Nanon POV
Aku kembali duduk di atas ranjang setelah 5 kali mencoba untuk berpura-pura santai namun berujung kembali duduk disini.
15 menit lagi waktu makan malam tiba. Sesuai kebiasaan dirumah ini, makan pagi dan malam adalah waktu untuk keluarga, jadi mau tidak mau aku harus berhadapan dengan Daddy lagi, aku hanya takut membuat suasana menjadi Awkward.
Non, kemana perginya nyali mu?
Bisa Non, kau pasti bisa.
Aku berjalan lagi, melangkah ke arah pintu kamar untuk segera keluar, memegang knop pintu, namun nyali ku kembali menciut. "Shiaaaa" umpatku pada diri sendiri.
Serius, kali ini aku berani.
Ku buka pintu kamar dan mulai berjalan ke arah meja makan yang sudah tersedia berbagai hidangan makan malam. Sudah ada Papa dan P'Arm disana yang sedang menunggu aku dan Daddy. Aku mengambil tempat duduk disamping P'Arm.
"Senang sekali rasanya hari ini bisa makan malam lengkap dengan kalian" ujar Papa dengan senyum hangatnya dan membuat aku tersenyum menatapnya. Aku juga merindukan kegiatan seperti ini.
Suasana yang tadinya hangat menjadi canggung saat Daddy keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah meja makan. Aku menelan saliva ku dengan susah payah, menandakan bahwa aku sedikit canggung. Ralat. Sangat canggung setelah kejadian aku ditampar olehnya.
Ia segera duduk dan memberikan senyum hangatnya pada Papa. "Baiklah, apa menu malam ini sayang?" Tanya Daddy kepada Papa.
"Ada beberapa makanan kesukaanmu dan juga kesukaan Nanon, karena hari ini sangat special" jawab Papa dengan excited.
"Ayo makan Dad, aku sangat lapar" ujar P'Arm yang langsung memulai makannya. Apa dia tidak tau aku sedang canggung? Menyebalkan. Semua orang mulai memakan makan malam mereka, termasuk dengan aku walau lebih banyak diam. Sampai pada saat Daddy tiba-tiba saja memberi beberapa sayuran ke piring ku. Aku langsung menatap Daddy dengan kebingungan.
"Kau harus makan sayur" ucap Daddy.
Aku mengangguk dengan canggung. Ingin rasanya segera berlari keluar dari rumah ini, lalu makan malam bersama Pawat dengan santai.
"Setelah makan malam, Daddy ingin berbicara denganmu di ruang kerja Daddy" ujarnya yang menatap ke arahku. Aku kembali menganggukan kepala tanda mengerti.
Ohm Pawat POV
Disinilah aku sekarang, duduk di meja makan rumahku bersama dengan kedua orangtuaku dan dua sejoli yang menggelikan ini yaitu adikku sendiri, Nong Frank dan kekasihnya Drake. Dikarenakan Nanon tidak ada, dan aku sangat kesepian, berakhirlah aku di rumah ini. Padahal baru 1 minggu lalu aku kembali kerumah.
"Kau mau makan apa lagi P' biar ku ambilkan naa?" Ujar Frank sambil memasang wajah lembutnya ke arah Drake.
Aku memutar bola mataku jengah sekaligus muak. Niat hati ingin refreshing datang kemari, malah disuguhi pemandangan seperti ini.
Daddy dan Papi hanya tersenyum melihat tingah mereka. "Bagaimana kalian bisa tahan dengan kelakuan anak ini?" Tanya ku dengan pandangan muak. Daddy tertawa pelan mendengar pertanyaanku.
"Justru itu, karna kau tidak ada, inilah hiburan kami dirumah" jawab Papi Gulf. Aku kembali memasang wajah tidak berselera.
"Hoy P' kau tidak sadar? Dirimu juga sudah menjadi seperti aku sekarang, lihatlah siaran ulang PressCon mu itu, jelas-jelas kau membela kekasihmu" ujar Frank.
"Kenapa kau kuat sih dengan adikku?" Tanya ku kepada Drake. Ia tersenyum lebar, "Lihatlah P' justru karna ia beda dari yang lain, itulah yang membuat aku suka padanya"
"Oh well... aku akan muntah sekarang" jawabku yang membuat semua orang tertawa.
"Lain waktu, ajaklah Nanon makan malam dengan kita. Sudah lama juga keluarga Kirdpan tidak kita ajak makan malam" ucap Daddy. Aku terdiam sejenak, mungkin Daddy dan Papi belum tau kondisi aku dengan keluarga Kirdpan, tapi bersyukurnya kedua orangtuaku ini selalu mendukung semua keputusan yang dipilih oleh anak-anaknya.
Aku tersenyum membalas ucapan Daddy, "Baik Dad, lain kali Nanon akan ku ajak makan malam disini"
"Apakah perusahaanmu baik-baik saja setelah berita itu tersebar nak?" Tanya Papi
"Tentu tidak Pi, ada beberapa proyek besar yang harus aku hold sampai masalah ini selesai, Namun ada satu proyek besar yang harus ku ikhlaskan. Seperti yang Daddy ajarkan padaku, hilang satu, tumbuh seribu kan Dad?" Jawabku sambil bergurau dan kembali fokus dengan makan malam masing-masing.
Author's POV
Setelah selesai makan malam yang penuh keheningan itu. Nanon segera beranjak ke kamarnya. Mengumpulkan keberanian yang ia punya, karena setelah ini ia akan menghadapi Tawan yang mungkin saja akan lebih dari sekedar menamparnya.
Nanon menghela nafas panjang, menenangkan dirinya sendiri, menatap dirinya di pantulan cermin. "Okey Non, masalah harus di hadapi, biar cepat selesai" ujarnya menyemangati diri sendiri. Dan mulai berjalan menuju ruang kerja Tawan.
Ia mengetuk pintu sampai mendengar suara yang memperbolehkan ia masuk.
"Apa yang ingin kau bicarakan Dad?" Tanya Nanon to the point. Tawan menatap mata anaknya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Jadi apa mau mu? Kau mau aku mencoretmu dari susunan keluarga Kirdpan dan kau boleh bersama Pawat, atau tinggalkan dia dan tetap menjadi bagian dari keluarga ini?"
Nanon membeku mendengar pertanyaan yang terlontar dari Daddynya itu. "Dad!" Teriak Nanon. Tawan menaikan satu alisnya, "Silahkan pilih"
To be continue
Terimakasih sudah baca, vote, dan comment 💖💖💖
![](https://img.wattpad.com/cover/255758959-288-k169178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bed Buddy (OhmNon) (Complete)
RomanceOhm Pawat, seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di Bangkok terlibat skandal dengan Nanon Korapat yang merupakan CEO dari Kirdpan Company. Jadi apakah berita skandal tersebut benar adanya? Most Impressive Rank #1 Gmmtv (3/12/21) #...