Untuk kesekian kalinya, kamu dengan orang yang sama. Rasanya ingin menyerah saja saat melihatnya.
------ Choi Jisu -
^-^
Pengumuman nilainya sudah keluar di grup whatsapp, ia masih sibuk berkomat-kamit agar ada namanya disana. Jaemin sudah membuat janji kalau dirinya lolos maka besok lusa ia akan meluangkan waktunya untuk quality time bersama Lia.
Masih rencana sih, doain aja ya gaes.
Jaemin menekan notif chatnya, tubuhnya seketika mematung saat membaca 3 deret nama yang akan mengikuti OSN nanti.
1. Chou Tzuyu (Matematika)
2. Kim Doyoung (Biologi)
3. Na Jaemin (Fisika)Tertera dengan jelas namanya sudah tercantum dan valid akan mengikuti kompetisi itu.
"Serius ini? Ga lagi mimpi kan?" Jaemin berlari menuju ruang tamu, menanyakan pada mamanya apakah ia tidak salah baca.
Ternyata benar, ini semua bukan halu. Dengan cepat ia membuka contact yang bertuliskan Lia dan menekan tombol telfon.
Berdering tapi tidak diangkat, misscall selanjutnya juga sama. Mungkin Lia masih ditempat bimbel sekarang. Jaemin gercep mencari hoodienya dan langsung mengayuh sepeda kerumah Lia.
Selama diperjalanan ada yang aneh dengan perasaannya, bukannya mau jadi cenayang dadakan, tapi bagaimana bisa hatinya sakit padahal tidak sedang berfikir yang aneh-aneh.
Kebetulan didepan ada swalayan kebanggaan kita semua, apalagi kalau bukan alfamart. Jaemin membeli beberapa roti, susu, dan sunlight.
Kenapa beli sabun cuci piring?
Karna saat mencuci ditempat Lia kemarin sabunnya habis, mana tau gadis itu belum sempat berbelanja lagi kan..
Semakin mendekati rumah Lia perasaanya semakin tidak nyaman, intuisinya mengatakan kalau kali ini ia harus bersembunyi dibawah pohon mangga lagi.
"Bisa-bisanya tiap gua kesini musti ngumpet dulu, hmmm.."
Tak lama terdengar suara motor berhenti didepan rumah Lia, Jaemin mengintip sebentar lalu memalingkan wajahnya, "tahan J, gausah diliat kalo gamau."
Ia semakin paham kenapa dari tadi perasaannya terasa menyakitkan dan tentu saja percaya dengan sepasang matanya yang menampakkan Lia baru saja diantar pulang oleh laki-laki yang terduga si bucin.
Jaemin memijit pelipisnya pelan untuk mengontrol emosi, berusaha untuk sangat sadar kalau yang ia lihat sekarang adalah sebuah kewajaran. Lia bukan milik siapapun, dia manusia yang bebas. Kalaupun harus merasa sakit itu bukan karnanya, tapi karna perasaan dari diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I. Orang Ketiga 🌼 [✔]
Fanfiction- Done - S1 - Kata takdir, "pelan-pelan yang selalu ada bakal kalah sama yang banyak kebetulan." 🅹︎🅰︎🅴︎🄻🄸🄰!¡