Nanon POV
Aku menyenderkan kepala di kursi kerjaku setelah sampai di ruangan 5 menit yang lalu. Saat melihat kearah layar Handphone, jam masih menunjukan pukul 7 lewat tiga puluh.
Mengecek beberapa laporan yang masih harus aku tanda tangani sambil memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh sahabat sekaligus asisten pribadi dan juga merangkap sebagai sekertarisku, Jane Ramida.
Dan yang sedang dibicarakan datang rupanya,
Panjang umur.
"Selamat pagi Pak, bagaimana kabar hari ini? dan bagaimana sarapannya? Setelah bapak sarapan, ini laporan dari berbagai divisi yang bapak minta kemarin, silahkan di cek" ujarnya sambil meletakan setumpuk map diatas meja.
"Jane, Daddy bilang apa aja sama lo? dia nanya gak gue kemana semalem?" tanyaku serius
Ia sedikit mendekat ke arah mejaku, "Enggak sih, tapi tanpa Uncle Tay ngomong, gue juga pasti tau. Tentang Nong Prim lagi kan? Dia gak nanya sih lo ada dimana, kan gue tau kalo lo di Condonya Pawat baru tadi pagi" jawabnya
"Hmm.. heran banget gue, kenapa Daddy maksa banget mau jodohin gue sama Prim" sambungku sambil menopang dagu diatas meja. "Salah lo sih gak mau jujur kalo lo pacaran sama Pawat" cercah Jane yang memancing sedikit emosiku
"Gak ada yang namanya status pacaran antara gue sama Pawat! Adanya saling menguntungkan! Gak harus nanya kamu lagi dimana? kamu lagi ngapaiin? udah makan belum? kalo lagi butuh bed buddy ya ngomong, simple" aku memutar bola mata jengah
Jane tertawa renyah sambil melirikku dengan mata tajamnya "Tunggu aja kena karmanya" lalu melangkah ke arah pintu keluar. "Liat aja bulan ini lo potong gaji 20%" teriaku kepadanya
"Lo potong gaji gue, gue laporin lo ke Uncle Tay" Ancamnya sambil menjulurkan lidah lalu menutup pintu.
"Jane Ramida Jiranorraphat! gue potong 50%!"
Ohm Pawat POV
"Jadi pasti saya usahakan agar tempat ini lebih bergaya modern, karena target yang kita cari tentunya anak-anak muda Uncle, dan saya sengaja membuat Foodcourtnya terdiri dari dua bagian yaitu indoor dan outdoor, jadi kalau malam lamu-lampu dari atas sini akan indah sekali" ujarku yang sedang menjelaskan point penting di Meeting kali ini dengan Uncle Tay.
"Hmm, bagus. Tapi uncle mau di daerah pintu masuk ini kita buat halaman hijau yang luas dengan pepohonan yang banyak, jadi kesan berbeda dengan yang lainnya terlihat, ibaratnya seperti mau refreshing ke Mall tapi dibagian depan ada Little forest gitu, kamu pasti ngerti kan Paw? Uncle serahin deh semua sama kamu, Deal yaa?" tanya Uncle Tay sambil mengarahkan jabatan tangannya ke arahku
"Serius Uncle? Aku mah pasti Deal" sambil menjabat tangannya dengan mata berbinar. "Iyaa, Uncle udah liat hasil proyek kamu gimana yang sebelum-sebelumnya. Jangan buat Uncle kecewa pokoknya, Uncle udah percayaiin ini ke kamu"
"By the way, Uncle udah lama gak liat kamu hangout sama Nanon, Chimon dan yang lainnya, kalian gak ada masalah kan?" sambungnya.
Aku tersenyum renyah, dia tidak tau bahwa aku dan anaknya sering hangout
ditempat tidur.
"Kami sering ketemu kok Uncle, kadang lunch bareng, sesekali Wine Time dengan Pluem dan Chimon juga, mungkin Nanon yang jarang cerita sama Uncle" jawabku dengan memasang senyum canggung.
"Ah betul juga, anak itu semakin hari semakin susah diatur, maka dari itu Uncle berniat untuk menjod-" Handphone Uncle Tay tiba-tiba saja berdering, ia buru-buru mengambilnya di dalam saku jas
"Oh iya baik, setelah ini saya langsung menuju ke sana"
"Pawat, Uncle ada Meeting selanjutnya, mungkin next time kita akan ngobrol lebih banyak"
"Iyaa Uncle, Terimakasih atas kerja samanya"
*Ting*
Chimon : Guys, gue udah booking VIP room di Pub biasa, nanti malem jam 8 yaa gue tunggu. See u there!
To be continue
Terimakasih Guys yang udah Vote cerita ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bed Buddy (OhmNon) (Complete)
RomanceOhm Pawat, seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di Bangkok terlibat skandal dengan Nanon Korapat yang merupakan CEO dari Kirdpan Company. Jadi apakah berita skandal tersebut benar adanya? Most Impressive Rank #1 Gmmtv (3/12/21) #...