Jessica Vanier, wanita yang terkenal dengan sifat kepahlawanannya dia adalah seorang kepala bagian WHO bukannya hanya karna itu kecantikannya juga membuat terkenal dengan selalu memperjuangkan keadilan bagi wanita didunia.
Tapi dibalik itu dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Helena pov
Aku menghela napas karna mendengar minta maaf haven, "sudah lah" kulihat haven menaikan pandangan dia langsung menatap tajam sea saat melihatnya.
Aku yang melihat itu sudah tau pasti haven sangat membenci seseorang yang tidak dikenal mendekatiku, "dia adalah sea dia akan kuberi tempat tinggal".
Aku mengesampingkan badan agar sea dan haven bertatapan, sea sepertinya takut dengan tatapan tajam haven dia menunduk dan kakinya sedikit bergetar
"sudahlah haven, dia seorang budak yang hampir dijual karna aku kesian aku membawanya" aku menepuk pelan bahu haven akhirnya dua hanya mengangguk.
Bagaimanapun haven tau aku tidak suka dibantah, "sea kamu ikut aku" aku naik keatas kuda lalu mengulurkan tanganku ke sea, "nona apakah-"
Aku menatap datar kearah haven akhirnya dia terdiam dan naik kekudanya, sea akhirnya menyambut tanganku dengan sedikit tenaga aku menarik sea untuk duduk didepanku.
Tinggi sea tidak terlalu jauh dariku aku mungkin 169 cm dan sea mungkin 172 cm, "nona apakah tidak papa saya bersama anda?" benar juga dijaman sekarang pria tidak boleh berdekatan dengan wanita.
Tapi aku seorang dari masa depan jadi itu tidak penting aku mengambil tali kuda dan langsung menjalankannya.
Sedangkan haven berada dibelakang mengikutiku, aku berjalan menuju suatu desa kecil yang makmur tapi masih dalam duchy Xarnell.
Aku turun dahulu diikuti sea, "nona untuk apa kita kesini?" haven berjalan kesampingku "aku ingin sea tinggal disini" sea yang disampingku terkejut.
"no-nona apakah saya pantas? Saya hanya seorang budak tidak per-" aku menghela napas, "sudahlah sea ikuti saja kataku" dia mengangguk sambil menunduk.
Kami berjalan sambil menarik kuda, akhirnya sampai disalah satu rumah sederhana ini adalah panti asuhan yang ku urus tak lama ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haven mengetuk pintu, seorang wanita tua yang berwajah ramah membuka pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
