Hari itu berlalu dengan cepat . Hanbin telah menjalani Operasi mata dan kini dokter tengah membuka perban tersebut
" Lakukan dengan perlahan Hanbin-ssi . Ya tetap begitu , ya benar lakukan dengan tidak terburu . Jika nanti anda merasa silau , anda bisa menutup kembali mata anda guna menyesuaikan dengan cahaya yang ada "Hanbin mengikuti intruksi dari Dokter dan perlahan tapi pasti , dari seberkas cahaya kecil mulai matanya rasakan . Keadaan yang saat ini sudah malam , memudahkan adaptasi mata yang baru dengan sekitar . Sekitar lima menit untuk Hanbin menyesuaikan diri
" Oh aku bisa melihatmu James . Aku sudah bisa melihat kembali . Oh akhirnya " James yang masih berdiri bersama susterpun ikut bahagia dengan kesuksesan operasi tersebut" Tapi anda harus menjaga kondisi anda untuk saat ini tuan . Karena mata yang baru , maka perlu adaptasi lama untuk itu dan juga mata anda tidak boleh kelelahan dulu minimal hingga besok siang "
Hanbin hanya mengangguk tanpa terlalu mendengarkan penjelasan James . Pria seumuran dengan Hanbin itu kemudian menghela nafas
" Baiklah saya keluar dulu . Jika anda membutuhkan sesuatu , mohon segera menghubungi saya atau pihak perawat "Namun saat akan pergi , Hanbin menahan langkah dokter itu dengan sebuah pertanyaan yang tidak bisa dijawabnya
" Dimana Pendonornya ? "" Saya tidak bisa memberitahu banyak tuan , karena itu yang diminta oleh pendonor "
Hanbin berdecih kecil
" Kau bodoh James ? Jelas orang itu harus menemuiku jika dia ingin uang yang aku janjikan bagi siapapun pendonor . Dimana dia ? Aku tidak ingin berhutang budi "James dilanda kebimbangan tetapi akhirnya memilih untuk memberi tahu apa yang ingin Hanbin ketahui
" Sebelumnya maafkan saya Hanbin-ssi tapi orang yang mendonorkan mata pada anda tidak ingin dibayar atau mendapatkan imbalan mahal seperti yang anda janjikan . Karena kondisinya yang sudah terlalu lemah , ia tidak dapat bertahan lebih lama dan akhirnya menghembuskan nafas terahirnya di meja operasi tepat setelah kami menyelesaikan tugas . "Sedikit terkejut tetapi hanya sepersekian detik
" ya mungkin itu lebih baik daripada dia sakit-sakitan , bukan ? "Ucapan Hanbin membuat perawat yang menemani dokter James seketika ingin mengutuk pasien didepannya itu
" Maaf atas kelancangan saya Tuan Hanbin , tapi pendonor tersebut sudah berhati muliah ingin menolong anda "" ya ya ya aku tahu . Hahh itulah sebabnya aku tidak menyukai wanita . Terlalu sensitif dan membesar -besarkan masalah . Keluarlah suster . Aku tidak ada urusan denganmu "
Suster tersebut pergi dengan amarah dalam hatinya .
" Cih , sombong sekali . Aku berharap orang itu tidak akan mati supaya dia bisa meratapi dosa-dosanya "Setelah hama pengganggu menurut Hanbin itu sudah pergi , dia melirik James tajam
" Jangan berdiri . Kau bisa duduk di kursi itu agar aku tidak harus menengadah hanya untuk berbicara padamu "" Dingin seperti biasa eoh ? Kau tidak berubah Hanbin "
" Semua orang butuh perubahan dalam hidupnya . Jadi siapa wanita itu ? "
" Maaf tapi aku benar-benar tidak bisa melanggar sumpahku sebagai dokter . Namun dia berpesan agar jika kau ingin berterima kasih , lihatlah dia meski sekali saja "
Hanbin mengerjit bingung . Tetapi tidak dapat ia pungkiri bahwa saat ini hati dan perasaanya mendadak gelisah . Tapi kenapa ??" Haruskah ? Lagi pula dia sudah mati . Aku bisa memberikan uang itu pada anaknya " ucap Hanbin ringan
" Kau tidak bisa "
" Kenapa ? "
" Anaknya meninggal sebelum lahir "
" Ha ? Apa maksudmu ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfiction" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "