Same Page - 20

7.6K 584 51
                                    

Nanon POV

"Pawat?" Ucapku saat melihatnya di pojok kedai kopi langgananku bersama dengan seseorang yang familiar namun aku belum menyadarinya. Dengan terburu-buru wanita itu melepas genggamannya.

Prim.

Aku diam mematung ditempatku. Namun Pawat langsung menghampiri,

"Hey babe, ini aku beli kopi untuk mu dan beberapa staff dikantormu, tadinya aku ingin mampir, namun aku sudah terlambat, setelah ini ada Meeting dengan divisi keuangan, aku jalan dulu ya"

"--Ahh, Nong Prim, aku duluan" ujarnya sambil menyerahkan pada ku 1 buah paperbag dan melambaikan tangan pada Prim.

Aku masih diam ditempat. Apa Pawat tidak ingin menjelaskan sesuatu padaku?

"P'Nanon, A..apa kabarmu?" Tanya Prim yang berjalan ke arahku.

Aku tersenyum getir

"Kabar baik. By the way Prim, Maaf aku ada urusan mendadak, selamat siang Prim" ucapku yang langsung kembali berjalan meninggalkan kedai itu, dan memasuki mobil.

Aku terdiam sejenak, apa yang mereka berdua lakukan tadi?

Ohm Pawat POV

"Pluem, bagaimana kasus yang baru kita blow up?"

Minggu lalu, aku memblow up sebuah kasus tentang penggelapan uang yang dilakukan oleh beberapa pihak di dalam OG Company. Aku tidak akan membuang effort terlalu banyak untuk membalaskan dendam, cukup sentil 1 pihak, lalu berdampak pada semua.

Pluem tertawa sarkas, "Aku lupa mengatakan padamu bahwa OG Company menyatakan Pailit 3 hari lalu, dan sekarang Earth sedang kelimpungan karna mereka baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan OG, saat lepas dari kita". Aku mengangguk paham,

"Bagus, semua rencana berjalan lancar"

Setelah selesai berbicara dengan Pluem, aku melihat notifikasi di layar Handphone, pesanku belum dibalas oleh Nanon. Ku putuskan untuk melakukan panggilan suara, namun di reject olehnya.

Ada apa? Apa dia sibuk?

"Paw, aku berbicara denganmu hey!" Teriak Pluem yang melemparku sebuah kertas bekas yang dibulatkan.

"Hah? Sorry sorry, kenapa?" Aku tersadar.

"Kau harus menanda tangani ini" ujarnya sambil menunjuk kertas tersebut.

"Letakan saja disitu" jawabku.

"Ada apa denganmu?"

Aku menggeleng pelan, "Nanon tidak membalas pesanku dan mereject telfon dariku, apa dia sibuk ya?"

"Kalian bertengkar? Atau kau melakukan kesalahan?" Tanya Pluem dengan wajah serius

"Tidak, terakhir kami bertemu di kedai kopi semua keadaan baik-baik saja" aku memasang wajah frustasi yang mengundang rasa kasihan dari Pluem,

"Coba ceritakan"

"Tadi aku bertemu dengan Prim, tempo hari memang Uncle Tay pernah menjodohkan mereka namun Nanon menolak"

"-- sewaktu pulang dari Lunch Meeting, aku mampir ke sebuah kedai kopi untuk membawakan Nanon minuman karena tadinya, aku ingin mampir ke kantornya sebentar. Disana aku bertemu Prim, dan ia mengajakku berbicara mengenai Nanon, ia memintaku untuk menjaga Nanon dengan baik, tiba-tiba Nanon ada disana, tapi karena aku terburu-buru, jadi aku langsung pergi. Sepertinya bukan karena itu, aku merasa tidak salah" Jelasku.

Ia menghela nafas kasar, "Semoga Nanon memaklumimu karna ini adalah hubungan pertamamu. Hey bodoh! Ia cemburu denganmu! Setelah memergokimu dengan wanita, dan kau langsung pergi dengan enaknya tanpa menjelaskan sesuatu padanya, Oihhh temanku ini memang sangat bodoh untuk urusan percintaan"

Bed Buddy (OhmNon) (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang