16

166 33 13
                                    

Aku suka saat memiliki banyak takdir yang sama denganmu, tapi bisakah memberi pengecualian untuk rasa sakitnya, aku hanya ingin kamu baik-baik saja.
-----

- Na Jaemin & Choi Jisu -

-Sponsor kang sedot by Ko Renjun-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Sponsor kang sedot by Ko Renjun-

^-^

"Dekkk, ada pasien baru nih. Buru ambil betadine ama perangkat alat kesehatan," pekik Taeyong dari ruang tamu.

Seseorang mulai nampak menuruni tangga, "bisaan bener ya lu bawa orang sekarat kesini, ga gant--Jaemin??!" Orang itu terkejut melihat tamu yang hadir dirumahnya.

Jaemin menoleh saat namanya dipanggil.

"Lah Ryujin temen Yeji kan?" Tanyanya tak kalah kaget.

Pantas saja perawakan Ryujin sangat garang, ternyata tidak jauh berbeda dengan kakaknya.

"Yak teros diem-dieman ampe anak orang mokad."

"Mulut lo kek dandang sayur, gaada bagus-bagusnya," sungut Ryujin mengambil kotak obat didapur.

Sebenarnya Jaemin juga tidak paham alasan mulai dari Taeyong yang mau berteman sampai mengajaknya kesini. Mau di cocoklogi juga gaada kaitannya.

Ryujin? Ia mengenal gadis itu hanya karna mereka pernah satu tempat bimbel dan tentu karna dia selalu menempel dengan Yeji.

"Shit!" Ringis Jaemin. "Pelan-pelan cui.."

"Sorry, lagian kam--lo abis ngapain si?

"Bis mancing terus dicium ikan."

"Ikan apa dugong?"

Jaemin terkekeh pelan mengetahui humor Ryujin yang lebih baik daripada bang badboi. "Ikan-ikanan pasar malem," balasnya.

Setelah membersihkan luka, Ryujin kembali ke dapur untuk membuatkan tamunya minuman. Entah darimana dia bisa tau kalau Jaemin menyukai coffe.

Taeyong yang tadi memasuki kamar untuk berganti baju mulai berjalan menuju ruang tamu, "nih isi formulirnya," ucapnya tanpa basa-basi.

"Ini maksud dari permintaan lu tadi bang?"

"Iye, gua baru buka kelas beladiri. Tapi isinya khusus bocil, yang ngajar gua ama Ryujin."

Jaemin mengernyitkan dahi, "lah terus hubungannya sama gua apa?"

"Lu belajar beladiri sama Ryujin, terus bantuin dia ngajarin anak-anak. Kenapa bukan gua atau orang lain, soalnya Ryujin--"

"EKHEM! Nih minumannya, satu doang yang lain buat ndiri," sahut Ryujin yang baru datang.

"Makasiii.."

Ryujin membalasnya dengan tersenyum manis.

"Hem diabetes gue, mau beli obat ah.." ucap Taeyong berlari keluar.

I. Orang Ketiga 🌼 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang