Setelah Hyunbi keluar dari kamar rawatnya , Hanbin merasa seperti ada sesuatu yang hilang tetapi ia abaikan .
Hanbin sedikit termenung akan kat-kata yang di ucapkan Hyunbi tadi . Semua perasaan dan derita yang selama ini wanita itu tanggung telah ia curahkan pada Hanbin hari ini , entah itu semuanya atau masih tersisa banyak tetapi sekali lagi Hanbin tidak peduli . Untuk apa ? Toh itu bukan urusannya ." Tapi hadiah apa ? Untuk apa ? Apa dia pikir aku tidak mampu membeli apa yang dia berikan sebagai hadiah ? Cih wanita tidak tahu diri "
" Roy " panggilnya pada salah satu pengawal yang berjaga di depan yang ditugaskan oleh sekertarisnya sesuai dengan perintah Hanbin tentunya
" Ya Tuan "
Tanpa diberi tahu pun pria berkuasa itu tahu jika bawahannya sudah berada dalam kamar rawat" Apa yang James katakan ? Apa dokter itu sudah menemukan donor untukku ? Dan bagaimana dengan Jinhwan ? "
" Ya Tuan . Dokter James berpesan agar anda beristirahat total malam ini , operasi akan dilakukan besok sore . Dan mengenai Tuan Jinhwan , tuan masih dalam perawatan intensiv oleh dokter . Menurut keterangan yang saya terima dari laporan suster , kemungkinan besar Tuan Jinhwan akan menjalani operasi tiga hari setelah anda menjalani donor mata tuan "
Keget jelas saja . Jantung Hanbin bergemuruh dengan sangat cepat
" Kenapa Jinhwan harus menjalani oprasi ? Apa lukanya seserius itu ? "" A-anu " Roy merutuki kegugupannya . Tapi mau bagaimana lagi , meski tuannya buta namun aura mengintimidasi itu tetaplah tidak berubah
" Jawab !! " tekan Hanbin lagi
" Bayi dalam perut tuan Jinhwan harus segera diangkat tuan dan harus dilakukan operasi . Hanya itu yang saya tahu tuan . Maafkan saya " ucap Roy dengan menunduk , takut dengan tuannya kalau - kalau mengamuk
" Pergilah . Panggilkan Jiwon kemari "
Pintu tertutup membuat hembusan nafas berat dari Hanbin terdengar . Ia benci keadaan dimana dia lemah seperti itu . Sedikit berterima kasih juga sebenarnya karena keadaan Jinhwan yang tidak akan pergi darinya meskipun saat ini dia buta . Hanbin akan sangat frustasi jika Jinhwannya pergi . Bukan bersyukur karena kekasihnya kritis , Hanbin hanya tidak ingin kehilangan . Itu saja . Setidaknya dengan keadaan Jinhwan yang tidak sadar , itu jelas tidak memungkinkan untuk pria kesayangannya itu pergi . Lagipula besok Hanbin akan segera menerima donor mata . Tapi yang saat ini menjadi kekhawatiran Hanbin adalah Operasi yang akan dilakukan pada Jinhwan . Apa itu artinya bayi mereka lahir prematur ? Um Hanbin sedikit banyak sudah mencari tahu tentang kehamilan seorang pria yang memang baru terjadi di luar benua Asia . Menurut yang Hanbin baca , melahirkan layaknya wanita itu sangat sulit dan tidak memungkinkan untuk seorang pria . Memiliki rahim pun sebenarnya mustahil menurut pemikiran orang awam tetapi dari ilmu medis , itu bisa saja asal berani menanggung resiko .
Sebelum memutuskan untuk menyuntikan beberapa obat pada kekasihnya , Hanbin sudah merencanakan segalanya . Jikapun nanti terjadi hal yang Hanbin takutkan , ia sudah menyiapkan dokter terbaik yang akan menangani Jinhwan . Tidak perlu khawatir , semua akan baik-baik saja . Itulah yang Hanbin selalu rapalkan dalam hati semenjak pertama kali dia menyuntikkan cairan itu pada Jinhwan , hingga saat ini juga ia tidak hentinya menyebut tujuh kata itu seperti sebuah mantra .
Tidak kah kau pikir jika dua orang yang selama ini kau sakiti , juga mendoakan hal yang sama ? Tujuh kata bermakna itu selalu mereka sebut dalam setiap kekhawatiran mereka . Tetapi sekarang hanya berujung pada pertaruhan maut
Hanbin mengenyahkan bisikan - bisikan yang terus mengganggunya sejak tadi
" Doa ? Tuhan itu tidak ada . Jika ada , dia akan membiarkan anak dari wanita bodoh itu tetap hidup . Lagipula siapa yang butuh Tuhan jika uang mampu melakukan segalanya "
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfic" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "