2. BEST CEO [JEON JUNGKOOK] [M] ✓

04

Komen untuk penambah semangat ya sayang semuanya💜💜

Budayakan vote serta komentar kepada setiap karya seseorang gaiseuuu.. saling menghargai itu pilihan paling terbaik daripada jadi pembaca 'numpang!

Jangan lupa baca note setelah TBC!

Di bawah adalah visual Jeon Taegi versi Upin😍 mana nih visual anak laknat Jungkook versi kalian😍😍
Kirim di ig: @Upin93__
FB: Upin's Author II

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Sejujurnya Anna tersenttengar kalimat itu. Apalagi Jungkook akhir-akhir ini jarang mengungkapkan kata-kata manisnya. Pria itu sungguh berbeda, dan Anna merasakan perbedaan tersebut ketika dirinya hamil anak ke-3 mereka.

"Maaf kalau aku selalu membuatmu menangis...." , "Di satu sisi aku tidak kuat menghadapi sikapmu yang teramat tidak peduli, Jeon... tapi di sisi lain aku mencoba bersabar. Karena aku selalu meyakinkan diriku kalau kau bisa berubah..."

"Semenjak pertemuan kita untuk pertama kalinya kau pasti bisa menebak bagaimana sikapku, kan? Dan aku harap kau mengerti sampai sekarang." jawabnya santai kemudian berjalan keluar dengan wajah datar.

Anna kembali merasakan sakit di bagian dadanya, cairan bening mulai keluar. Rasanya sungguh tak tahan menghadapi suaminya lagi.

Ia memang mencintai Jungkook, namun rasa cinta itu kadang tertutupi oleh sikap tidak perduli yang di tunjukan oleh pria tersebut.

"Ann.... Jungkook menunggumu tuh di luar," wanita ini akhirnya tersadar, ia segera menghapus air matanya secepat kilat lalu berbalik dan tersenyum ke arah sang Ibu.

"Anna pergi sebentar, Bu.... titip Taegi ya?" Ibunya mengangguk, sembari masih melihat putrinya yang berjalan keluar dengan perasaan tidak enak. Ia tau, putrinya pasti sedang tidak baik-baik saja.

Wanita itu segera memasuki mobil, memasang sabuk pengaman lalu bersandar dan melihat ke arah luar jendela.

"Sudah bilang Taegi?" , "Ibu mengurusnya." balas Anna tanpa mau menoleh pada sang suami sama sekali.

Jungkook menghembuskan napasnya perlahan, menahan kesal kemudian segera menancapkan gas normal.

"Setelah ke rumah sakit, mau kemana lagi?"

Anna masih terdiam sebentar sebelum akhirnya mengeluarkan suara.

"Aku mau pulang dan istirahat."