14

4.6K 577 352
                                    

Komen untuk penambah semangat ya sayang semuanya💜💜

Budayakan vote serta komentar kepada setiap karya seseorang gaiseuuu.. saling menghargai itu pilihan paling terbaik daripada jadi pembaca 'numpang!

Jangan lupa baca note setelah TBC!

Mungkin besok belum bisa double up ya😭😭 soalnya aku lagi sakit, ini aja ngetik pas lagi ngk enak badan🤧🤧

Tapi yang namanya up next juga ngk semudah itu gengseeuu, syarat tetap ada... dan kalo tembus target 230 komentar, besok tetap up meskipun ngk bisa double kek biasa😭😭

Dan mohon banget ya... kalian boleh kok spam komen, asal spam nya itu jangan spam 1,2,3, supaya target tembus😭😭 i-itu kan curang namanya, menenggelamkan komentar bermutu lainnya tau ngk🤧🤧







• I HOPE YOU ENJOY GUYS •





Silahkeun intip dulu cuplikan spesial hasil buatan ku sebagai penghibur sebelum kalian membaca ff nya😂😂




Setelah memakan waktu pemeriksaan cukup lama, Dokter akhirnya keluar dari dalam ruang rawat.

Jungkook segera menemui dokter tersebut, menanyakan keadaan istri dan janin mereka sambil bersumpah dari dalam hatinya kalau ia akan membantai habis-habisan dokter ini jika mendengar kabar buruk.

"Keduanya selamat... untung saat terjatuh tadi, istri anda langsung berdiri dan tidak merasa stress... tapi harus tetap dikontrol kesehatan Ny. Anna demi janin di dalam kandungannya... saya permisi, Tuan..."

Jeon Jungkook langsung terduduk lega begitu mendengar kabar bahwa istri dan janinnya baik-baik saja. Segera pria ini beranjak dari ruang tunggu dan memasuki ruang rawat istrinya.

Sesampainya disana, Jungkook pun menarik sebuah kursi dan duduk disamping ranjang tempat istrinya terbaring lemah.

"Heyyy... baby, kau tidak merasa kesakitan lagi kan? Hm? Ada lagi yang kau keluhkan?" tanya pria ini bersamaan dengan suara lembutnya. Ia meraih jemari tangan kanan Anna, menciumnya berkali-kali seraya memandang wanita itu penuh kekhawatiran.

"Anak kita... baik-baik saja kan, Jeon?" tanyanya sambil meraba area perutnya yang mulai membuncit karena sedang mengandung sekarang ini.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, kau Ibu yang hebat... kau penyelamat nyawa baby Jeon kita..." tuturnya lalu mengecup bibir Anna dan keningnya berkali-kali.

"Syukurlah..." leganya langsung membuat suaminya tersenyum hangat.

"Jeon..." , "Hm? Perlu sesuatu, sayang?"


Wanita itu menggigit kecil bibirnya, ia sejujurnya takut mengatakan hal ini karena dia tau bahwa sang suami amat keras kepala.

"Aku dan janin kita baik-baik saja, jadi aku mohon... jangan apa-apakan karyawan tadi, aku yakin dia benar-benar tak sengaja..."

2. BEST CEO [JEON JUNGKOOK] [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang