150621
—17 November, 2013.
Daerah istimewa, Yogyakarta."Jaemiiin, barang barangnya udah disiapin belom?" Jena memasuki kamar Jaemin yang pintunya terbuka. Seperti biasa, Jaemin mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi.
Jaemin menoleh ke Jena dan hanya menggelengkan kepalanya. "Ayo disiapin. Nanti ada yang ketinggalan gimana loh," ucap Jena dengan nada mengomelnya.
Jaemin terkekeh karena nada ngomel Jena yang sangat lucu di telinganya itu "Iya, iya. Ini disiapin." sahutnya mengambil tas sekolahnya.
Hari Senin besok, Jaemin dan Jeno akan berangkat ke tempat olimpiade. Mereka berdua perwakilan dari SMA mereka, tentu saja Jaemin dan Jeno tidak akan melewatkan kesempatan ini setelah mendapat kabar hadiah tunai yang—lumayan.
"Yaudah, tidur ya habis ini." sahut Jena melangkah keluar kamar Jaemin.
"Iya, kamu sama Jisung jangan lupa sholat dulu."
***
18 November, 2013.
Daerah istimewa, Yogyakarta.Selama dua hari kedepan, Jaemin dan Jeno tidak berada dirumah. Mereka melakukan olimpiade. Jaemin, Jena dan Jisung sedang sarapan pagi ini.
Jena yang kebetulan memang libur sekolah, ia ingin ikut mengantar Jaemin dan Jeno ke sekolah. Oh ya, kedua pemuda itu berkumpul disekolah diantar oleh mamanya Jeno.
"Kamu nggak berangkat, Sung? Udah mau setengah tujuh loh," ucap Jaemin pada Jisung.
Jisung melirik jam dinding dan benar setengah tujuh pagi, lantas menghabiskan nasi gorengnya lalu memakai tas di punggungnya.
"Yaudah aku berangkat dulu deh, Kak Jaem semangat, yaaa!" Jisung mencium tangan Jaemin dan Jena bergantian.
Jaemin mengacak rambut Jisung sembari tersenyum "Hati-hati, ya." ucapnya.
Tak lama terdengar suara mesin mobil dan juga sebuah mobil yang terlihat sedikit dari jendela rumah, sudah dipastikan itu Jeno dan juga ibunya yang sudah datang.
Karena tak mau membuat anak laki-laki dan ibunya itu menunggu diluar, Jena dan Jaemin langsung keluar rumah. Jena merapikan kerudung pasminanya sebelum berangkat.
Tak sampai lima belas menit mereka di perjalanan, mereka sudah tiba di sekolah. Terlihat sudah ada bus dan juga murid-murid dari kota luar Yogyakarta yang ikut kegiatan olimpiade.
"Kalian tunggu disini dulu ya, tante mau ke ruang TU dulu." ucap mama Jeno, panggil saja mama Rina.
Jaemin, Jena dan Jeno yang sedang duduk di dekat pot itu pun lantas mengangguk menanggapi mama Rina. Lantas Mama Rina pun langsung meninggalkan sebentar ketiga remaja itu.
"Jena, aku mau ke kamar mandi dulu ya. Bentaran doang kok," Jaemin berjalan terburu-buru menuju toilet sedangkan Jena memegang tas Jaemin.
"Jen?" Jena memanggil Jeno, yang dipanggil hanya menoleh saja.
"Ga deh, gajadi." ucap Jena menatap ke ring basket.
"Ngomong aja, mau ngomong apa sih?" sahut Jeno penasaran dengan Jena tadi.
"Aku cuman tanya doang, ya... Kamu anggap aku, Jaemin sama Jisung kaya apa?" ucap Jena memelan.
Jeno tersenyum tipis sambil menatap lurus area lapangan sekolah "Saudara." jawab Jeno.
Jena pun mengangguk mengerti "Kenapa tanya begitu?"
Jena menggeleng "Aku bersyukur banget kenal orang kaya kamu. Haechan, Renjun. Orang tua aku udah lama nggak ada. Kadang aku ngerasa kesepian, tapi aku mesti inget kalian." ucap Jena.
Dalam hati, Jeno senang mendengar itu. Bukan hanya ketiga saudara itu, Jeno, Haechan dan Renjun juga rindu dengan orang tua Jena. "Aku juga bersyukur ketemu kamu sama Jaemin dan adek kamu, Jen... Sejak orang tua kamu pergi duluan aku mesti belajar dari kalian bertiga gimana caranya bersyukur, mandiri." sahut Jeno.
Jena tersenyum menanggapi Jeno.
"MURID-MURID SEKALIAN! AYO SILAHKAN BERKUMPUL DULU, 20 MENIT LAGI KITA AKAN BERANGKAT!"
Tak lama Jaemin pun datang selepas dari kamar mandi dan langsung mengambil tas, mama Rina pun juga datang.
"Hari-hati, ya." ucap mama Rina kepada Jaemin dan Jeno.
"Semangaaat kaliaan!"
***
Manis banget tolonk...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm just far away from home ✔
Fanfiction❛Dia yang sedang mengejar mimpi hingga harus jauh dari rumah.❜ 박지성 // ©-𝙝𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖𝙖𝙧𝙧𝙮𝙮 2𝙊21.