Setelah memakai pakaianku yang memang ada di Apartemen Nanon, aku berjalan ke arah dapur untuk membuat secangkir kopi agar menjernihkan pikiranku yang kalut
Dan melihat Nanon yang sedang menerima telfon di balkon. Aku bukan orang yang ingin tau masalah orang lain, tapi kali ini sangat menggodaku untuk mendengar pembicaraan Nanon dengan orang yang ada di telfonnya
"-Gak semua yang Daddy mau, harus terwujud. Daddy juga harus pikir perasaan aku atau Nong prim. Gimana kalo ternyata dia juga nolak rencana ini?" Ujarnya sedikit emosi.
"Jangan hanya memikirkan dirimu sendiri Dad-" dan Nanon berbalik, ia sedikit terkejut melihatku yang berdiri di depan pintu balkon. "Enough for today, Jane memintaku untuk segera ke kantor" sambungnya dan langsung mematikan sambungan telfonnya.
"Ada apa?" Tanyaku
"Not a big deal. Opa opa emang ngeselin aja kalo udah pengen nimang cucu" jawab Nanon
Aku menyirit bingung dengan jawabannya, "I dont get it"
Ia menghela nafas dan berjalan ke arah dapur, "Tea or Coffee?" Tanyanya sambil membuka lemari penyimpan bahan-bahan.
"Latte boleh deh" jawabku yang sudah duduk di meja makan. "Kamu masih punya hutang cerita sama aku Non"
"Lo juga kan?" Ucapnya spontan
Aku langsung menghadapnya, "Maksudnya?" Tanyaku panik
"Dont mind. Here is your Coffee. Kalo lo mau berangkat silahkan berangkat, gue mau mandi" ia melangkah masuk ke kamarnya. Aku merasa ada yang tidak beres disini. Ia memang cuek, tapi mengapa suasananya jadi canggung begini?
*Janhae is Calling*
"Hallo jan?"
"Selamat pagi Pak, Hari ini Bapak ada Meeting dengan Financial Dapartement pukul 10 pagi. Untuk hari ini Bapak ingin sarapan dirumah atau dikantor? atau mungkin Bapak ingin saya pesankan sesuatu?" jelasnya
"Tolong reschedule jadwal Meeting hari ini ke jam 9 pagi. Saya sarapan dirumah hari ini. Terimakasih Jan" jawabku lalu mematikan sambungan telfonnya.
Saat akan beranjak untuk pergi ke Kantor, suara dering Handphoneku berbunyi lagi
*Unknown Number*
Aku menyirit bingung, Siapa ini?
"Hallo?"
"Well, Selamat Pagi bapak Ohm Pawat yang terhormat" ujar seseorang disebrang sana. Aku yang mengenal suara tersebut langsung menghela nafas berat. Apa lagi kali ini?
"Mau apa lagi?" tanyaku
"Kemauanku masih sama seperti kemarin. Batalkan proyekmu dengan OG Company, Thats it. Hal itu pasti mudah untukmu kan?"
Aku tertawa mengejek, "Aku tidak akan pernah melepas proyek-proyek besarku hanya untuk memberikan kesempatan pada perusahaan sampah mu. Dan waktuku sangat berharga. Jadi silahkan cari orang lain yang bisa kau ajak bermain-main Earth" ujarku final.
"Hmm baiklah, kalau kau tidak bisa memenuhi keinginanku, Aku ada sedikit hadiah untukmu setelah ini. Semoga kau suka dengan hadiah kecilku. Dan ngomong-ngomong, Aku sering melihat Nanon keluar masuk Condomu tengah malam. Aku jadi tertarik memberinya hadiah juga"
Rahangku mengeras mendengar ucapannya.
Earth Pirapat Watthanasetsiri, Ia adalah Rival sekaligus sepupu jauh dari Ayahku. Kami memang tidak pernah bersahabat sejak dulu.
Selalu ada hal yang kami perlombakan, Sekarang Nanon pun ia libatkan disini. Aku tidak bisa tinggal diam.
"Sekali kau sentuh Nanon, nyawamu yang jadi taruhannya" jawabku tegas.
"Woah, aku sangat ketakutan sekarang" jawabnya dengan nada mengejek
"By the way, Lets start the game" sambungnya sekaligus terputus sambungan telfon kami.
Perasaan ku sangat tidak tenang. Fokusku terbagi dua dengan Nanon. Aku melangkah masuk kedalam kamar Nanon untuk melihatnya.
Ia baru saja keluar dari ruangan Walk in closets dan aku langsung memeluknya sampai ia terkejut. "Ada apa nih?" ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukanku. Aku melepaskannya, dan menatap kedua mata itu.
"Non, mulai sekarang kemanapun kamu pergi, tolong kasih tau aku" lalu mencium bibirnya dengan perlahan. Tidak ada nafsu atau keinginan lebih, hanya kekhawatiranku jika terjadi apa-apa dengannya.
*Pluem is Calling*
Nanon mendorongku perlahan, "Angkat dulu telfonnya". Aku mengangguk, namun ia masih dalam rengkuhanku.
"Ada apa Pluem?"
"Kau dimana? Apa kau sudah liat berita yang baru aja beredar?" tanya Pluem dengan panik
"Berita apa?" tanyaku dengan serius setelah mendengar nada panik Pluem.
"Astaga ohm pawat, kau jadi Breaking News! Buka link yang aku kirimkan sekarang!"
Aku buru-buru mematikan sambungan telfon dengannya, dan melihat isi pesan yang dikirim oleh Pluem.
Breaking News : Foto sex sesama jenis CEO Muda Salah Satu Perusahaan Terbesar di Bangkok, Ohm Pawat Tersebar Luas
Ohm Pawat, CEO Ohm Living Group, terlihat sedang berciuman di dalam mobil dengan Nanon Korapat, CEO dari salah satu anak perusahaan Kirdpan Company
"Shiaa, Keparat satu itu" Umpatku kesal. Nanon langsung melihat ke arah Handphone yang ku genggam. Matanya terbelalak kaget, "i..ini maksudnya apa? Siapa yang ngambil foto kita di mobil waktu itu?!"
Aku memejamkan mata sejenak, masih mencerna apa yang sedang terjadi saat ini
"Non, Aku mohon sama kamu, Jangan pernah percaya omongan orang lain selain aku. Kamu tenang aja, Aku akan beresin semua ini dan aku akan jelasin semuanya ke kamu. Tapi gak sekarang. Dan saat ini kamu cuma boleh percaya sama aku"
Aku kembali mencium bibirnya lembut, lalu bergegas pergi meninggalkannya dengan keadaan mematung.
To be continue
Thank u guyss! See yeaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bed Buddy (OhmNon) (Complete)
RomanceOhm Pawat, seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di Bangkok terlibat skandal dengan Nanon Korapat yang merupakan CEO dari Kirdpan Company. Jadi apakah berita skandal tersebut benar adanya? Most Impressive Rank #1 Gmmtv (3/12/21) #...