55

4.1K 553 2.2K
                                    

Komen untuk penambah semangat ya sayang semuanya💜💜

Budayakan vote serta komentar kepada setiap karya seseorang gaiseuuu.. saling menghargai itu pilihan paling terbaik daripada jadi pembaca 'numpang!

Jangan lupa baca note setelah TBC!





Jawab dulu atuh sapaan salam dari Upin😪 kebiasaan deh di lewatin🙄





Annyeong!!!!









Kaget ya? Haha... sama aku juga🤷

Aku bener-bener benci rasa sayangku ini sama para pembaca setiaku sumpah😣 nice guys, kalian berhasil buat aku luluh dan mencoba untuk tidak memperdulikan siders[🐷] lagi...

Intinya ff ini bakal terus lanjut karena kalian always pecahin 1K komentar dan itu udh luar biasa banget bagiku 💜

Aku masih punya kalian [orang-orang yang selalu bom komen] dan bakal lanjutin ff ini untuk kalian💜

Walaupun masih berharap para kambing berwujud keledai yang ngk pernah komen itu memunculkan diri di kolom komentar supaya mood aku juga tambah bagus dan ngk buruk terus...👎

So, tetap meninggalkan bom komentar seperti aktifnya kalian pada saat Chap 40'an😣😣 soalnya setelah keluar dari Chap 40'an komentar mulai berkurang, dan aku yakin banget kalau kalian mulai bosan😣








• I HOPE YOU ENJOY GUYS •









Jungkook terdiam lama saat dirinya mendapatkan kabar ini. Pikirannya mulai terarah tidak karuan, mulai dari ponsel berisikan bukti dari video kejahatannya di masa lalu sampai mendiang Ayah mertuanya yang merupakan pemilik dari sebuah rumah sakit jiwa.

Bagaimana mungkin Bae Jinhyuk menjadi pemilik sebuah rumah sakit jiwa tanpa di ketahui oleh siapapun? Mungkinkah juga termasuk keluarganya sendiri?

Ia kembali menghubungi Tn. Na, dan menyuruh sang bawahan untuk mencari tau letak keberadaan ponsel tersebut di wilayah rumah sakit jiwa Hansang. Siapapun pemiliknya, mau waras ataupun tidak. Jungkook hanya menginginkan bukti itu ada di genggamannya! Pasalnya jika tak segera di rebut, nasib buruk bisa mengintai dirinya sewaktu-waktu.

Segera pria ini mengambil black suits miliknya dan memakai benda tersebut sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kamar. Saking tidak sabarnya menemukan ponsel yang berisikan barang bukti atas seluruh kejahatannya, Jungkook jadi melupakan satu hal. Yaitu meninggalkan Taegi sendirian di dalam kamar.

Ting~~

Jungkook keluar dari dalam lift amat terburu-buru seraya bertelponan dengan seseorang yang mana orang tersebut adalah Tn. Na.

"Tunggu aku di gerbang rumah sakit Hansang dan kita akan selidiki sama-sama, jangan gegabah atau----"

BRUK!

"Aduh!" keluh seorang wanita yang tak sengaja bertabrakan dengan Jungkook barusan.

Barang-barangnya jatuh berserakan hingga rusak tak dapat di gunakan.

"YAKKK OPPA!!" , "APA?! KAU SEHARUSNYA KALAU JALAN TUH LIHAT-LIHAT PAKAI MATA! BODOH!" bentak Jungkook membuat Rann menaik-turunkan napasnya tak karuan sambil menahan amarah dalam-dalam.

"Aku tidak mau berdebat denganmu sekarang ya?! Cepat ganti bunga-bunganya! Ini untuk Nenek tau tidak sih?! Dasar jahat!"

"Halah! BERISIK!"

2. BEST CEO [JEON JUNGKOOK] [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang