Satu bulan telah berlalu sejak kejadian dimana Hanbin ah tidak , lebih tepatnya B.I membuat Hyunbi tersiksa selama satu minggu .
Ah tapi tidak sepenuhnya siksaan , Hanbin ataupun B.I hanya melaksanakan kewajiban dan Haknya sebagai suami .
Yah walaupun itu bisa masuk dalam kekerasan rumah tangga terlebih mengenai sex . Tetapi siapa peduli , Hanbi dan segala kekuasaannya adalah mutlak .
Bahkan dia tidak segan-segan memberi Jiwon bogem mentah berkali kali .
Jiwon pasrah , itu memang kesalahannya walau tidak di sengaja .Lalu Hyunbi ?
Dia tersiksa lahir batin , tetapi tidak munafik , perlakuan sang suami membuatnya candu akan sentuhan Hanbin .
Itu tidak salah , itu hak dan kewajibannya sebagai istri .
Baik Hanbin maupun Hyunbi berada dalam ikatan pernikahan yang sah secara hukum dan agama .
Itu adalah kenyataan yang tak terbantahkan .
Itu jugalah yang membuat pria mungil perparas cantik dan berkulit putih bersih itu kini berada di negeri sakura lebih lama .
Ia memutuskan untuk menghindari Hanbin untuk waktu yang entah sampai kapan .
Katakanlah dia pengecut karena lari dari masalah dan keadaan yang ada .
Tapi tau apa orang-orang tentang kehidupannya ??
Tau apa orang luar tentang bagaimana kerasnya ia bertahan hidup dalam kehidupannya yang tak berwarna lagi
Tau apa mereka tentang pengorbanan untuk sesuatu yang tak pasti ???
TAU APA HAH ???
SEMUA OMONG KOSONG !!
Dan Jinhwan muak dengan segala scenario kehidupannya .
Apa tidak bisa ia bebas ???
Jawabannya tidak !!!
Terbukti , diponselnya saat ini sudah terlihat puluhan panggilan tak terjawab dari Hanbin .
Jangan berpikir bahwa itu terhitung dari sebulan lalu. Tidak !!
Puluhan panggilan itu akan ada setiap hari dengan jeda 5 menit saja .
Dan itu membuat Jinhwan merasa akan gila .Ia memutuskan untuk kembali mengacuhkan ponselnya , lagipula dia sudah siap untuk pergi .
Ceklek
Pintu terbuka dengan pelan , mengalihkan atensi Jinhwan .
Senyum mengembang melihat pria bongsor yang melebarkan senyum saat membuka pintu kamarnya ." Hyung sudah sarapan ? "
" Sudah Jun . Aku memesan layanan kamar dari Hotel . Ah kapan kau tiba ? "
" Baru saja , um Hyung- "
June menatap kopor dan pemiliknya secara bergantian ." Hm ? "
" Kau yakin dengan ini ? Ini beresiko Hyung . Jika dia tau , maka bukan hanya kau yang akan kena tapi aku dan chan pun akan kena getahnya "
Ada nada memohon dalam ucapan June . Bukan karena tidak percaya pada Jinhwan , tetapi karena ia paham betul bagaimana sifat B.I" Entahlah , tapi yang jelas aku tidak ingin semakin menjadi penghalang rumah tangga orang lain Juneyaa .dan untuk akibatnya , akan ku pastikan kau dan yang lain tidak akan mendapat masalah "
Jawab Jinhwan sambil mengambil tas dan keperluannya .
Ya , hari ini adalah jadwal keberangkatannya ke China . Ia memutuskan untuk menetap di sana bersama sang appa . Lagipula perusahaan sang ayah membutuhkan campur tangannya untuk saat ini .
Dan juga-Ia bisa belajar untuk melupakan Hanbin dan segala kehidupan cinta mereka dimasa lalu .
Jinhwan harap ini telah berakhir sepenuhnya dan keluarga kecil Hyunbi bisa bahagia .Tapi benarkah seperti itu ??
Bukankah takdir selalu memberi jalan lain dari pilihan yang ada Hwanie ??Akhirnya hari itu , keputusan Jinhwan untuk pergi tetap berlanjut , kini mereka tengah berada dalam mobil menuju bandara .
Namun Jinhwan merasa ada yang aneh , pasalnya June gelisah di belakang stir mobil dan entah hanya perasaan Jinhwan saha atau memang itulah kenyataannya . Mobil yang dikemudikan June melaju dengan kecepatan rendah ,
![](https://img.wattpad.com/cover/223822483-288-k659060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfiction" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "