedepannya untuk menarik banyak perusahaan besar lainnya. Pasti akan ada ganti yang lebih baik Pluem" ujarku tenang.

Ia keheranan namun tetap mengangguk paham dan kembali melanjutkan ucapannya, "Masalah Earth? Kau akan melakukan apa? Aku tidak ingin mendengar hal yang sama, jangan biarkan dia lolos kali ini Paw"

"Kau tau Pluem, sangat bukan aku jika harus menggunakan cara kotor dengan membunuh atau bermain tangan, itu hanya membuang energiku saja. Kita tunggu waktu yang tepat untuk memblow up kasus terbaru" Aku tersenyum iblis. Menunggu waktu yang tepat untuk menyentil orang yang selama ini sudah selalu menggangguku, tapi aku masih punya hati. So, seperti yang aku bilang tadi, hanya sentilan kecil yang akan ku berikan padanya.

I'll Save my energy for Uncle Tay

"Kasus apa yang kau maksud?" Tanya Pluem yang mulai menatapku dengan serius. "Beri tau aku! Jangan kau sembunyikan sendiri lalu tiba-tiba muncul di media! Seperti kekasihmu saja!" Sambung Pluem dengan kesal.

Aku tertawa melihat tingkahnya, "Jadi, aku baru menemukan kasus--"

*************************
Nanon POV

Sudah hampir 2 tahun belakangan aku jarang sekali memasuki kamarku di rumah ini. Tapi semua masih tetap bersih dan tidak ada debu satupun. Aku yakin, Papa yang tetap merawat kamar ini, sehingga semua barang masih tertata rapih dan terawat, sama halnya dengan sebuah figura Mommy yang terletak di nakas sebelah tempat tidurku. Aku tersenyum melihatnya, dengan air mata menggenang di keduanya.

Pasti ia sedih melihat keadaanku dengan Daddy sekarang. Tapi aku juga yakin, ia pasti bahagia karena akhirnya aku memperjuangkan pilihanku.

Suara pintu yang dibuka membuatku cepat-cepat menghapus air mata ini dan melihat ke arah suara tersebut.

"Gue boleh masuk gak?" Tanya P'Arm dari ambang pintu. Aku memutar bola mataku, "Lo udah masuk sialan" jawabku yang membuat ia tertawa. Ia berjalan ke arahku dan mengambil space disamping.

"Lo dapet keberanian dari mana sih bisa ngomong gitu ke Daddy?"

Aku menatapnya santai, "Gue bukan lo yang selamanya bisa jadi boneka Daddy". Ia menggerutu mendengar jawabanku, "Lo kelamaan main sama Pawat jadi songong gini ya?" Tanya P'Arm yang mengundang gelak tawaku. Aku memeluknya dari samping, "Gue kangen banget sama lo P', Kok lo kuat sih tinggal disini?" Tanyaku

"Non, mungkin saat Mommy meninggal, lo masih terlalu kecil. Tapi saat itu gue udah mulai mengerti dan gue bisa inget beberapa memory sama dia"

"--Waktu itu Daddy cerita, kalo suatu malam dia kebangun dan gak ngeliat Mommy di ranjang rumah sakit, dia panik banget, tapi ternyata Mommy ada di kamar mandi, sambil ngeliatin dirinya sendiri di kaca, dan nanya sama Daddy kenapa kepalanya di perban? Daddy hancur banget, ngerasa takut, ngerasa bingung jawab apa supaya gak bikin mommy sedih, sampe akhirnya mommy tau dan gak bisa ngelawan penyakitnya. Saat itu Daddy bilang ke gue dan lo, jangan pernah tinggalin dia karena cuma kita yang dia punya"

"--Daddy tuh sama keras kepalanya sama lo, sama gak bisa dikasih taunya sama lo, tapi dibalik semua itu gue yakin, Daddy selalu kasih yang terbaik buat kita" jelasnya panjang lebar.

Aku tersenyum menatapnya, ia adalah kakak paling kuat yang ku punya. "Dan satu hal yang perlu lo tau P', kebahagiaan diri lo, lebih penting dari apapun. Gue tau Daddy pasti kasih yang terbaik buat kita, tapi belum tentu terbaik menurut Daddy, juga terbaik menurut kita kan? Gue lagi ada di posisi itu. Mencoba untuk membahagiakan diri gue sendiri. Gue yakin, lama kelamaan Daddy akan ngerti kalo gue tegas sama apa yang udah gue pilih"

Ia menepuk pundakku, "Tinggal disini laa seminggu aja, Mungkin Daddy kangen keluarga kita ngumpul lagi, makanya jadi emosi gitu sama lo, coba aja dulu saran gue" ujar P'Arm meyakinkanku. Aku berfikir sejenak, setelah kejadian tadi, Papa langsung membawa Daddy ke kamarnya untuk menenangkan diri.

Aku harus menyelesaikan urusan ini sampai tuntas, baiklah aku akan memikirkan saran darinya untuk menetap sementara disini, semoga saja Daddy bisa menerima pilihanku.

P'Arm mengecek handphone nya yang berbunyi, "Pawat bikin Press Conference?" Tanya nya tiba-tiba. Aku mengangguk sambil ikut melihat ke arah layar handphone nya yang sedang menampilkan Live Streaming.

"Saya atas nama Ohm Pawat Chittsawangdee, CEO dari perusahaan saya sendiri yaitu Ohm Living Group, ingin memberi klarifikasi mengenai pemberitaan yang beredar kemarin. Saya meminta maaf kepada para pihak yang merasa dirugikan, serta Keluarga saya, Rekan bisnis, Keluarga Kirdpan, dan lainnya atas pemberitaan yang beredar. Pemberitaan pertama mengenai foto sex yang beredar tersebut, saya tidak bisa pungkiri bahwa memang itu adalah saya. Namun hal tersebut semata-mata karena saya di jebak oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, yang tidak bisa disebutkan, karena saya masih menghargai Undang-undang Pencemaran Nama Baik"

"Saya akan tunjukan beberapa video CCTV yang ada di dalam Pub, di lobby, serta lift pribadi di Condominium saya. Tentunya masyarakat diluar sana sudah sangat pintar mengenai hal ini. Dan untuk berita skandal saya dengan Nanon Korapat Kirdpan, seperti klarifikasi yang ia berikan kemarin, Memang benar kami adalah sepasang kekasih, dan saya juga tidak malu mengakui hal itu. Jadi tolong untuk semua media tetap menghargai Privacy saya. Saya juga ingin mengucapkan permohonan maaf secara pribadi kepada Tuan Tay Tawan, selaku ayah dari kekasih saya, rekan kerja, dan juga kerabat dari keluarga Chittsawangdee atas kegaduhan dari berita ini. Saya akan tetap Gentle menghadapi semua ini. Terimakasih. Selamat siang"

Aku tersenyum melihat layar Handphone itu. Entah kenapa, ada rasa bangga mendengar Pawat mengakui aku sebagai kekasihnya.

To be continue

Maaf bgtt kalo semakin absurd 😭 LUV BUAT KALIAN YANG MASIH BACA, VOTE, DAN COMMENT 💖💖💖 sayang bangettt

Bed Buddy (OhmNon) (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang