03 : I Am Not Alone

192 36 70
                                    

130621.



Daerah istimewa, Yogyakarta.
29 Oktober, 2013.

Mulai sekarang, ketiga bersaudara itu akan menjalani hari harinya tanpa Wendy dan juga Rangga. Mereka Tak tau kemana perginya om dan tantenya itu. Tapi ketiga bersaudara itu berharap, Wendy dan Rangga akan kembali.

Setelah mengetahui Wendy dan rangga pergi, Jisung pergi ke kamarnya. Ia merasa sudah rindu dengan Wendy dan Rangga. Jisung memang tipe mudah rindu dengan orang terdekatnya. misal saja Jaemin dan Jena belum pulang sekolah, jisung merasa sangat rindu dengan mereka, ketika melihat wajah Jena dan juga Jaemin, itu menjadi penyemangat bagi Jisung.

Sama seperti Wendy dan Rangga.

Tiba-tiba Jisung menangis dengan tidak bersuara, hanya terisak dalam diam.

“Tante... Sama o-om Rangga, jangan lupain kita ya.” gumam Jisung sambil memejamkan matanya.

Pintu kamar Jisung terbuka menampilkan seorang Jena yang masuk kedalam kamar Jisung. Jisung menghapus air matanya dan juga membuka buku gambarnya, ia akan berpura pura menggambar.

“Loh? Jisung belum tidur?” Jena menghampiri jisung dan berdiri dibelakang kursi Jisung duduki.

“Belum, Kak. Ini lagi selesain gambar tinggal dikit lagi. Nanggung hehe,” ucap Jisung menoleh ke Jena.

Jena tersenyum dan menyisir surai Jisung dengan jemari lentiknya, “Kalo udah selesai langsung tidur ya, cuci muka sama gosok gigi dulu, Kakak mau ngunci rumah.” ucap Jena.

Jisung hanya mengangguk sambil tersenyum. Setelah Jena keluar dari kamarnya, Jisung menghela napas panjang karena lega saat jena tidak mengetahui jisung sedang nangis tadi.

'Ayo jisung! Kamu udah besar! Gak boleh nangis lagi! Kamu nggak sendiri, kamu masih punya kak Nana sama kak Jena'

Tangan Jisung bergerak menuliskan kalimat itu diatas sticky note berwarna kuning miliknya dan menempelkan di bingkai kecil yang tepat berada didepannya.

***

Daerah istimewa, Yogyakarta.
30 oktober, 2013.

Dipagi hari ini, sinar mentari telah menampakkan dirinya ke buana. Ketiga saudara itu tengah sarapan sebelum berangkat ke sekolah, mereka akan menuntut ilmu bersama-sama kembali.

Hanya dengan sarapan roti dengan selai cokelat dan segelas susu, itu sudah cukup mengenyangkan perut Jisung untuk berangkat sekolah.

“Jisung, ini bekalnya,” Jena menaruh tempat makan didepan Jisung, dan Jena juga membawa tempat makan untuknya dan Jaemin.

“Kak, aku gausah pake uang sangu,” ucap Jisung pada Jaemin.

Jaemin melirik jisung sambil meminum air putihnya, “Kenapa?”

Jisung menggeleng dan tersenyum manis lalu memakai tasnya di punggungnya dan berdiri dari duduknya.

“Uang dari om Rangga sama tante Wendy di tabung aja buat bulanan, kan aku udah ada bekal. Aku berangkat dulu, Kak Assalamuakaikum.” Jisung menyalimi tangan Jaemin dan juga jena yang masih terdiam ditempat karena perkataan Jisung tadi.

Jisung berangkat sekolah menggunakan sepedanya, sedangkan Jaemin dan Jena yang satu sekolah pun berangkat menaiki angkot.

Jaemin menoleh ke Jena, “Dia udah tau, ya, Jen.” ucap Jaemin tersenyum tipis.

Jena pun mengangguk sembari tersenyum “Berangkat yuk, Jaem. Nanti telat.” ucap Jena membersihkan meja makan bulat yang cukup kira-kira hanya 3 sampai 4 orang itu.

Jaemin pun berdiri dari duduknya dan ia mencuci piring dan gelas bekas ia sarapan tadi. Dan mereka mengunci pintu belakang dan juga tak lupa mematikan lampu rumah agar tak boros listrik.

Jisung memarkir sepedanya di parkiran yang berada di sebrang gedung sekolahnya. Sepeda itu adalah sepeda milik Jisung saat ulang tahun dari Wendy dan juga Rangga.

Jisung menyebrang dari tempat parkir menuju sekolahnya. Memang jarang murid SMP sekolah jisung berangkat sendiri menggunakan kendaraan umum atau mengendarai sepeda. Mereka semua diantar oleh orang tuanya masing-masing, cuman Jisung tidak mempermasalahkan itu. Lebih baik ia masih bisa sekolah.

Berbicara tentang lingkungan sekolah, sekolah Jisung baik-baik saja. Untung ia tak pernah dirundung karena dikatakan orang tidak mampu, atau sebagainya. Jika sampai Jaemin dan Jena tau bahwa adiknya dirundung, tak segan-segan Jaemin dan Jena menemui pelakunya.

Jisung adalah tipe yang ingin berteman dengan siapa saja, kalau tidak ada ya dia akan sendirian. Tidak apa-apa dia sendirian, jadi tak perlu khawatir. Banyak yang mau berteman dengan Jisung karena dikenal sangat ramah.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm just far away from home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang