Apakah kita sudah saling cemburu?
------ Choi Jisu & Na Jaemin -
^-^
Jaemin melihatnya dari balik pohon mangga yang kini sudah jadi temannya, ada seseorang yang baru saja bertamu kerumah Lia. Pastinya lebih tajir daripada dirinya, orang itu menggunakan mobil yang lengkap dengan supir didalamnya.
Tidak terlalu jelas, tapi Jaemin yakin kalau itu adalah laki-laki yang seumuran dengannya. Mungkin ini efek samping dari belajar berlebihan sambil menatap monitor, matanya mulai terasa rabun.
Ada yang sakit tapi bentuknya ghaib, sepertinya terlalu buruk untuk berada diluar dalam waktu lama. "Apa gua balik aja?"
Ia ingin menyerah saja rasanya, bahkan arah sepedanya sudah diatur untuk berbalik arah, tapi bukankah terlalu payah untuk berfikir mundur hanya karna melihat hal yang ambigu seperti ini.
"Oke, gua tunggu aja sampe orangnya pergi."
Cukup lama mereka berbincang diluar, mungkin ada sekitar 15 menitan.
Tak lama setelahnya orang itu pergi, Jaemin mengayuh sepedanya mendekat ke halaman rumah Lia. Ia mengetuk pelan pintunya, berharap tuan dari pemilik rumah belum tidur.
Tidak ada balasan atau suara menuruni tangga, apakah Lia sudah tidur secepat itu.
Jaemin membuka hpnya dan mengirimkan chat yang berisi kalau ia sudah ada didepan membawa makan malam. Statusnya online tapi tidak dibaca, mungkin chatnya sudah tenggelam.
Positif thinking yang baik bung.
Anak semanis Lia mungkin adalah salah satu anak populer disekolah, padahal kemarin ia sangat mudah untuk ditemui. Dan seingat Jaemin juga dirinya tidak membuat kesalahan, terakhir kali berkomunikasi saat orang itu membuat panggilan video disekolah.
Atau jangan-jangan karna kejadian memalukan kemarin? Sepertinya nanti ia harus bersembah sujud.
"Gua taruh sini aja kali, ntar juga dibaca." Jaemin meletakkan kotak bekalnya didepan pintu dan mengirimkan foto posisi makanannya pada Lia.
And send!
Kakinya mulai melangkah menjauh dari depan pintu, menatap sebentar jendela kamar Lia. Lampunya masih menyala, apakah gadis itu baru saja menghindarinya?
Sudahlah, kalau memang orang itu ingin menemuinya toh tidak akan susah. Lagipun Jaemin selalu mengingat janjinya tentang tidak pernah membuat alasan untuk pergi.
"Jaemin!"
Jaemin berbalik, akhirnya Lia keluar dari rumah. Tapi tidak ada sedikitpun senyum atau sambutan hangat seperti kemarin, sekarang terkesan garang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I. Orang Ketiga 🌼 [✔]
Fanfiction- Done - S1 - Kata takdir, "pelan-pelan yang selalu ada bakal kalah sama yang banyak kebetulan." 🅹︎🅰︎🅴︎🄻🄸🄰!¡