13

184 39 15
                                    

Entah dekat atau jauh, kita tetap saja saling menyakiti. Lantas apakah pilihannya hanya dengan melupakanmu?

-----

- Na Jaemin -

- Na Jaemin -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^-^

Beberapa waktu yang lalu jadwal ujian sudah diberikan, tepatnya seminggu sebelum waktu pelaksanaan.

Anak-anak juga mulai ramai membahas beberapa pengumuman yang baru saja tertempel di mading sekolah, yaitu untuk kenaikan kelas 11 nanti akan ada pengacakkan ulang. Singkatnya setelah ujian berakhir kelas mereka akan diacak lagi, yang berarti akan ada adaptasi dan suasana baru ditiap-tiap kelas.

Tapi bagi sebagian orang yang setuju tentu saja hal itu sangat menguntungkan bagi mereka, ada yang berharap agar sekelas dengan orang yang disukai, sampai siswa yang berharap mendapatkan anak kelas yang solid untuk diajak mencontek saat kuis dan ujian.

Tentu pengecualian bagi Jaemin, diacak atau tidak semua terasa sama saja. Yang berbeda dipikirannya sekarang hanya Lia yang akan terus berdua dengan Jeno.

Ingatan tentang hal itu sangat melekat dikepalanya, bahkan Jaemin tidak berani tidur karna takut bermimpi buruk.

"Pagi-pagi udah jadi patung aja J, kesambet baru tau rasa lu," sindir Lino yang memiliki jadwal piket.

Ia sedang tidak mood berdebat.

"Daripada elu, pagi-pagi udah julid aja.." balas Jaemin tak kalah savage.

"Huffff.."

Jaemin menaruh malas kepalanya diatas meja, ia mulai memejamkan mata. Menimbang apakah harus stalking atau tetap seperti ini saja.

~🌼~

Dari awal sebenarnya Jeno sudah tau kalau Jaemin dan Lia sudah memiliki hubungan dekat sebelum dirinya, hal itu terungkap pada saat ia sedang berada di cafe bersama Lia, dan saat dia mengangkat telfon dari temannya dia menyebutkan nama Jaemin.

Ia juga tidak mengelak kalau Jaemin duluan-lah yang merasa jatuh hati pada pacarnya, tapi nasib buruk untuk Jaemin karna terlambat menyadari perasaannya sendiri.

Tapi yang terpenting sekarang statusnya dan Lia adalah pacaran, dan Jaemin sudah tidak punya hak untuk marah.

Kemarin juga ia menyadari tentang gelagat aneh Lia yang tiba-tiba gelisah ingin ke toilet. Jeno tau kalau gadis itu bukan seorang pembohong yang baik.

Secara diam-diam Jeno mengikuti pergerakannya, bahkan ia rela naik dan turun tangga hanya karna Lia yang menggunakan lift.

Saat itu tepat didepan matanya, Jaemin dan seorang perempuan sedang berpelukan. Entah apa yang baru saja mereka bahas, tapi hal itu membuat Lia mengeluarkan air mata.

I. Orang Ketiga 🌼 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang