25

230 33 20
                                    

Keep calm and look at me.
-----

- Na Jaemin -

- Na Jaemin -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^-^

Sepertinya sebentar lagi Lia akan gila, ia tidak pernah sekalut ini. Dalam berhubungan, selalu Lia-lah yang membuat orang lain candu memikirkannya, tapi sekarang terbalik. Jaemin yang statusnya hanya teman sukses memberikan karma tersendiri untuknya.

Tidak butuh sebulan, tapi cukup sehari. Waktu dimana Jaemin yang sangat intens memberikan perhatian padanya, waktu dimana Jaemin menjadi lebih gentle dalam mengutarakan hal yang dia rasakan. Dan itu semua menyiksa Lia.

Kenapa Jaemin baru sadar disaat Lia sudah ingin berpindah, kenapa Jaemin melakukan banyak hal yang tidak Lia suka. Harga dirinya seperti dipertaruhkan disini, seperti orang bodoh yang memaklumi banyak hal. Lagi-lagi itu menimbulkan trauma.

Lia benci Jaemin yang terlalu friendly,

Lia benci Jaemin yang lebih sering berkelahi,

Lia benci Jaemin yang berteman dengan berandalan,

Lia benci Jaemin yang masih mau mengejarnya, padahal ia terlanjur merasa tidak pantas dan sudah memiliki Jeno sekarang.

Dari banyaknya alasan untuk pergi meninggalkan orang itu, hatinya masih kurang ajar memilih untuk menunggu. Lia juga muak untuk keras kepala yang tidak dirinya kehendaki, seakan semua indra yang ia punya hanya menurut pada perkataan Jaemin.

Haruskah Lia berbalik tanpa menoleh sedikitpun, mungkin bukan itu kalimat yang tepat. Tapi mampu kah Lia konsisten untuk tetap menatap lurus kearah Jeno.

"Shit!" Lia tidak berhenti membasahi tubuhnya dengan air shower.

Kalimat Jaemin tadi masih terngiang di otaknya dan dengan setengah hatinya yang menjeritkan nama Jeno. Apa mungkin Lia sudah mulai nyaman dengan Jeno, sebab selama ini orang itu memang selalu ada.

"Liii, buru lo mandi gue tungguin."

Suara yang tidak asing menembus pintu kamar mandi, Ryujin sedang berada dikamarnya. Baguslah, karna Lia juga membutuhkan penjelasan darinya.

Dengan cepat Lia mengeringkan tubuhnya dan menarik nafas, "calm down Li.."

Tebakannya benar, Ryujin sudah terbaring santai di kasurnya.

"Kenapa Jin?" Tanya Lia membiarkan Ryujin mengatakan sesuatu terlebih dahulu.

"Lah, gue kira lo yang nyariin gue," jawab Ryujin berganti posisi menjadi duduk.

I. Orang Ketiga 🌼 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang